Foto udara kawasan yang terdampak banjir lahar dingin di Limo Kaum, Tanah Datar, Sumatra Barat, Ahad (12/5/2024). | ANTARA FOTO/Adi Prima

Nasional

Waspada, Hujan Lebat Masih Berpotensi Terjadi di Sumbar

Kemenkes meminta pemda mengumpulkan data titik pengungsian hingga jenis pelayanan kesehatan yang dibutuhkan.

JAKARTA -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan hujan beriantensitas lebat memicu terjadinya Bencana hidrometeorologi di Sumatra Barat (Sumbar). BMKG memprediksi sebagian wilayah di Sumbar masih dihantui hujan lebat hingga sepekan ke depan. 

"Bencana hidrometeorologi (banjir, banjir bandang,banjir lahar hujan, dan tanah longsor) yang terjadi di Kabupaten Agam, Tanah Datar, dan Kota Padang dipicu oleh hujan dengan intensitas lebat," kata Ketua tim kerja prediksi dan peringatan dini cuaca BMKG, Ida Pramuwardani kepada Republika, Senin (13/5/2024).

Berdasarkan data pos pengamatan hujan pada 11 Mei 2024 di sekitar wilayah Gunung Marapi, BMKG mencatatkan hujan dengan intensitas lebat hingga sangat lebat. Stasiun Meteorologi Minangkabau melaporkan curah hujan 138,5 mm/Hari di kabupaten Padang Pariaman, pos hujan Sei Tarab 134,3 mm/hari, pos hujan X Koto Paninjauan kabupaten tanah datar sebesar 85,5 mm/hari.

photo
Tim SAR gabungan melakukan pencarian korban banjir bandang di Jorong Galuang, Nagari Sungai Pua, Agam, Sumatera Barat, Senin (13/5/2024).  - (ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra)

Ida menyebut kondisi cuaca yang menyebabkan bencana hidrometeorologi tersebut antara lain dipengaruhi adanya sirkulasi siklonik di sekitar perairan barat Aceh sejak beberapa hari terakhir. Kondisi ini menyebabkan terbentuknya belokan angin dan konvergensi di Sumatra bagian tengah hingga utara, gelombang atmosfer Equtorial Rossby yang terpantau aktif serta aktifitas konvektif lokal yang kuat menyebabkan penumpukan massa udara serta mendukung pertumbuhan awan hujan di wilayah Sumatra Barat.

"Selain itu, berdasarkan hasil pengamatan radiosonde tanggal 11 Mei 2024 pukul 12.00 UTC, menunjukkan kelembapan udara cenderung basah (93-100 persen ) hingga lapisan 500 mb," ujar Ida.

Kemudian, Ida menyebut prakiraan cuaca di wilayah Sumatra Barat pada periode 13–22 Mei 2024 secara umum berawan-hujan ringan. Tapi ada wilayah yang diramalkan mengalami hujan lebat.

"Potensi hujan sedang-lebat terdapat di wilayah Kep. Mentawai, Pasaman Barat, Pasaman, Agam, Bukittinggi, Padang Panjang, Tanah Datar, Lima Puluh Kota, Payakumbuh, Padang Pariaman, Pariaman, Padang, Pesisir Selatan, Solok Selatan, Kab. Solok, Solok, Sawahlunto, Sijunjung, Dharmasraya," ujar Ida.

Sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memantau bencana banjir bandang lahar dingin yang melanda wilayah Sumatra Barat pada Sabtu (11/5) malam. Kejadian ini dipicu hujan dengan intensitas tinggi di wilayah hulu Gunung Marapi. 

BNPB mendapat laporan empat kabupaten terdampak cukup parah akibat kejadian ini yaitu Kabupaten Agam, Kabupaten Tanah Datar, Kabupaten Padang Panjang, dan Kabupaten Padang Pariaman.  

"Hingga Ahad (12/5/2024) pukul 21.00 WIB tercatat total korban meninggal dunia akibat bencana ini mencapai 37 orang," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangan pers pada Senin (13/5/2024).

Pusat Krisis Kesehatan atau Puskris Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI melakukan pemantauan dan menganalisis kejadian banjir lahar dingin dan banjir bandang yang melanda tiga wilayah di Provinsi Sumatra Barat pada Sabtu (11/5).

"Pada tahap awal kami melakukan analisis dan pemantauan kejadiannya. Kemudian secara bertahap kita akan membangun sistem penanganan kesehatan bagi para penyintas," kata Analis Penanggulangan Krisis Kesehatan Puskris Kemenkes Albet Nomeri di Kabupaten Agam, Senin.

photo
Sejumlah pengungsi banjir bandang berada di SDN 08 Kubang Duo Koto Panjang, Nagari Bukik Batabuah, Agam, Sumatera Barat, Ahad (12/5/2024).- (ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra)

Albet mengatakan apabila dalam beberapa hari ke depan daerah terdampak bencana lahar dingin maupun banjir bandang membutuhkan logistik kesehatan, maka Puskris siap memenuhinya melalui Puskris Regional Provinsi Sumbar dan Dinas Kesehatan Provinsi Sumbar.

Namun, apabila logistik kesehatan di kantor regional dan Dinas Kesehatan Provinsi Sumbar kosong maka Puskris Kemenkes akan memasok langsung dari pusat.

Saat meninjau lokasi dampak banjir lahar dingin di Nagari (desa) Bukik Batabuah, Kecamatan Canduang, Kabupaten Agam, Albet memastikan tidak ada kerusakan fasilitas kesehatan di daerah tersebut. Artinya, seharusnya pemerintah daerah melalui fasilitas kesehatannya bisa melayani dan menangani para penyintas.

"Fasilitas kesehatan tidak ada yang rusak. Hanya saja kini perlu manajemen kebijakan yang diawali dari data," kata dia.

Tidak hanya fokus pada analisis dan pemantauan, Puskris Kemenkes juga meminta pemerintah daerah segera mengumpulkan data-data terkait peristiwa nahas tersebut. Pengumpulan data ditujukan agar Puskris Kemenkes mengetahui langkah atau kebijakan apa yang mesti segera dilakukan di lokasi-lokasi terdampak bencana hidrometeorologi itu.

Data yang dibutuhkan misalnya jumlah dan titik-titik pengungsian korban banjir, jenis pelayanan kesehatan yang dibutuhkan penyintas dan sejumlah data lainnya.

Albet optimistis Pemerintah Kabupaten Agam mampu menangani dampak bencana banjir mengingat 15 pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) sama sekali tidak terdampak banjir lahar dingin.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat