Petugas Haji mempersiapkan tenda jamaah haji Indonesia di Arafah jelang puncak Ibadah Haji pada Sabtu (15/6/2024). | Karta/Republika

Opini

Kepuasan Jamaah dan Terobosan Inovatif Penyelenggaran Haji

Semua kritik dan saran tentu akan diterima oleh Kemenag sebagai masukan, pembelajaran dan evaluasi.

Oleh NANANG FACTUROCHMAN, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Banten  

Perasaan haru dan sekaligus bahagia mengiringi penyambutan pertama kepulangan jamaah haji asal Banten pada sabtu (22/6). Jemaah haji yang berasal dari kloter 2 Kota Tangerang ini berangkat dari Jeddah pukul 06.00 waktu Arab Saudi dan tiba bandar udara  Soekarno-Hatta Tangerang pada sabtu pukul 20.00 WIB

Saya termasuk yang menyambut kedatangan jamaah gelombang satu asal Banten bersaksi secara langsung bahwa luapan haru disertai raut bahagia sedemikian terpancar dari raut para jamaah. Beberapa diantara mereka ada yang saya tanyai secara langsung menyangkut pengalaman layanan terhadap para jamaah di Tanah Suci.

 

Pengakuan kepuasan jamaah

Mereka menyatakan bahwa “mun nilai angka nu paling gede eta saratus maka petugas haji ti kemenag pantes meunang saratus”. Yang artinya  “sekiranya ada penentuan nilai untuk mengukur kinerja layanan haji maka akan saya berikan angka 100 untuk Kementerian Agama dan para petugasnya.

Salah satu jemaah juga menuturkan “Kami meunang dahareun nu ngeunah. Nu sasuai jeng kahayang letah urang. Mun kabeneran aya nu halangan atanapi kendala pas di ditu (di tanah suci), atu kaprah ngarana jamaah jutaan. Tapi umumna pelayanan lewih ti memuaskan”. (Kami memperoleh makanan yang enak yang sesuai dengan selera lidah cita rasa Indonesia, kalaupun terdapat kendala di lapangan itu hal lumrah mengingat jemaah yang berjumlah jutaan. Secara umum pelayanan yang kami terima lebih dari kata memuaskan).

Pengakuan tersebut saya dengar langsung dari para jemaah. Pengakuan yang tidak ditutup tutupi dan nyata adanya. Hal ini menggambarkan bahwa penyelenggaraan Haji tahun 2024 menjadi penyelenggaraan yang dari aspek pelayanan berlangsung baik dan cukup memuaskan. Dikatakan demikian karena sejak semula, mulai dari pemberangkatan hingga pelaksanaan puncak ibadah haji berlangsung di atas perencanaan kebijakan yang matang.

 

Skema inovatif

Kementerian Agama juga membuat langkah maju lewat serangkaian kebijakan inovatif. Salah satunya yakni kebijakan Murur. Yakni suatu skema yang mengurai pergerakan jamaah haji dari Arafah kemudian melintas Muzdalifah tanpa harus menuruni bus untuk kemudian menuju Mina. Skema ini juga ditunjang dengan kehadiran Smart Card (kartu nusuk) yang memungkinan terverifikasinya jemaah haji yang legal.

Skema tersebut terbukti mampu menertibkan pelaksanaan wukuf di Arafah menjadi semakin tertata, aman dan ketat. Keberadaan kartu tersebut membuat jemaah haji tanpa visa tidak mungkin bisa masuk ke dalam rombongan haji. Kendati masih terdapat kepadatan di beberapa titik tertentu, namun secara umum kepadatan tersebut menjadi minimal dibanding dengan kepadatan pada penyelenggaraan haji di tahun-tahun sebelumnya.

Dapat dikatakan bahwa skema murur dan nusuk menjadi kebijakan inovatif yang juga disebut sebagai game changer-nya pelaksanaan ibadah haji tahun ini. Lewat integrasi layanan ini, angka kepadatan dan suasana sesak yang biasa dijumpai dalam rangkaian puncak haji menjadi dapat ditangani. Kemacetan bus pengangkut jamaah seperti yang terjadi di tahun-tahun belakangan juga dapat diurai dan memungkinkan mobilitas pengangkutan jamaah menjadi lancar sesuai dengan rute serta penjadwalan yang telah ditetapkan sebelumnya oleh Kemenag.

Dari aspek syariat, skema murur juga dapat dipandang sebagai ikhtiar yang memiliki relevansi semangat mendasar dalam beribadah atau sesuai dengan maqashid al-Syariah yakni Hifz AL-Nafs yang mengutamakan kesehatan dan keselamatan jamaah haji terutama jamaah dengan potensi resiko gangguan kesehatan tinggi seperti kelompok lanjut usia (lansia) dan kelompok penyandang disabilitas. Ini merupakan suatu terobosan kebijakan yang tidak hanya inovatif melainkan juga selaras dengan kaidah al-Muhafadzatu ala Qadim al Shalih wal Akhdu bi al-Jadid al-Ashlah. 

