Barista meletakkan kopi yang telah dibuat gambar dengan susu pada perlombaan seni latte di Blangpadang, Banda Aceh, Aceh, Minggu (20/10/2019). | IRWANSYAH PUTRA/ANTARA FOTO

Kuliner

Bawa Gaya Milenial ke Petani Kopi

Potensi kopi nasional perlu didukung dengan proses modernisasi dan sertifikasi produk.

 

Kopi menjadi bagian dari kehidupan masyarakat, baik kalangan muda maupun dewasa. Setiap biji kopi pun mewakili proses yang melibatkan berbagai pihak, mulai dari petani kopi, pemroses biji kopi, pengemasan, distribusi, hingga hadir di dalam cangkir untuk siap dinikmati.

Saat ini, kebun kopi tidak hanya diurus orang-orang tua. Generasi milenial sudah ikut mengurus kebun dan produksi kopi di sejumlah daerah. Suryono yang mewakili petani kopi dari Jambi mengisahkan, gaya milenial pun sudah menular ke petani kopi. Contohnya dalam pengembangan berbagai proses modernisasi produksi dan pengolahan kopi di sana.

"Kita ingin potensi kopi yang luar biasa sampai ke petani," kata dia dalam silaturahim Hari Kopi Nasional di Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.

 

Sekitar 90 persen kopi Jambi diekspor ke lima negara dalam bentuk biji kopi. Pelaku ekspornya adalah anak-anak muda dalam koperasi ALKO. Selain mengekspor, anggota koperasi juga mengedukasi petani kopi agar tahu potensi sendiri dan membawa digitalisasi kopi. "Jadi, mereka menanam kopi tak ikut-ikutan tren, tapi tahu potensi," ujar Suryono.

 
photo
Pekerja menunjukkan biji kopi Arabika gayo hasil musim panen akhir tahun 2019 di lapangan desa, Bandar Baro, Aceh Utara, Aceh, Kamis (19/12/2019). - (RAHMAD/ANTARA FOTO)

Suryono hadir dalam acara peringati Hari Kopi Nasional pada 11 Maret untuk memunculkan semangat menjadikan kopi Indonesia yang merupakan kekayaan hayati nasional lebih unggul. "Itu tugas yang dibebankan pada Dekopi agar kopi kita unggul di dunia," ujar Ketua Dekopi Anton Apriyantono.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengakui, kopi jadi komoditas perkebunan yang unggul di Indonesia. Selain menjadi bahan baku kopi bagi industri nasional, kopi produksi Indonesia juga memasok kebutuhan dunia. Kopi dengan cita rasa arabika dan robusta asal Indonesia mendapat klaim spesial di pasar internasional.

"Adanya penanganan khusus bisa menghasilkan kualitas kopi khusus juga," katanya.

Untuk itu, riset Kementerian Pertanian (Kementan) telah menetapkan standar untuk kopi dan Badan Standardisasi Nasional (BSN) memfasilitasi pelaku usaha dalam hal ini. Deputi Bidang Informasi dan Pemasaran Standardisasi BSN Dr Dra Zakiyah MM mengatakan, pembiayaan diberikan ke pelaku usaha kopi sesuai SNI. Tahun lalu, BSN memfasilitasi 20 pelaku usaha kopi untuk memperoleh sertifikasi SNI.

Penetapan SNI merupakan upaya mengajak masyarakat meminum kopi bermutu. Karena itu, jika pelaku usaha ingin menstandardisasi kopinya, BSN bisa memfasilitasi secara gratis. "Gratis. Nanti tim ahli datang, yang penting ada komitmen saja. Mari majukan kopi Indonesia bersama," kata Zakiah. n ed: dewi mardiani

Serba-serbi Kopi Kekinian

Bagi penggemar jajanan pasar, tentu tahu klepon hijau yang kental aroma pandan, gula merah, dan kelapa parutnya. Cita rasa klepon itu kini hadir dalam kopi, yaitu di Kedai Jenderal Kopi Nusantara Buwas yang menyajikan menu Klepon Latte rasa autentik.

"Kopi klepon itu kita mengadopsi rasa klepon asli," kata Direktur PT Multi Alam Nusantara sekaligus penanggung jawab kedai, Yogo Wasono, seusai peluncurannya di kantor Bulog, Jakarta, beberapa waktu lalu.

Kopi klepon memang kental dengan rasa kleponnya yang tersaji dalam menu dingin dan hangat. Warna kehijauan pada kopi asli dari ekstrak daun pandan. "Klepon Latte jadi unggulan di Kedai Jenderal," ujar Yogo.

Kedai ini juga menjagokan kopi Gandja alias kopi gayo dan djava (Temanggung). Jenis itu hanya salah satu dari 51 menu dari kopi asal Sabang sampai Merauke. "Kita mengangkat kekayaan lokal Indonesia. Buwas (Budi Waseso) ingin mengangkat kopi nasional," kata dia.

Buwas memang membina petani kopi di Aceh dan terjun di bidang perkopian. Kepala Bulog ini mengaku sering melakukan operasi pemusnahan ladang ganja di Aceh selama menjadi kepala Badan Narkotika Nasional (BNN). Dia menyadari, petani ganja menanamnya karena tak ada pilihan.

"Ini urusan perut. kini lahan bekas ganja yang berkontur tanah dan udara yang bagus digunakan untuk menanam kopi."

photo
Pekerja meracik kopi pesanan pembeli di dalam mobil warung kopi kaki lima di Lhokseumawe, Aceh, Jumat (29/11/2019). - (RAHMAD/ANTARA FOTO)

Masih dalam bisnis kopi, inovasi menu jadi kunci menarik anak-anak muda penikmat kopi. KopiSoe melakukannya dengan menghadirkan menu kopi yang unik. "Intensitas anak muda suka terhadap inovasi aneh, baru, lucu, unik," kata Co-Founder KopiSoe Sylvia Surya dalam kesempatan terpisah.

Anak muda cenderung suka kopi dengan campuran aneka bahan, seperti kayu manis, biskuit, santan, dan gula aren. Namun, kini ada kecenderungan anak muda mengarah pada minuman sehat. Sylvia mengatakan, inovasi pun mendorongnya berkolaborasi dengan Tropicana Slim dalam menu barunya. ?Perpaduan itu yang kita setuju, kopi ini kan lifestyle anak muda. Kita ingin pesannya sampai,? kata Sylvia.

Brand Manager Tropicana Slim Noviana Halim mengatakan, kopi adalah minuman yang sehat selama dikonsumsi dalam batas wajar. "Yang menjadi masalah, kopi di pasaran itu tinggi kandungan gulanya. Padahal konsumsi gula berlebih bisa menyebabkan penyakit diabetes. Makanya kita peduli tekan angka diabetes," ujar Novita.

photo
Pekerja melakukan aktivitas pembibitan kopi robusta di area pembibitan kopi di PTPN XII Kalibaru, Banyuwangi, Jawa Timur, Jumat (13/12/2019). - ()

Inovasi lainnya tentu menyokong pertumbuhan kedai-kedai kopi kekinian. "Dengan dukungan layanan antar, perkembangan kedai kopi terus bertumbuh," kata Head of Marketing PT Toffin Indonesia Ario fajar. Dia mengatakan, digitalisasi bisnis kopi kekinian dan rumahan memberi manfaat bagi perkembangan kuliner kopi nasional.

 

Digitalisasi dalam layanan antar, diakui pengusaha kopi First Crack Coffee Evani Jesslyn, memudahkannya menjangkau konsumen di berbagai tempat. ?Platform jual beli bisa meningkatkan penjualan.? Dengan sistem pemasaran seperti itu, kata dia, pengusaha kopi rumahan pun tak perlu punya kedai untuk memulai usahanya. Layanan antar membuat konsumen bisa mendapatkan produk kopi rumahan dengan sistem pembayaran yang praktis, yaitu nontunai. n 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat