Sejumlah truk pengangkut batu bara melintasi jalan tambang batu bara di Kecamatan Salam Babaris, Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan, Rabu (7/7/2021). | ANTARA FOTO/Bayu Pratama S

Ekonomi

Perusahaan Batu Bara Didorong Laporkan Emisi Gas Metana

Metana memiliki dampak iklim yang lebih besar, baik jangka pendek maupun jangka panjang.


JAKARTA -- Di tengah krisis iklim global, industri pertambangan dihadapkan pada tantangan untuk bertransformasi menjadi lebih berkelanjutan. Salah satu upaya yang perlu dilakukan adalah dengan melaporkan emisi gas metana.

Lembaga think tank global, EMBER, mengatakan perusahaan batu bara perlu mengukur emisi (coal mine methane/CMM) untuk memahami sepenuhnya jejak emisinya. Sebab, metana memiliki dampak iklim yang lebih besar, baik jangka pendek maupun jangka panjang, dibandingkan dengan CO2 dan saat ini menyumbang hingga setengah dari emisi pertambangan batu bara.

Pelaporan emisi CMM akan membantu perusahaan untuk mematuhi standar dan peraturan pelaporan emisi, seperti Global Reporting Initiative (GRI) serta Permen ESDM Nomor 22/2019 tentang Penyelenggaraan Inventarisasi dan Mitigasi Gas Rumah Kaca Bidang Energi.

Analis Senior Iklim dan Energi Indonesia EMBER Dody Setiawan mengatakan, pelaporan gas metana penting mengingat Indonesia sudah menandatangani Perjanjian Paris dan menargetkan pengurangan emisi sebesar 32 persen pada tahun 2030 sebagaimana diatur dalam Enhanced Nationally Determined Contributions (ENDC). 

"Terkait Paris Agreement, Indonesia perlu melaporkan inventarisasi emisi dan aksi mitigasi yang telah dilakukan.” ungkap Dody Setiawan dalam webinar "Memahami Emisi Gas Rumah Kaca dari Sektor Ekstraktif d Indonesia, Rabu (31/7/2023). 

Mengutip laporan terbaru yang diekeluarkan EMBER, meski perusahaan batu bara telah mulai menerapkan langkah-langkah penurunan emisi CO2, namun emisi gas metana belum begitu diperatikan. Jika gas metana dihitung dengan akurat, maka akan berdampak signifikan terhadap total emisi mereka. Hal ini dikarenakan metana memiliki efek pemanasan global 30 kali lebih besar dibandingkan CO2.

Bagi perusahaan batu bara Indonesia, memahami dan mengatasi emisi metana sangat penting. Upaya ini tidak hanya untuk upaya dekarbonisasi perusahaan dan memastikan penyelarasan dengan standar nasional dan internasional, tetapi juga untuk meningkatkan keselamatan dan menerapkan strategi dekarbonisasi yang kompetitif secara komersial.

Mengembangkan inventarisasi emisi gas rumah kaca yang komprehensif, termasuk metana fugitif, akan membantu perusahan-perusahaan ini memahami emisi perusahaan dan merancang strategi mitigasi yang efektif. Emisi metana yang tidak dilaporkan juga berisiko merugikan upaya dekarbonisasi dari perusahaan-perusahaan batubara dan menghambat komitmen Indonesia dalam Perjanjian Metana Global (Global Methane Pledge).

"Beberapa perusahaan batu bara di Indonesia sudah mulai menurunkan emisi melalui berbagai langkah dekarbonisasi. Beberapa di antaranya berkomitmen untuk mencapai emisi nol bersih dan mengembangkan bisnis energi hijau. Namun, sebagian besar dari mereka masih belum memberikan perhatian signifikan pada dampak dari emisi metana tambang batu bara, serta upaya penanganannya. Mengukur dan melaporkan emisi metana adalah langkah krusial dalam upaya dekarbonisasi tambang batu bara dan keselarasannya terhadap standar nasional dan internasional," katanya.

Menurut Aryanto Nugroho, National Coordinator Indonesia di Publish What You Pay, laporan EMBER bisa menjadi rekomendasi langkah awal bagi pemerintah dan pelaku usaha pertambangan untuk lebih berkontribusi lebih dalam pencapaian net zero emission.

"Apalagi, Indonesia sebagai negara pelaksana Extractive Industries Transparency Initiatives (EITI), melalui Standar EITI terbaru 2023, perusahaan minyak dan gas bumi (migas) dan pertambangan mineral dan batu bara (minerba) didorong untuk membuka data emisinya," kata dia.

 

 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat