Pengunjung memadati pusat perbelanjaan pakaian Pasar Baru, Kota Bandung, Jawa Barat, Kamis (4/4/2024). | Edi Yusuf/Republika

Ekonomi

Survei BI: Konsumen Yakin Ekonomi RI Meningkat

BI juga memprediksi penjualan eceran meningkat.

JAKARTA – Survei konsumen Bank Indonesia (BI) pada Juli 2024 mengindikasikan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi meningkat dibandingkan survei konsumen BI pada Juni 2024.  

“Hal ini tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Juli 2024 sebesar 123,4, sedikit lebih tinggi dibandingkan 123,3 pada bulan sebelumnya,” kata Asisten Gubernur Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam siaran pers, dikutip Jumat (9/8/2024).

Erwin menerangkan, meningkatnya keyakinan konsumen pada Juli 2024 didorong oleh Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) yang menguat dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) yang tetap optimistis.

“IKE tercatat meningkat pada seluruh komponen pembentuknya. Sementara itu, IEK tetap kuat terutama ditopang oleh Indeks Ekspektasi Ketersediaan Lapangan Kerja yang stabil dan Indeks Ekspektasi Penghasilan yang tetap tinggi,” terangnya.

Lebih lanjut, dalam laporan survei konsumen Juli 2024, angka IKE tercatat sebesar 113,5. Peningkatan IKE ditopang meningkatnya seluruh komponen yakni Indeks Penghasilan Saat Ini, Indeks Ketersediaan Lapangan Kerja, dan Indeks Pembelian Barang Tahan Lama (durable goods) masing-masing sebesar 121,4, 107,7, dan 111,5.

Adapun angka IEK tercatat sebesar 133,3.

Tetap kuatnya IEK ditopang oleh ekspektasi terhadap penghasilan sebesar 137,7. Selain itu, ekspektasi terhadap ketersediaan lapangan kerja dan kegiatan usaha juga tercatat berada dalam zona optimistis, masing-masing sebesar 131,7 dan 130,5.

Sejalan dengan meningkatnya keyakinan konsumen, Bank Indonesia memperkirakan kinerja penjualan eceran atau ritel pada Juli 2024 mengalami peningkatan. Hal itu tercermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) Juli 2024 yang diprediksi mencapai 212,0 atau tumbuh 4,3 persen secara tahunan (yoy).

“Meningkatnya penjualan eceran didorong oleh kelompok makanan, minuman, dan tembakau, serta sub kelompok sandang,” ujar Erwin.

Namun, secara bulanan, penjualan eceran diperkirakan mengalami kontraksi sebesar 7,4 persen (mtm). Angka tersebut lebih rendah dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang mengalami pertumbuhan 0,4 persen (mtm).

Penurunan kinerja penjualan eceran secara bulanan itu diperkirakan terutama terjadi pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau, suku cadang dan aksesori, serta peralatan informasi dan komunikasi, sejalan dengan normalisasi permintaan pasca-Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Iduladha.

BI mencatat, pada Juni 2024, IPR mencapai sebesar 229,0 atau secara tahunan tumbuh 2,7 persen, meningkat dibandingkan bulan sebelumnya. Peningkatan terutama didorong oleh kelompok makanan, minuman, dan tembakau serta kelompok suku cadang dan aksesori.

Secara bulanan, penjualan eceran tumbuh menjadi 0,4 persen (mtm) terutama ditopang oleh kelompok barang budaya dan rekreasi serta kelompok makanan, minuman, dan tembakau. Peningkatan kinerja penjualan tersebut sejalan dengan peningkatan aktivitas saat HBKN Iduladha dan periode libur sekolah, serta kenaikan permintaan dalam rangka persiapan tahun ajaran baru 2024/2025.

“Dari sisi harga, tekanan inflasi tiga bulan yang akan datang pada September 2024 diprakirakan menurun, sementara inflasi enam bulan yang akan datang pada Desember 2024 diprakirakan meningkat,” kata Erwin.

Hal itu tecermin dari Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) September 2024 yang tercatat sebesar 134,5, lebih rendah dari IEH pada periode sebelumnya yang mencapai 136,4. Sementara itu, IEH Desember tercatat sebesar 161,0, lebih tinggi dibandingkan IEH periode sebelumnya 144,8 sejalan dengan peningkatan permintaan pada periode HBKN Natal dan libur tahun baru.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat