Hikmah | Republika

Hikmah

Samudra Kasih Sayang

Oleh Ahmad Sastra

 

Oleh Ahmad Sastra

Sahal bin Said RA bertutur bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda, "Demi Zat yang jiwaku berada di tangan-Nya, andai dunia ini di mata Allah hanya seharga sayap seekor nyamuk, niscaya tidak seorang kafri pun akan diberikan minum barang seteguk pun dari air di dunia ini." (Dinukil oleh Ibnu Abi Dunya? dalam kitab az-Zuhd, 1/2).

Inilah gambaran betapa harga dunia ini sangat murah di hadapan Allah dibandingkan dengan kenikmatan kelak di surga. Karena sangat murah, Allah dengan samudra kasih sayangnya memberikan kepada orang-orang yang membangkang diri-Nya kesempatan untuk tetap bisa menikmatinya sepuasnya. Sebab, mereka tidak akan bisa mendapatkan kenikmatan surga.

Hadis ini juga bisa memberi kita pelajaran sebagai seorang Muslim dan Mukmin agar tidak tenggelam dalam penyakit al-wahn. Sebab, cinta dunia dan takut mati akan menggelapkan hati dan pikiran hingga bisa melalaikan Allah dan diperbudak oleh dunia.

Dunia sesungguhnya hanyalah media untuk memperbanyak ibadah dan amal saleh sebagai bekal kehidupan kekal di akhirat. Kenikmatan dunia, seperti harta dan takhta, bisa menjadi malapetaka jika salah niat. Sebaliknya, keduanya bisa menjadi media untuk menabung amal saleh.

Menjadi seorang Muslim adalah menjadi orang yang selalu memberikan manfaat dan kebaikan kepada kehidupan di sekitarnya. Berbuat baik itu tidak mengenal siapa objeknya, apakah ras, suku, dan agama sekalipun. Bahkan, Islam mengajarkan agar umatnya menyayangi binatang, tidak boleh berbuat aniaya.

 
Rasulullah adalah manusia sempurna yang menjadi teladan bagi kehidupan seorang Muslim. 
   

Rasulullah adalah manusia sempurna yang menjadi teladan bagi kehidupan seorang Muslim. Rasulullah diutus Allah untuk menebarkan rahmat bagi alam semesta. Kasih sayang Rasulullah kepada manusia telah menjadi wasilah hidayah kepada mereka yang sebelumnya menjadi pembangkang Allah dan Rasul-Nya.

Dalam masa-masa kritis akibat merebaknya wabah virus korona seperti yang tengah melanda negeri-negeri di belahan dunia awal 2020 ini, umat Islam harus meningkatkan keimanan dan kemanusiaan. Muslim adalah yang senantiasa peduli kepada nasib saudaranya yang kurang beruntung. Berbuat baiklah selama pandemi ini.

Selain bertobat, membantu semampunya, maka musibah mengingatkan manusia agar kembali ke jalan Allah, jangan pernah mendustakan agama ini. Para pemimpin yang di pundaknya diberikan amanah mengurus rakyat juga harus serius memperhatikan keselamatan nyawa rakyatnya. Jangan sampai mengabaikan keselamatan nyawa rakyat meski hanya satu orang.

Dalam suasana karantina wilayah, social distancing, dan stay at home, maka tidak semua keluarga memiliki kemampuan finansial yang memadai. Di sinilah saatnya kita ikut memperhatikan kondisi sesama saudara dengan memberikan bantuan semampunya. Meski pemerintahlah yang paling bertanggung jawab atas kondisi rakyatnya, inilah kesempatan kita berlomba dalam kebaikan dengan memperbanyak sedekah. n

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat