Seorang anak pengungsi Palestina di tendanya di kawasan Al-Mawasi, Khan Yunis, Jalur Gaza selatan, 25 November 2024. | EPA-EFE/HAITHAM IMAD

Nasional

Kelaparan, Warga Gaza Terpaksa Mengais Sampah

Kondisi di daerah kantong tersebut semakin memburuk dengan musim dingin.

GAZA – Kondisi kelaparan dan kedinginan di Gaza kian parah menyusul datangnya musim dingin. Sementara Israel masih terus menghalangi bantuan-bantuan masuk ke Jalur Gaza. 

Badan PBB untuk Pengungsi Palestina mengatakan bahwa orang-orang di Gaza sangat kelaparan sehingga mereka semakin “memulung sampah yang berumur berminggu-minggu” untuk mencari makanan.

Kondisi di daerah kantong tersebut akan semakin memburuk seiring dengan datangnya cuaca musim dingin, menurut badan tersebut, yang menyerukan lebih banyak “bantuan kemanusiaan segera”.

Banyak organisasi hak asasi manusia menuduh Israel sengaja menghalangi bantuan kepada warga sipil Palestina di Gaza selama konflik, sehingga menjadikan kelaparan sebagai senjata perang.

photo
Pengungsi Palestina menghangatkan diri di luar tenda mereka pada hari yang berangin di Deir Al Balah, Jalur Gaza tengah, 25 November 2024. - (EPA-EFE/Mohammed Saber)

Badan kemanusiaan PBB, OCHA, mengatakan PBB tidak dapat menjangkau orang-orang di Jabalia, Beit Lahiya dan Beit Hanoon, di utara Jalur Gaza, karena mereka terus menghadapi penolakan dari otoritas Israel.

“Antara tanggal 1 dan 25 November, PBB berupaya mencapai wilayah yang terkepung ini sebanyak 41 kali,” kata OCHA dalam laporan terkininya.

“Tiga puluh tujuh dari upaya ini langsung ditolak, sementara empat pada awalnya disetujui, namun kemudian sangat terhambat di lapangan sehingga bantuan tidak dapat diberikan kepada orang-orang yang terjebak di wilayah yang terkepung,” kata OCHA.

“Misi bantuan terkoordinasi ke daerah-daerah di Provinsi Rafah, tempat operasi militer Israel berlangsung sejak awal Mei, juga menghadapi tantangan serupa.”

Cuaca dingin dan basah memperburuk kesulitan yang dialami warga Palestina di Gaza. Hampir 10.000 tenda rusak atau hanyut akibat cuaca buruk selama dua hari terakhir. Kelompok-kelompok bantuan memperingatkan bahwa lebih dari 1 juta orang tidak memiliki tempat berlindung yang memadai untuk bertahan hidup di musim dingin.

Sementara kantor berita WAFA melansir, sejumlah warga Palestina, termasuk anak-anak dan perempuan, syahid dan terluka sejak Rabu dini hari dalam pemboman Kota Gaza dan Beit Lahia di Jalur Gaza utara oleh pesawat tempur Israel.

Sumber medis menyebutkan delapan orang syahid dalam pemboman Israel di Sekolah Al-Tabi'in di Kota Gaza saat fajar. Sumber yang sama menambahkan bahwa seseorang syahid dalam pemboman sebuah rumah di Jalan Baghdad di lingkungan Shuja'iyya di timur Kota Gaza oleh pesawat tempur Israel.

Sumber tersebut menyebutkan, tiga warga syahid dan lainnya terluka dalam pemboman Israel di gerbang Rumah Sakit Kamal Adwan di Beit Lahia.

Otoritas kesehatan setempat mengkonfirmasi bahwa jumlah korban jiwa warga Palestina akibat serangan Israel sejak 7 Oktober 2023 telah meningkat menjadi 44.249 orang yang dilaporkan, dengan tambahan 104.746 orang menderita luka-luka. Mayoritas korbannya adalah perempuan dan anak-anak.

Menurut sumber yang sama, layanan darurat masih belum dapat menjangkau banyak korban dan mayat yang terperangkap di bawah reruntuhan atau berserakan di jalan-jalan di daerah kantong yang dilanda perang tersebut, karena pasukan pendudukan Israel terus menghalangi pergerakan kru ambulans dan pertahanan sipil.

Serangan genosida Israel terus berlanjut meskipun ada seruan dari Dewan Keamanan PBB untuk segera melakukan gencatan senjata dan arahan dari Mahkamah Internasional yang mendesak diambilnya tindakan untuk mencegah genosida dan meringankan situasi kemanusiaan yang mengerikan di Gaza.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Hujan dan Banjir Tambah Nelangsa Warga Gaza

Sebanyak 450 ribu warga Gaza terancam banjir.

SELENGKAPNYA

Bukti Israel Lakukan Genosida: Smotrich Ingin Populasi Warga Gaza Berkurang Setengah

Ekstremis Yahudi itu berbicara di konferensi yang dihelat Dewan Yesha.

SELENGKAPNYA

Masa Depan Gaza setelah Trump Jadi Presiden AS

Janji-janji Trump yang mungkin harapan tersisa di kawasan Timur Tengah.

SELENGKAPNYA