Skema inovatif lain yang juga tidak kalah pentingnya untuk diketengahkan ialah layanan konsumsi terhadap para jamaah yang dilakukan secara penuh selama di Tanah Suci. Pemerintah menyediakan layanan konsumsi secara penuh yang digawangi oleh para ahli masak yang disesuaikan dengan cita rasa serta lidah orang Indonesia. ketika puncak peribadatan haji antara tanggal 9 sampai 13 Zulhijah, jamaah haji juga memperoleh makanan dengan kemasan siap saji yang terjamin aspek higienitasnya. Aspek praktis makanan siap saji yang mirip hidangan tentara ini memungkinkan jamaah untuk bisa langsung mengkonsumsinya.

Satu lagi layanan inovatif yang berhasil diwujudkan dalam penyelenggaraan haji tahun 2024 adalah layanan fast track atau serupa dengan fasilitas preclearance. Fast track membuat proses keimigrasian jamaah haji asal Indonesia menjadi efisien dan cepat. Waktu yang dibutuhkan dalam proses ini tidak lebih dari 3 menit. Kemudahan ini membuat jamaah haji asal Indonesia bisa langsung melanjutkan perjalanan ibadah di Tanah suci tanpa harus melalui proses yang pada tahun-tahun sebelumnya bisa berlangsung lama, selama berjam-jam.

 

Menjawab kritik

Adanya kebijakan inovatif yang sejak lama dicanangkan berdasarkan hasil pembelajaran serta evaluasi yang dilakukan oleh Kemenag membuat penyelenggaran ibadah haji tahun 2024 berlangsung lancar dan terukur. Tidak mengherankan rasanya jika kita menjumpai atau mendengar suara pengakuan dari para jamaah yang telah tiba di Tanah Air dengan nada penuh kepuasan.

Berbagai pendekatan dan skema inovasi yang dilaksanakan oleh Kemenag melalui kerja panitia haji jelas terbukti dirasakan manfaatnya secara langsung oleh para jamaah. Hal ini sebenarnya merupakan jawaban terang benderang terhadap  kritik atas penyelenggaraan ibadah haji tahun 2024 sebagaimana dilontarkan oleh beberapa pihak belakangan ini. Bahkan diantaranya ada yang menyuarakan agar dibentuknya suatu panitia khusus (Pansus) di DPR RI untuk mengevaluasi pelaksanaan Haji tahun 2024.

Semua kritik dan saran tentu akan diterima oleh Kemenag sebagai masukan, pembelajaran dan evaluasi. Dengan atau tanpa kritik, setiap tahun Kemenag memang selalu berupaya untuk melakukan telaah dan menginventarisir detail-detail terkecil untuk perbaikan dan peningkatan penyelenggaraan haji kedepannya. Tetapi satu hal yang harus diakui oleh semua pihak dengan mata terbuka bahwa Kemenag beserta panitia dan petugas haji di lapangan sudah melakukan dan merencanakan segala sesuatu terkait pelayanan haji secara maksimal.

Tentu akan tidak tidak fair bila satu dua atau tiga keluhan dipotret sebagai keseluruhan. Kita tidak bisa melakukan gebyah uyah atau melakukan generalisasi dari suatu persoalan bersifat kasuistik di tengah upaya nyata dan inovasi kebijakan rangkaian kegiatan haji yang dirasakan langsung manfaatnya oleh mayoritas jamaah haji.  

Semestinya, pihak-pihak yang melontarkan kritik terhadap Kemenag sebagai institusi yang selama ini bertanggungjawab memimpin penyelenggaraan ibadah haji juga melihat adanya berbagai perbaikan dan peningkatan layanan haji yang nampak jelas tergambar pada penyelenggaran haji di tahun 2024 ini. Memang tidak ada gading yang tidak retak. Bahkan dengan bantuan kaca pembesar siapapun akan melihat ruas retakan sebagai suatu hal yang wajar dalam setiap penyelenggaraan kebijakan tidak terkecuali soal pelaksanaan haji.

Akan tetapi sekali lagi, pemerintah melalui Kementerian Agama sudah berupaya dengan maksimal dalam peningkatan berbagai inovasi layanan serta fasilitas  bagi penyelenggaraan haji 2024 yang harus dilihat sebagai ikhtiar kolektif positif jangka panjang.

Semoga ikhtiar kolektif lewat serangkaian terobosan dan kebijakan inovatif penyelenggaraan haji tahun ini dapat dipertahankan dan diaplikasikan sebagai model kebijakan di tahun-tahun berikutnya.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Merawat Kemabruran Haji

Semoga Allah SWT menganugerahkan kemabruran serta keistiqamahan dalam merawatnya.

SELENGKAPNYA

Sukses Haji 2024: Sinergi dan Pembaruan yang Membanggakan

Keberhasilan penyelenggaraan ibadah haji tahun 2024 tidak lepas dari sinergi yang kuat antar berbagai pihak.

SELENGKAPNYA

Tudingan DPR Soal Kuota Haji dan Pembelaan Menag

Menag tegaskan tak ada penyalahgunaan kuota jamaah haji.

SELENGKAPNYA