Ekonomi
Kerugian Akibat Investasi Bodong Capai Rp 139,6 Triliun
OJK selalu menerima laporan dari masyarakat yang terjerat investasi bodong setiap harinya.
JAKARTA - Ketua Sekretariat Satgas Pemberantasan Aktivitas Keuangan Ilegal (Satgas Pasti) Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Hudiyanto menyampaikan kerugian masyarakat Indonesia akibat investasi ilegal (investasi bodong) mencapai Rp139,67 triliun sejak tahun 2017 sampai tahun 2023.
"Nilai total kerugian masyarakat akibat investasi ilegal tahun 2017 sampai dengan tahun 2023 mencapai Rp 139,67 triliun," ujar Hudiyanto saat menghadiri pelepasan 238 Pekerja Migran Indonesia (PMI) program antarpemerintah ke Korea Selatan di Jakarta, Selasa.
Ia mengungkapkan, Satgas Pasti OJK selalu menerima laporan dari masyarakat yang terjerat investasi bodong setiap harinya, yang tentunya telah ditindaklanjuti oleh OJK. Seiring dengan itu, lanjutnya, OJK bersama 15 lembaga lainnya termasuk kepolisian terus melakukan pengejaran dan penegakan hukum terhadap para pelaku, dan hasilnya ada sebanyak 1.218 entitas investasi bodong telah diblokir sampai awal tahun 2024.
"Kita kerja setiap hari, memblokir, mengejar, menangkap. Satgas ini ada 16 lembaga, termasuk kejaksaan dan kepolisian, termasuk PPATK (Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan)," ujar Hudiyanto.
Menurutnya, banyak dari masyarakat Indonesia yang masih memiliki pengetahuan minim soal pengelolaan keuangan, sehingga seringkali dimanfaatkan para pelaku investasi bodong untuk mencari keuntungan pribadi. Di sisi lain, lanjutnya, para pelaku investasi bodong memiliki sistem yang cukup sulit dilacak, sehingga petugas sering harus bekerja ekstra keras untuk mengungkap para pelaku.
"Misalnya dalam waktu 5 menit uang yang anda transfer itu sudah tidak ada, mereka rata-rata punya lima sampai enam pelarian rekening. Itulah yang namanya penjahat. Punya sistem, punya rekening bank, mereka semua punya," ujar Hudiyanto.
Dalam kesempatan ini, Hudiyanto menyebut Pekerja Migran Indonesia (PMI) sering menjadi salah satu sasaran para pelaku investasi bodong yang mengetahui bahwa PMI memiliki uang yang banyak setelah bekerja bertahun-tahun di luar negeri.
"Karena mereka (PMI) memiliki gaji, kemudian karena masih muda belum paham mengenai produk keuangan, tentu itu akan menjadi incaran pihak-pihak baik yang di dalam negeri maupun luar negeri," ujar Hudiyanto.
Ia menyebut, tidak sedikit dari para PMI yang telah terjerat iming-iming para pelaku investasi bodong, yang berkeliaran baik di dalam maupun luar negeri.
"Bahkan mungkin pulang dari sana sudah diincar, di bandara sudah diincar, anak-anak ini sudah punya duit tapi mereka belum paham," ujar Hudiyanto.
Untuk mengantisipasi praktik investasi ilegal, OJk bersama para pemangku kepentingan di daerah gencar melakukan sosialisasi. Bursa Efek Indonesia (BEI) Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sumsel-Babel, berupaya mencegah masyarakat terjebak dalam investasi ilegal dengan meningkatkan sosialisasi pemahaman perkembangan pasar modal.
"Kami telah mengajak kawan-kawan jurnalis untuk bersama-sama mengupdate informasi terkait perkembangan pasar modal saat ini, karena jumlah investor pasar modal terus meningkat," kata Kepala BEI Pangkalpinang Fahmi Al-Kahfi, di Pangkalpinang, Kamis.
Ia mengatakan, pada 2023 aktivitas edukasi dan literasi terkait pasar modal sudah merata ke tujuh kabupaten kota di Babel yang dikemas dalam 500 kegiatan dan didukung OJK Sumsel-Babel.
Berdasarkan data, hingga Desember 2023 jumlah investor di Babel sebanyak 58.000, dengan 60 persennya didominasi kelompok milenial dan generasi Z rentang usia 18-35 tahun.
Dengan fokus bersama OJK untuk memberi informasi ke masyarakat terkait kebijakan mengelola keuangan, diharapkan masyarakat yang dulu pemahamannya tentang pasar modal adalah saham, bisa lebih terbuka wawasannya karena pasar modal punya banyak instrumen investasi yang bisa disesuaikan dengan kondisi keuangan dan profil risiko masing-masing.
Ia mencontohkan, jika memilih yang berisiko tinggi bisa langsung ke saham, untuk risiko yang kecil ada obligasi, dan ada juga reksadana yang bisa beli saham tapi belum mau dieksekusi.
"Ada beragam macam instrumen investasi yang bisa disesuaikan dengan profil risiko dan kondisi keuangan masyarakat, sehingga fokus kami adalah literasi dan edukasi. Kami bersama OJK akan terus melakukan edukasi sampai ke pelosok dan tahun ini kami akan coba ke luar pulau," ujarnya lagi.
Dia menambahkan, semakin maraknya tawaran investasi saat ini, banyak masyarakat yang terjebak dalam investasi ilegal karena masyarakat belum teredukasi, bahkan masih banyak masyarakat yang melihat saham itu adalah salah satu permainan judi slot.
"Kita berharap di tengah maraknya investasi yang berkembang dengan berbagai macam modus, masyarakat bisa menerima informasi dulu bagaimana investasi bodong itu agar mereka lebih bijaksana mengelola keuangan dengan instrumen investasi," katanya pula.
Analis Deputi Direktur BPK OJK Sumsel-Babel Wahyu Krisnanto mengapresiasi BEI Pangkalpinang yang sudah membantu OJK melakukan literasi dan edukasi keuangan ke semua kelompok masyarakat di daerah.
"Kami juga menggelar rangkaian kegiatan gebyar keuangan syariah dalam bentuk edukasi keuangan ke berbagai pihak," katanya.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.