Internasional
Lima Tentara IDF Tewas Kena Bom Sendiri
Pejuang Palestina mengeklaim menyergap 25 tentara Israel.
GAZA – Lima tentara Pasukan Pertahanan Israel tewas dan 10 lainnya luka-luka dalam ledakan di Gaza utara pada Senin. Hal ini menambah jumlah korban Israel dalam lebih dari 15 bulan pertempuran di Jalur Gaza menjadi 407 orang.
Pengumuman dan laporan di Gaza mengenai puluhan orang yang tewas dalam serangan udara Israel menggarisbawahi pertempuran sengit yang masih terjadi di wilayah kantong tersebut, bahkan ketika para perunding di Qatar dikatakan mendekati kesepakatan yang dapat mengakhiri perang dan membebaskan sandera yang ditahan di sana sejak 7 Oktober 2023.
Times of Israel melansir, pasukan yang terbunuh semuanya bertugas di Unit Pengintaian Brigade Nahal. Empat di antara yang terbunuh adalah prajurit dan satu adalah perwira.
Pada Senin malam, IDF mengatakan telah memberikan penyelidikan awal kepada keluarga lima tentara tersebut atas insiden mematikan tersebut, yang menemukan bahwa tim pasukan dari Unit Pengintaian Brigade Nahal telah berangkat pada Senin pagi untuk misi di Beit Hanoun.
CHANNEL 12:
Channel 12 reported testimonies from Israeli soldiers stationed in Beit Hanoun, northern Gaza:
"We are fighting in an area under constant surveillance by cameras placed by armed militants. They have planted explosive devices in every alley and activate them from… pic.twitter.com/v5U3eL2W9i — The Palestine Chronicle (PalestineChron) January 13, 2025
Mereka berada di dalam gedung dan bersiap menggunakan bahan peledak untuk kegiatan rekayasa ketika bahan peledak tersebut meledak. Akibat ledakan tersebut, bangunan tempat pasukan berada runtuh dan menewaskan lima prajurit tersebut.
Pihak militer mengatakan penyebab ledakan masih dalam penyelidikan. Sebagian besar pertempuran terberat selama beberapa bulan terakhir terjadi di Gaza utara, tempat IDF melancarkan serangan baru pada bulan Oktober untuk mencegah teroris Hamas berkumpul kembali.
Sedangkan Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas, melancarkan serangan besar-besaran terhadap unit militer Israel yang terdiri dari 25 tentara pada Senin di kamp Shaboura, yang terletak di pusat Rafah, Gaza selatan.
Menurut pernyataan yang diposting di akun Telegram mereka, para pejuang Qassam menyergap pasukan Israel ketika mereka sedang bercokol di dalam sebuah bangunan di daerah Al-Najili.
ISRAELI OUTLET "HADSHOT HAMOT": A building collapsed on Israeli forces in Gaza, killing three and injuring ten. pic.twitter.com/l6b2ruYZ7n — The Palestine Chronicle (PalestineChron) January 13, 2025
Brigade tersebut mengungkapkan bahwa mereka meledakkan ladang ranjau yang ditempatkan di sepanjang dua pengangkut pasukan Israel, yang secara efektif menargetkan bala bantuan yang dikirim untuk menyelamatkan tentara yang terperangkap.
Penyerangan tersebut memakan korban jiwa, dan bentrokan berlanjut hingga malam hari dengan bangunan sasaran masih terbakar. Tindakan ini merupakan bagian dari penguatan yang lebih luas dalam operasi perlawanan di Gaza, dimana wilayah utara mengalami peningkatan aktivitas perlawanan.
Hingga Selasa, sumber resmi Israel mengonfirmasi bahwa setidaknya 55 tentara telah tewas sejak dimulainya operasi militer Israel di Gaza pada 5 Oktober.
Abu Ubaidah, juru bicara Brigade Al-Qassam, menekankan bahwa kerugian yang diderita pasukan Israel di Gaza utara jauh lebih tinggi daripada yang diketahui secara resmi.
Dia lebih lanjut berpendapat bahwa meningkatnya jumlah korban tentara Israel menandakan melemahnya sikap Israel, dan laporan menunjukkan bahwa militer Israel sedang berjuang untuk mengatasi efektivitas taktis perlawanan.
Pernyataan Abu Obeida muncul pada saat negosiasi gencatan senjata dan pertukaran tahanan semakin intensif, menyoroti ketahanan perlawanan dan meningkatnya tekanan terhadap pemerintah Israel.
Pakar militer Mayor Jenderal Mohammed Al-Samadi memberikan analisis taktik perlawanan kepada Aljazirah, menjelaskan bahwa tentara Israel menghadapi serangkaian penyergapan eksplosif yang dilakukan oleh Brigade Qassam dan faksi lainnya, termasuk perangkat buatan sendiri dan daur ulang yang merusak operasi militer Israel.
Al-Samadi menyatakan bahwa militer Israel sedang berjuang menghadapi penyergapan ini, sementara Perlawanan terus mengeksploitasi medan, memasang perangkap dan menargetkan tentara Israel dengan tepat.
Dia menekankan bahwa militer Israel menderita kerugian besar di lapangan tetapi kemungkinan akan membalas dengan meningkatnya kekerasan terhadap warga sipil Palestina ketika mereka berupaya untuk menekan perlawanan yang semakin meningkat.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.
Israel Bunuh 5.000 di Utara Gaza Dalam 100 Hari
Gaza Utara dilaporkan kini menjadi kota hantu.
SELENGKAPNYAHaaretz: Israel Setuju Tarik Pasukan dari Jalur Gaza
Hamas menunjukkan fleksibilitas yang tinggi untuk mencapai kesepakatan selama pembicaraan.
SELENGKAPNYARS Indonesia di Gaza Kembali Diserang Israel
Penahanan tanpa dakwaan RS Kamal Adwan diperpanjang.
SELENGKAPNYAPenelitian: Syuhada di Gaza Jauh Lebih Banyak dari yang Terhitung
Angka kematian di Gaza bisa mencapai 78.525 orang.
SELENGKAPNYA