Pedagang mengambil bawang merah di Pasar Senen, Jakarta, Jumat (19/4/2024). | Republika/Putra M. Akbar

Ekonomi

Seluruh Provinsi Mengalami Inflasi

Inflasi tahunan tertinggi terjadi di Papua Tengah.

JAKARTA -- Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan laju inflasi pada Mei 2024 mencapai 2,48 persen terhadap periode sama tahun lalu (yoy). Secara tahunan, inflasi terjadi di seluruh provinsi.

Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti menjelaskan, pada Mei terjadi peningkatan indeks harga konsumen (IHK) dari 103,43 pada Mei 2023 menjadi 106,37 pada Mei tahun ini. Amalia mengatakan, berdasarkan kelompok pengeluaran, inflasi tahunan terbesar ada pada makanan, minuman, tembakau, yakni sebesar 6,18 persen, dan memberikan andil inflasi sebesar 1,75 persen terhadap inflasi umum. Komoditas yang memberikan andil inflasi di kelompok ini antara lain beras, cabai merah, bawang merah, sigaret kretek mesin (SKM) dan daging ayam ras. 

Komoditas lain yang juga memberikan andil inflasi cukup signifikan, antara lain, emas perhiasan, tarif angkutan udara, nasi dan lauk. Selanjutnya perihal sebaran inflasi tahunan berdasarkan sebaran wilayah. "Secara tahunan, seluruh provinsi mengalami inflasi," kata Amalia di kantornya, Senin (3/6/2024).

Amalia menerangkan inflasi tertinggi terjadi di Papua Tengah, yakni 5,39 persen. Kemudian di daerah Gorontalo (4,91 persen). Inflasi terendah di Kepulauan Bangka Belitung, yakni sebesar 1,25 persen.

photo
Petugas per kecamatan menyusun beras bantuan untuk dibagikan kepada penerima manfaat di Dataran Engku Putir, Batam, kepuauan Riau, Senin (11/3/2024). - (ANTARA FOTO/Teguh Prihatna)

Berikutnya berdasarkan komponen, semua komponen terjadi inflasi secara tahunan. Komponen inti mengalami inflasi tahunan sebesar 1,39 persen, dengan andil inflasi sebesar 1,24 persen. Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi, antara lain, emas perhiasan, gula pasir, nasi dengan lauk, biaya kontrak rumah, biaya sewa rumah.

Kemudian, untuk komponen harga diatur pemerintah mengalami inflasi tahunan sebesar 1,52 persen. Komponen ini memberikan andil inflasi sebesar 0,30 persen. Di kelompok ini, komoditas yang dominan memberikan andil inflasi adalah sigaret kretek mesin (SKM), tarif angkutan udara, sigaret kretek tangan (SKT), sigaret putih kretek mesin (SPM).

Selanjutnya, inflasi terjadi di komponen harga bergejolak, sebesar 8,14 persen. Komponen ini memberikan andil terbesar terhadap inflasi tahunan, yakni 1,30 persen. Komoditas yang dominana memberikan andil inflasi untuk komponen ini antara lain beras, cabai merah, bawang merah, dan daging ayam ras.

"Tekanan inflasi tahunan beras, bawang merah, daging ayam ras mengalami penurunan, namun masih memberikan andil yang relatif tinggi. Sementara itu, tekanan inflasi tahunan cabai merah meningkat di Mei 2024," ujar Amalia.

Adapun secara bulanan, BPS mencatatkan Indonesia mengalami deflasi sebesar 0,03 persen (mtm). "Ini deflasi pertama setelah terakhir kali terjadi pada Agustus 2023," kata Amalia.

Amalia menjelaskan, kelompok pengeluaran penyumbang deflasi bulanan terbesar adalah makanan, minuman, tembakau, dengan deflasi sebesar 0,29 persen, dan memberikan andil deflasi sebesar 0,08 persen. Komoditas penyumbang utama deflasi adalah beras, dengan andil deflasi sebesar 0,15 persen, daging ayam ras dan ikan segar, dengan andil deflasi, masing-masing sebesar 0,03 persen, serta tomat dan cabe rawit, dengan andil deflasi masing-masing 0,02 persen.

photo
Pedagang menata cabai yang dijual di Pasar Induk Regional Youtefa, Kota Jayapura, Papua, Senin (11/12/2023). - (ANTARA FOTO/Gusti Tanati)

Amalia melanjutkan, komoditas lainnya yang juga memberikan andil deflasi adalah tarif angkutan antar kota, sebesar 0,02 persen. Lalu tarif angkutan udara, sebesar 0,02 persen. Serta tarif kereta api dengan andil deflasi sebesar 0,01 persen.

Terdapat juga beberapa komoditas yang memberikan andil inflasi. Ada emas perhiasan, bawang merah, cabe merah, dengan andil inflasi, masing-masing sebesar 0,05 persen. Berikutnya, sebaran inflasi bulanan berdasarkan sebaran wilayah.

"Sebanyak 24 dari 38 provinsi di Indonesia mengalami inflasi, sedangkan 14 lainnya, mengalami deflasi," katanya.

Amalia merincikan, inflasi tertinggi sebesar 2,00 persen terjadi di Papua Selatan. Sementara deflasi terdalam terjadi Banten, yakni sebesar 0,52 persen. 

 

 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat