Ekonomi
BI Upayakan Kurs Rupiah Turun di Bawah Rp 16 Ribu
Ada empat faktor yang membuat kurs rupiah akan lebih membaik dan lebih stabil.
JAKARTA -- Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyatakan BI akan terus berupaya menekan pelemahan nilai tukar rupiah. Menurut Perry, BI sedang mengupayakan untuk menurunkan nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di bawah Rp 16 ribu.
“Nilai tukar rupiah waktu kita mengambil keputusan kebijakan moneter, RDG (Rapat Dewan Gubernur bulan April 2024), itu sekitar Rp 16.300-an, sekarang sekitar Rp 16 ribuan, dan kita sedang upayakan akan turun di bawah Rp 16 ribu,” ujarnya dalam Taklimat Media dengan topik “Perkembangan Ekonomi Terkini” di Gedung Thamrin, Jakarta, Rabu (8/5/2024).
Dia meyakini nilai tukar rupiah akan terus menguat sesuai fundamental. Ada empat faktor mengapa kurs tersebut akan lebih membaik dan lebih stabil.
Pertama adalah imbal hasil (yield differential) yang menarik karena kenaikan BI-Rate dan suku bunga Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI). Kedua yaitu premi risiko yang menurun karena Credit Default Swap (CDS) 5 tahun Indonesia per 7 Mei 2024 mengalami penurunan menjadi 69,9 dari sebelumnya di atas 70.
“CDS itu apa? Itu ukuran premi risiko yang dipakai oleh para investor asing untuk membandingkan berinvestasi di US Treasury, obligasi Amerika, dengan obligasi atau sekuritas di dalam negeri,” ungkap dia.
Adapun faktor ketiga adalah prospek ekonomi Indonesia yang lebih baik, dan terakhir yaitu komitmen BI menstabilkan nilai tukar rupiah. "Nilai tukar ini kami sedang upayakan agar turun di bawah Rp16 ribu,” tegas Perry.
Dia turut melaporkan bahwa terjadi aliran modal asing ke SRBI sebesar Rp 19,77 triliun semenjak Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI terakhir pada 22-23 April 2024. Hal ini membuat suplai dolar AS bertambah, meningkatkan kepercayaan investor dan pasar semakin kuat, sehingga memperkuat nilai tukar rupiah.
Secara lebih detail, terjadi aliran masuk modal asing ke SRBI sebesar Rp 16,19 triliun pada pekan pertama dan Rp 3,58 triliun pada pekan kedua bulan Mei 2024.
Untuk Surat Berharga Nasional (SBN), terjadi inflow sebesar Rp 8,1 triliun yang terdiri atas Rp 5,74 triliun pada pekan pertama dan Rp 2,36 triliun pada pekan kedua bulan Mei 2024.
Adapun saham masih terjadi outflow sebesar Rp5,03 triliun pada pekan pertama dan kedua bulan Mei 2024. Namun, dia meyakini saham akan lebih baik seiring pertumbuhan ekonomi Indonesia yang lebih bagus.
Pada Rabu (8/5/2024), nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada penutupan perdagangan melemah 1 poin atau 0,00 persen menjadi Rp 16.047 per dolar AS dari penutupan perdagangan sebelumnya sebesar Rp 16.046 per dolar AS.
Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuabi menyatakan terdapat ekspektasi pasar yang telah meningkatkan dua kali penurunan suku bunga pada tahun ini.
Dalam konferensi Miken Institute, Presiden Federal Reserve Minneapolis Neel Kashkari mengatakan terhentinya inflasi sebagian besar disebabkan oleh kuatnya pasar perumahan, yang menandakan bank sentral AS perlu mempertahankan biaya pinjaman tetap stabil untuk jangka panjang, dan mungkin sepanjang tahun.
Namun, Kashkari juga mengatakan bahwa ada kemungkinan The Fed akan melakukan pemangkasan suku bunga jika inflasi kembali mereda. Komentar tersebut muncul setelah pernyataan pejabat Fed pada Senin (6/5) yang tampaknya cenderung mengindikasikan langkah bank sentral selanjutnya untuk menurunkan suku bunga.
“Dengan informasi tersebut, ekspektasi pasar terhadap dua kali penurunan suku bunga tahun ini telah meningkat, dengan ekspektasi penurunan setidaknya 25 basis poin pada bulan September saat ini sebesar 64,5 persen, menurut FedWatch Tool CME,” kata dia dalam keterangan tertulis, Jakarta, Rabu.
Pada Jumat (10/5/2024) malam, data sentimen konsumen AS akan dirilis dan data inflasi AS pada pekan depan. Sejumlah pejabat The Fed, termasuk Gubernur Fed Lisa Cook dan Michelle Bowman, turut bakal menyampaikan pidato pada akhir minggu ini.
Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Rabu turut melemah ke level Rp 16.081 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp 16.054 per dolar AS.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.