Ketua Umum PSSI Erick Thohir saat bertemu dengan calon pemain naturalisasi Maarten Paes, di Jakarta pada Januari 2023. | Instagram Maarten Paes

Olahraga

PSSI Upayakan Maarten Paes Perkuat Timnas di Kualifikasi Piala Dunia 2026

Dua pemain lainnya, yaitu Calvin Verdong dan Jens Raven masih menantikan jadwal pengambilan sumpah menjadi WNI.

DENPASAR - Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) menantikan tiga pemain naturalisasi untuk memperkuat tim senior berlaga di kualifikasi Piala Dunia 2026. Ketiga pemain itu adalah Maarten Paes, Calvin Verdonk, dan Jens Raven.

“Kami usahakan tiga-tiganya mau (bertanding kualifikasi Piala Dunia 2026),” kata Ketua Umum PSSI Erick Thohir di Pelabuhan Benoa, Denpasar, Bali, Ahad (12/5/2024).

Maarten Paes yang sebelumnya memiliki paspor Belanda itu sudah diambil sumpah menjadi warga negara Indonesia (WNI) pada 30 April lalu. Pemain naturalisasi berusia 25 tahun itu mendapatkan rekomendasi dari Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong untuk memperkuat tim Garuda.

Namun, lanjut Erick, pihaknya sedang menunggu penuntasan berkas atau dokumen kiper di Liga Amerika Serikat yakni FC Dallas itu untuk bisa membela skuad Garuda.

“Pemain Indonesia di luar negeri, kami sedang menunggu konfirmasi Maarten Paes,” imbuh Erick.

photo
Presiden FIFA Gianni Infantino (kiri) bersama Ketua Umum PSSI Erick Thohir (kanan) menyaksikan laga play-off Timnas Indonesia U-23 melawan Timnas Guinea U-23 di Stadion Clairefontaine, Paris, Perancis, Kamis (9/5/2024). - (ANTARA/HO-PSSI)

Sedangkan dua pemain lainnya yang dalam proses naturalisasi yakni Calvin Verdonk dan Jens Raven yang saat ini menantikan pengambilan sumpah menjadi WNI. “Mesti angkat sumpah, lagi menunggu. Mudah-mudahan pekan ketiga Mei,” ucapnya.

Apabila proses naturalisasi dan proses pemberkasan tersebut lancar, maka ketiga pemain naturalisasi itu dapat membela Indonesia menghadapi Irak dan Filipina di kualifikasi Piala Dunia 2026 pada Juni 2024. Rencananya pertandingan itu berlangsung di Jakarta atau pertandingan kandang yakni melawan Irak pada 6 Juni dan Filipina 11 Juni.

Calvin merupakan pemain asal Belanda yang membela klub NEC Nijmegen. Bek berusia 27 tahun itu memiliki darah Indonesia dari ayahnya yang berasal dari Meulaboh, Aceh.

Sedangkan, Raven juga merupakan pemain asal Belanda yang bermain sebagai penyerang di FC Dordrecht. Pemain berusia 18 tahun itu memiliki darah Indonesia dari sang nenek yang berasal dari Yogyakarta.

“Kalau sudah angkat sumpah, ya bisa (bermain di kualifikasi Piala Dunia 2026),” kata Erick.

Terkait kekuatan tim, Erick menilai pemain timnas U-23 yang nantinya bergabung di tim senior memiliki tiga bekal utama untuk menjalani kualifikasi Piala Dunia 2026. “Saya berharap pemain U23 yang nanti gabung di (tim) senior jangan kecil hati,” kata Erick Thohir.

Tiga bekal itu yakni kesiapan fisik, mental dan inteligensi (IQ) sepak bola dari para pemain ketika menjalani pertandingan bergengsi, di antaranya Piala Asia U23 hingga play-off untuk Olimpiade 2024.

Meski belum membawa pulang hasil maksimal, namun skuad Garuda Muda memberikan pencapaian tinggi, yakni masuk empat besar Piala Asia U-23. “Siapa pernah terpikir tim U-23 sampai di empat terbaik di Asia, tidak pernah kan? Buktinya bisa,” kata dia,

Sebelumnya, Timnas Indonesia U-23 dikalahkan Uzbekistan dengan skor 0-2 pada ajang Piala Asia U23 di Qatar, pada 29 April lalu. Sedangkan di Paris, Garuda Muda kalah tipis 0-1 dari Guinea pada Kamis (9/5) lalu sehingga memupus harapan tampil di Olimpiade 2024

photo
Pemain Timnas Indonesia U-23 Nathan Tjoe-A-On berebut bola dengan pemain timnas Guinea U-23 pada pertandingan playoff Olimpiade Paris 2024 yang berlangsung di INF Clairefontaine, Paris, Prancis, Kamis (9/5/2024) malam WIB. - (Dok PSSI)

Ia pun menginginkan tiga bekal yang dikantongi tim Garuda Muda itu perlu ditingkatkan, di antaranya melalui pemusatan latihan, hingga uji coba dengan tim nasional negara lain sebagai ajang uji nyali dan menggali pengalaman.

Bekal mental, fisik, dan keahlian tersebut, diharapkan tidak membuat Timnas U-23 jemawa namun tetap meningkatkan kinerja di tim.

Erick menambahkan, Juni 2024 menjadi bulan padat bagi para pemain yang bergabung di tim senior untuk melawan Irak dan Filipina untuk bisa tembus kualifikasi Piala Dunia putaran ketiga dalam laga kandang.

“Jangan anggap remeh Filipina, mereka sudah ambil pelatih dari Belgia. Mereka juga rekrut pemain Filipina di luar negeri. Kita juga jangan jemawa, harus siapkan tim terbaik,” katanya.

Ada pun putaran ketiga itu diikuti 18 negara yang dibagi dalam tiga grup. “Ranking satu dan dua itu langsung ke Piala Dunia, amin. Ranking tiga dan empat diadu lagi,” imbuhnya.

Sementara itu, pelatih tim nasional sepak bola Indonesia U23 Shin Tae-yong (STY) menyebut kepercayaan diri para pemain sudah terbentuk dengan bagus untuk menghadapi kejuaraan besar kelas dunia, seperti Piala Asia.

Ia membeberkan, selama mengarungi kompetisi Piala Asia U-23 di Qatar, mentalitas para pemain sudah terbentuk dengan baik sehingga bisa menghadapi tekanan target dan tanggung jawab guna memberikan penampilan terbaik di lapangan.

"Jadi hal paling besar yang sudah didapat, yaitu tentang kepercayaan diri mereka dalam turnamen besar," kata STY.

Lebih lanjut dia menyatakan, level permainan para pemain juga sudah meningkat jauh saat mengikuti Piala Asia U-23 sehingga ke depan dirinya optimistis bisa meraih hasil lebih baik lagi.

"Ini bukan Piala AFF (Asia Tenggara), tetapi AFC (Asia) jadi kepercayaan diri mereka sudah bagus dan performanya juga tidak kalah," ujar pelatih asal Korea Selatan itu.

photo
Penyerang Timnas U-23 Indonesia Witan Sulaeman dijegal Tim Uzbekistan pada semifinal Piala Asia U-23 2024 di Stadion Abdullah bin Nasser bin Khalifa, Doha, Qatar, senin (29/4/2024). - (Dok.PSSI)

Dia pun menambahkan, selama turnamen dan laga play-off, para pemain sudah berusaha maksimal untuk menampilkan permainan terbaik, tetapi pada akhirnya terpaksa kalah 0-1 dalam pertandingan terakhir untuk memperebutkan tiket di Olimpiade Paris 2024, saat melawan Guinea U-23 di Paris, Kamis (9/5).

Selain performa tim, dirinya juga mengomentari tentang kinerja wasit selama Piala Asia U-23 dan play-off yang lalu. Menurut dia, banyak sekali keputusan-keputusan wasit yang merugikan Indonesia dan menyayangkan hal tersebut bisa terjadi.

Ia mengatakan, selama 45 tahun menggeluti dunia sepak bola banyak keputusan yang kurang tepat selama di Qatar dan Prancis. Namun, dia memastikan bahwa para pemain dan ofisial akan terus berusaha maksimal memberikan yang terbaik untuk mengharumkan nama Indonesia.

Selama mengikuti Piala Asia U-23 di Qatar, timnas memiliki rekor tiga kali menang dan dua kali kalah sampai babak semifinal. Pada perebutan tempat ketiga, Indonesia harus menelan kekalahan dari Irak dengan skor 1-2.

Dalam usaha terakhir agar bisa tampil di Olimpiade Paris 2024, melalui laga play-off perwakilan Asia melawan Guinea dari Afrika, skuad Garuda Muda kembali harus menelan pil pahit dengan kekalahan tipis 0-1 sehingga harus mengubur mimpi untuk bisa tampil di pesta olahraga multicabang terbesar di dunia itu pada Juli.

 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat