Ekonomi
Tangkap Peluang Ekonomi Hijau, Pemerintah Siapkan Satgas AZEC
Kemenko Perekonomian menginisiasi terbentuknya mesin ekonomi baru melalui pembangunan ekosistem semikonduktor.
JAKARTA -- Indonesia tengah mengakselerasi tercapainya Visi Indonesia Emas 2045. Ini merupakan arah pembangunan ekonomi nasional, dengan cita-cita menjadi negara berpendapatan tinggi pada 2045.
Untuk mencapai visi tersebut, tiga mesin ekonomi digerakkan bersama dan berkesinambungan, mulai dari revitalisasi mesin konvensional, membangun mesin ekonomi baru, hingga penyempurnaan mesin ekonomi Pancasila.
Menteri Koordinator Bidang Ekonomi Airlangga Hartarto mengatakan, pada mesin ekonomi baru, terdapat fokus akselerasi pertumbuhan masa depan yang mencakup penerapan aplikasi digital, pengembangan industri semikonduktor, serta pengembangan ekonomi hijau dan energi terbarukan.
Menindaklanjuti visi Indonesia Emas 2045, kata dia, Kementerian Kordinator Bidang Perekonomian menginisiasi terbentuknya mesin ekonomi baru melalui pembangunan ekosistem semikonduktor.
Dalam upaya mewujudkan hal tersebut, Airlangga telah membentuk Satgas Asia Zero Emission Community (AZEC) dan Satgas Penyiapan Ekosistem Semikonduktor beberapa waktu lalu. Guna menindaklanjuti pembentukan kedua Satgas, Menko pun mengadakan kegiatan audiensi dengan kelompok ahli Satgas AZEC dan Satgas Semikonduktor secara virtual.
“Komitmen AZEC sudah matang dan perlu segera ditindaklanjuti melalui terwujudnya beberapa proyek awal. Sementara pada pengembangan industri semikonduktor, langkah pertama untuk masuk pada rantai nilai semikonduktor adalah pengembangan logic design, yang membutuhkan SDM berkualitas," ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu (3/4/2024).
Hanya saja, kata dia, upaya peningkatan investasi di bidang semikonduktor juga tetap harus dijalankan secara paralel. Dalam pertemuan tersebut, Tim Asistensi Menko Perekonomian Raden Pardede melaporkan perkembangan program AZEC dan pengembangan ekosistem industri semikonduktor.
Pemerintah telah menerbitkan Keputusan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 406 Tahun 2023 tentang Satuan Tugas Asia Zero Emission Community Indonesia yang terdiri dari Pengarah, Tim Pelaksana, dan Kelompok Ahli. Sebelumnya pada KTT AZEC pada November 2023, telah terjalin 24 kerja sama proyek transisi energi antara Indonesia dengan Jepang yang dituangkan dalam nota kesepahaman (MoU).
Kerja sama tersebut meliputi pelatihan mempromosikan transisi energi, waste to energy, dekarbonisasi, pengembangan transmisi listrik, geotermal, dan amonia hijau. Pada Satgas Semikonduktor, tugas kelompok ahli tertuang dalam Keputusan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 16 Tahun 2024.
Guna mengejar terwujudnya industri semikonduktor yang menjadi bagian dari rantai pasok semikonduktor global, pemerintah akan menerapkan strategi ganda, yakni penyiapan SDM serta menarik investasi yang akan dilakukan secara paralel.
Dalam kesempatan sama, Duta Besar Indonesia untuk Singapura Suryopratomo menyampaikan tinjauan awal terhadap potensi industri semikonduktor di Indonesia untuk memusatkan perhatian pada peningkatan kualitas SDM untuk memenuhi kebutuhan tenaga terampil dan tenaga ahli di masa mendatang melalui pendataan SDM yang memiliki keahlian relevan pada industri semikonduktor. "Industri semikonduktor merupakan jenis industri yang baru dan menjanjikan," kata Suryo.
Menyikapi industri yang tidak biasa ini, kata dia, pemerintah Indonesia sebaiknya segera memulai beberapa inisiatif demi memenuhi kurangnya SDM ahli dalam bidang-bidang yang relevan dalam industri semikonduktor, seperti kimia organik dan biomolekuler.
Salah satu strategi Indonesia dalam meningkatkan jumlah SDM dengan keahlian yang relevan terhadap industri semikonduktor yakni kerja sama internasional dalam bidang pendidikan. Berkaitan dengan strategi tersebut, Dubes RI untuk Jerman Arief Havas Oegroseno menyampaikan peluang mahasiswa Indonesia yang sedang maupun sudah selesai mengenyam pendidikan di bidang studi relevan dengan industri semikonduktor untuk meneruskan studinya di Jerman.
“Beberapa universitas yang memiliki hubungan baik dengan Kedutaan Besar Indonesia di Berlin menghubungi kami. Mereka menawarkan kesempatan bagi para akademisi di Indonesia untuk melanjutkan studinya,” ujar Havas.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.