Tentara Israel menggeledah sebuah rumah di dalam kamp pengungsi Al Faraa selama operasi militer Israel yang sedang berlangsung di dekat kota Tubas, Tepi Barat, 7 Februari 2025. | EPA-EFE/ALAA BADARNEH

Internasional

Kekejaman Israel Berlanjut, Ibu Hamil Dibunuh di Tulkarem

Penyerangan Israel ke Tepi Barat makin menjadi-jadi.

TEPI BARAT –  Seorang wanita Palestina berusia 23 tahun, Sundus Jamal Shalabi, dan bayinya yang belum lahir dibunuh pada Ahad oleh pasukan pendudukan Israel dalam serangan mereka di kamp Nur Shams di timur Tulkarem. Kementerian Kesehatan melaporkan bahwa Sundus, yang sedang hamil delapan bulan, syahid bersama bayinya, dan suaminya menderita luka kritis di kepala akibat tembakan langsung.

Kantor berita WAFA melansir, kementerian lebih lanjut mengindikasikan bahwa tim medis di Tulkarem tidak dapat menyelamatkan anak tersebut karena terhambatnya akses pasukan Israel terhadap perawatan medis. Sundus dan bayinya tiba di rumah sakit dalam keadaan meninggal, sedangkan suaminya dipindahkan ke rumah sakit di Ramallah karena kondisinya yang parah.

Pasukan Israel telah menghalangi tim Bulan Sabit Merah Palestina untuk menjangkau korban luka di dalam kamp Nour Shams, namun setelah beberapa waktu, tim tersebut berhasil mencapai Sundus dan suaminya, membawa mereka ke Rumah Sakit Pemerintah Thabet Thabet di Tulkarem. Namun, mereka tidak dapat menghubungi dua orang lainnya yang terluka di dalam kamp.

Saksi mata melaporkan kepada WAFA bahwa penembak jitu Israel, yang ditempatkan di gedung-gedung yang diambil alih oleh pendudukan, menembaki Sundus dan suaminya di area kamp al-Saleheen ketika mereka berusaha meninggalkan rumah mereka dan mencari lokasi yang lebih aman.

photo
Warga Kamp Al-Fara, Tepi Barat, mengungsi dari rumah mereka saat militer Israel melanjutkan operasinya di daerah tersebut, Sabtu, 8 Februari 2025. - (AP Photo/Majdi Mohammed)

Dengan terbunuhnya Sundus Shalabi, jumlah korban di Tulkarem dan kamp-kampnya selama serangan Israel yang sedang berlangsung kini mencapai enam orang. Penggerebekan terhadap Nur Shams terjadi ketika pasukan Israel melanjutkan operasi militer selama berminggu-minggu di utara Tepi Barat. 

Pasukan pendudukan Israel melanjutkan serangan militer mereka terhadap kamp pengungsi al-Far'a di provinsi Tubas, Tepi Barat utara, selama delapan hari berturut-turut, tanpa ada tanda-tanda mereda.

Sejak Ahad pagi, bala bantuan militer tambahan telah dikerahkan dari pos pemeriksaan Hamra menuju kamp tersebut. Pasukan pendudukan memaksa puluhan keluarga di kamp tersebut meninggalkan rumah mereka di bawah ancaman kekerasan. Penghancuran infrastruktur dan properti sipil terus berlanjut di kamp tersebut, disertai dengan penggerebekan terhadap rumah penduduk dan interogasi lapangan. 

