Ekonomi
Mudik Lebaran, Jasa Marga Operasikan 49 SPKLU di Rest Area
Jasa Marga menambah hampir tiga kali lipat jumlah SPKLU.
JAKARTA -- PT Jasa Marga (Persero) Tbk melalui anak usahanya PT Jasamarga Related Business (JMRB) mengoperasikan 49 Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di Tempat Istirahat dan Pelayanan (TIP) atau rest area untuk mendukung mudik Lebaran. Direktur Utama PT JMRB Denny Abdurachman mengatakan bahwa Jasa Marga menambah hampir tiga kali lipat jumlah SPKLU di rest area Jasa Marga Group.
"Jumlah SPKLU di rest area Jasa Marga saat ini mencapai 49 titik, yang sebelumnya hanya 17 titik. Sebanyak 11 SPKLU di antaranya telah di-upgrade dari normal charging ke fast charging sehingga untuk kendaraan listrik tipe tertentu dapat terisi optimal dengan waktu pengisian selama 30 menit," ujar Denny di Jakarta, Selasa (2/4/2024).
Saat mengisi daya baterai, pengguna jalan dapat menikmati sejumlah fasilitas dan layanan di rest area. Jasa Marga bersama Pertamina juga berkolaborasi untuk memastikan kecukupan Bahan Bakar Minyak (BBM) pengguna jalan di SPBU rest area, salah satunya dengan menyediakan SPBU Modular di 14 lokasi rest area yang beberapa di antaranya telah dilakukan penyesuaian perubahan sistem dispenser SPBU solar menjadi Pertamax.
Jasa Marga bersama pemangku kepentingan lainnya juga menyelenggarakan 29 posko kesehatan di sejumlah rest area yang akan membantu pengunjung untuk melakukan pengecekan kesehatan selama perjalanan, hingga penambahan toilet fungsional sebanyak 599 bilik.
Kecukupan air bersih juga dipastikan dengan menambah pasokan air bersih di toilet dan sarana ibadah, penambahan petugas pengatur lalu lintas hingga 141 personil guna mempercepat penanganan rekayasa lalu lintas dan arus kendaraan, serta petugas keamanan yang bersiaga selama 24 jam yang membuat pengunjung dapat beristirahat dengan nyaman di rest area.
Jasa Marga juga akan mengalihkan fungsi toilet pria menjadi toilet wanita karena antrean panjang cenderung terjadi di toilet wanita dan toilet pria nantinya akan menggunakan toilet fungsional.
Dengan segala kesiapan operasional dan peningkatan pelayanan yang dilakukan oleh Jasa Marga Group di rest area, diharapkan pengamanan libur Hari Raya Idul Fitri dapat berjalan dengan lancar, aman, nyaman, dan seluruh pengguna jalan tol juga dapat bekerja sama dalam menaati aturan-aturan yang berlaku.
Dia menambahkan, Jasa Marga juga mengoptimalkan teknologi Rest Area Management System (RAMS) untuk memantau kepadatan kendaraan di rest area. Denny mengatakan, PT JMRB akan mengoptimalkan teknologi pemantauan kepadatan kendaraan di rest area melalui RAMS yang terdapat pada super app Jasamarga Integrated Digitalmap (JID) yang digunakan oleh petugas Jasa Marga serta terintegrasi dengan Dynamic Message Sign (DMS) di lajur jalan tol dan aplikasi Travoy yang dapat diakses langsung oleh pengguna jalan.
"Dengan melihat kapasitas parkir yang terdapat di DMS dan juga memantau kondisi lalu lintas secara seketika di aplikasi Travoy, pengguna jalan dapat mengatur perjalanan dan memutuskan untuk tetap masuk ke rest area terdekat atau ke rest area selanjutnya. Kami juga mengimbau pengguna jalan untuk tidak memaksakan berhenti di rest area yang terpantau padat dan mematuhi arahan petugas pengatur lalu lintas serta mencari alternatif keluar jalan tol sejenak untuk mencari tempat istirahat sebelum melanjutkan perjalanan melalui jalan tol," kata Denny di Jakarta, Selasa.
PT JMRB memastikan 59 rest area dan dua rest area fungsional yang dikelolanya dapat mendukung kelancaran arus mudik dan balik Hari Raya Idul Fitri 1445 H/Tahun 2024 secara prima untuk mewujudkan kenyamanan berkendara dan pengalaman mudik ceria penuh makna.
Denny menyampaikan bahwa PT JMRB menyiapkan sejumlah skema rekayasa lalu lintas dan pengaturan arus kendaraan masuk dan keluar rest area, termasuk juga memaksimalkan kapasitas kantong parkir kendaraan seiring dengan peningkatan arus lalu lintas di jalan tol pada periode arus mudik dan balik Idul Fitri 1445 H/Tahun 2024.
Ia mengatakan, untuk mengantisipasi peningkatan arus lalu lintas di Rest Area Travoy yang juga berpotensi menyebabkan antrean ke jalur utama jalan tol, sesuai dengan diskresi kepolisian, pihaknya akan memberlakukan rekayasa buka-tutup rest area.
"Tujuannya untuk mengurai kepadatan serta berkoordinasi dengan pengelola ruas jalan tol dan PT Jasamarga Tollroad Operator (JMTO) selaku anak usaha Jasa Marga di bidang pengoperasian jalan tol. Kami juga akan mengatur arus kendaraan masuk dan keluar rest area serta menyiagakan petugas pengatur lalu lintas dan menyiapkan rambu-rambu portable," ujarnya.
Menurut dia, pengguna jalan tidak perlu khawatir jika harus keluar jalan tol di tengah perjalanan mudiknya, terutama untuk perjalanan menerus di sepanjang Jalan Tol Trans Jawa. Hal ini karena tarif di seluruh ruas Jalan Tol Trans Jawa dikenakan berdasarkan jarak yang ditempuh sehingga tidak perlu ada kekhawatiran membayar tarif sebanyak dua kali karena harus keluar dan masuk kembali ke jalan tol.
“Untuk itu kami mohon kerja sama pengguna jalan untuk tidak lagi memaksakan parkir di bahu jalan di sekitar rest area yang ditutup karena padat. Dengan seperti ini, kapasitas lajur jalan tol semakin berkurang sehingga tidak makin padat," kata Denny.
JMRB juga mengimbau pengguna jalan untuk tidak berlama-lama di rest area, maksimal 30 menit, untuk bisa bergantian dengan pengguna jalan lainnya. Pengguna jalan tol juga diimbau untuk membawa perbekalan maupun dapat melakukan take away makanan di rest area.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.