Ekonomi
Otorita IKN Kaji Ratusan Dokumen Komitmen Kerja Sama
Pembangunan Kota Nusantara diharapkan terus berjalan lancar dan sesuai target yang telah ditetapkan.
PENAJAM PASER UTARA -- Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) sedang mengkaji 350 dokumen komitmen awal untuk kerja sama (letter of intent/LoI) dalam pembangunan di Kota Nusantara. Proses kajian dilakukan secara detail untuk memberikan kerja sama yang saling menguntungkan.
"Saat ini sudah sekitar 350 Lol yang diterima OIKN dan tengah dikaji," ungkap Kepala OIKN Bambang Susantono di Penajam, Jumat (2/2/2024).
Pembangunan Kota Nusantara diharapkan terus berjalan lancar dan sesuai target yang telah ditetapkan serta memberikan manfaat bagi seluruh masyarakat Indonesia. Kemudian, kota tersebut juga menjadi pusat pertumbuhan ekonomi, mendorong pemerataan ekonomi untuk mencapai Indonesia emas pada 2045.
Total investasi yang telah masuk untuk pembangunan Kota Nusantara tahap satu mencapai lebih kurang Rp 47,5 triliun, jelas dia, dengan porsi investasi swasta mencapai sekitar Rp 35,9 triliun dan dan dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) kisaran Rp 8 triliun.
Dana pembangunan Kota Nusantara pada sebagian wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara di Provinsi Kalimantan Timur itu disebutkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) lebih kurang Rp 466 triliun dengan hitungan sekitar 19-20 persen berasal dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) dan kisaran 80 persen melalui investasi.
OIKN optimistis akan lebih banyak lagi investor yang menanamkan modal jangka panjang dalam pembangunan Kota Nusantara pada 2024, dengan target lebih kurang Rp 100 triliun hingga akhir tahun ini yang berasal dari swasta maupun BUMN.
Kota Nusantara dibangun dengan perencanaan yang matang berdasarkan kajian dan studi, kata dia, dan diskusi dengan berbagai ahli di bidangnya agar masyarakat yang tinggal di ibu kota negara baru Indonesia itu betah dan nyaman.
"Kota Nusantara dibangun menjadi kota yang enak dan layak dihuni, serta menyenangkan," tambahnya.
Konsep yang bakal diterapkan di Kota Nusantara direncanakan dengan matang, OIKN mencari metode kajian metodologi dan teori yang relevan mewujudkan konsep itu, kata Bambang Susantono.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, dirinya akan pindah ke Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur pada Juli 2024. Pernyataan itu disampaikan Basuki saat bincang-bincang dengan generasi muda aparatur sipil negara (ASN) Kementerian PUPR di Jakarta, Jumat.
"Siapa yang mau pindah ke IKN? Siapa yang sudah pernah lihat IKN? Saya nanti akan pindah bulan Juli ke sana. Ada yang mau ikut?" kata Basuki kepada para ASN.
Pemerintah berencana memindahkan 3.245 ASN dari 37 kementerian/lembaga ke IKN pada tahap pertama, yang akan dilaksanakan Juli hingga November 2024.
Kementerian PUPR saat ini sedang menyiapkan hunian 1.740 unit hunian rumah susun (rusun) untuk menampung para ASN tersebut.
Saat ditemui awak media di Jakarta pada Jumat, juru bicara Kementerian PUPR Endra S Atmawidjaja mengatakan bahwa progres pembangunan rusun untuk ASN, yang sudah dimulai pada November 2023, saat ini sudah mencapai sekitar 25 persen.
Endra mengatakan 12 dari 47 menara rusun ASN ditargetkan selesai dan siap huni pada periode Juni-Juli 2024.
Kementerian PUPR saat ini juga sedang menyelesaikan pembangunan 36 rumah menteri di IKN yang terbagi di dua kawasan, yakni 24 unit rumah di persil 104 dan 12 unit di persil 105. Seluruh pembangunan ditargetkan selesai pada tahun ini.
Sementara itu, Menteri PUPR nantinya akan berkantor di gedung Kementerian Koordinator (Kemenko) di IKN, yang juga bakal menjadi kantor bersama sementara bagi para ASN.
Empat gedung Kemenko yang akan menjadi kantor bersama adalah Kemenko Perekonomian, Kemenko Bidang Politik Hukum dan Keamanan, Kemenko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), dan Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi. Masing-masing gedung kemenko tersebut akan menampung ASN dari beberapa kementerian yang kantornya belum terbangun.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.