Sejak kemarin pagi hingga sekarang, pasukan pendudukan telah menahan delapan warga Palestina dari kamp tersebut setelah menggerebek rumah mereka dan menggeledah barang-barang mereka. Beberapa sekolah di Tubas telah membuka pintunya untuk menampung keluarga pengungsi dari kamp.

photo
Kendaraan tentara Israel melaju di sepanjang jalan selama operasi militer Israel yang sedang berlangsung di kota Jenin, Tepi Barat, 5 Februari 2025. - (EPA-EFE/ALAA BADARNEH)

Penjajah menargetkan kamp pengungsi Jenin, Tulkarem dan Far’a, menewaskan puluhan warga Palestina dan membuat ribuan lainnya mengungsi. Mereka telah membunuh puluhan warga Palestina, membuat ribuan orang mengungsi dan menghancurkan sebagian besar kamp, ​​termasuk dengan melibas rumah-rumah dan infrastruktur penting. Serangan tentara terhadap kamp tersebut telah menyebabkan kerusakan infrastruktur yang luas dan memaksa penduduk meninggalkan rumah mereka, menurut kantor berita Palestina Wafa.

WAFA melansir bahwa pasukan Israel mengerahkan alat berat dan buldoser ke kamp tersebut pada Ahad pagi. Mereka melakukan penggerebekan di puluhan rumah, dengan suara tembakan keras dan ledakan besar terdengar, sementara pesawat pengintai terbang di ketinggian rendah.

WAFA juga melaporkan bahwa pasukan memblokir akses ke kamp tersebut, juga menyita bangunan tempat tinggal di lingkungan sekitar Dhannaba, Iktaba dan Dahiyat as-Salam, serta mengusir warga.

Pasukan Israel mengubah rumah-rumah ini menjadi pos militer dan posisi penembak jitu, tambahnya. Sebelumnya, Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina melaporkan bahwa tentara Israel mencegah tim medis memasuki kamp tersebut, meskipun ada laporan adanya korban jiwa. Militer Israel melaporkan bahwa tentaranya “memperluas operasi” di bagian utara Tepi Barat yang diduduki, yang telah mereka kepung sejak dimulainya gencatan senjata di Gaza.

Tentara juga mengkonfirmasi bahwa mereka menyerang kamp pengungsi Nur Shams di Tulkarem, dan mengatakan bahwa mereka mengirimkan Brigade Ephraim untuk “menggagalkan terorisme” di daerah tersebut.

Militer Israel mengkonfirmasi bahwa “banyak” pasukan yang terdiri dari tentara, badan keamanan dalam negeri Shin Bet dan penjaga perbatasan adalah bagian dari serangan yang dimulai semalam, mengklaim bahwa mereka sejauh ini telah “menyerang beberapa teroris dan menangkap orang-orang buronan lainnya di wilayah tersebut”.

WAFA melaporkan bahwa militer Israel telah menutup Jembatan Jabara di pintu masuk kota Tulkarem di utara Tepi Barat yang diduduki, mencegah kendaraan memasuki atau meninggalkan daerah tersebut.

Tentara Israel juga menggerebek Kota Azzun, sebelah timur kota Qalqilya, memicu bentrokan dengan warga Palestina. Kemudian serangan dilakukan di Desa Deir Qadis dan Kharbatha Bani Harith, sebelah barat kota Ramallah; kemudian di Kota Abu Dis, sebelah timur Yerusalem Timur yang diduduki.

Di Desa Tal, barat daya kota Nablus, tentara penjajah mengerahkan peluru tajam dan bom gas, melukai seorang pemuda di kaki. Israel juga menyerang rumah dua tahanan yang dibebaskan di kota Hebron, menembakkan gas beracun dan bom suara dan menyebabkan beberapa orang dirawat di rumah sakit karena mati lemas.

Kementerian Luar Negeri Palestina menyerukan tindakan global untuk menghentikan “pembersihan etnis” yang sedang berlangsung di wilayah utara Tepi Barat yang diduduki Israel, dan menuduh pasukan Israel menyerbu kamp pengungsi Tulkarem, Jenin dan Far’a serta “mengosongkan penduduk mereka”.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Tepi Barat Terus Memanas

Faksi perlawanan Palestina terus berupaya usir penjajah.

SELENGKAPNYA

Pelapor PBB: Israel Ingin Usir Warga Palestina dari Tepi Barat

Penjajah dengan sengaja membuat kamp Jenin tak dapat dihuni.

SELENGKAPNYA