Medika
Booster dan Prokes untuk Bentengi Diri dari Lonjakan Kasus Covid
Mari mulai terapkan kembali protokol kesehatan dan vaksinasi.
Menjelang liburan akhir tahun, kasus Covid-19 kembali meningkat. Itu tidak hanya terjadi di Singapura, tetapi juga di Indonesia. Di tengah lonjakan kasus, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mengungkapkan vaksinasi booster memang perlu dilakukan lagi. Terlebih, vaksinasi booster yang dilakukan di Indonesia masih dinilai rendah.
Menurut data yang dibagikan, capaian vaksin dosis satu, berhasil mencapai 86,88 persen, sementara dosis 2 74,56 persen. Namun, angka tersebut terus mengecil untuk vaksin booster.
"Booster pertama hanya 38 persen booster kedua hanya dua persen. Ini juga merupakan tantangan bagi kita bahwa booster kita angkanya rendah sekali," kata Ketua Satgas Covid Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Prof DR Dr Erlina Burhan dalam konferensi pers daring, Rabu (6/12/2023).
Seiring berjalannya waktu, daya tahan tubuh (antibodi) dalam melawan Covid-19 yang dihasilkan oleh vaksinasi akan berkurang, khususnya setelah enam hingga 12 bulan. "Vaksinasi booster, khususnya pada kelompok rentan, yakni manula, daya tahan tubuh rendah, dianjurkan untuk mengurangi risiko infeksi dan beratnya penyakit," ujarnya.
Lebih lanjut, Erlina menjelaskan, sejumlah gejala yang didapat dari subvarian BA.2.86, EG.5, dan HK.3. Sebenarnya, gejalanya ringan sama seperti omikron.
Namun, hingga saat ini, belum dapat dipastikan apakah infeksi BA.2.86, EG.5, dan HK.3 menghasilkan gejala yang berbeda dari varian lain. "Secara umum, gejala Covid-19 cenderung serupa di antara berbagai varian, yaitu demam tinggi, batuk, rhinorrhea, kehilangan penghidu dan pengecap," kata dia.
Faktor penentu berat atau ringannya gejala lebih bergantung pada kekebalan tubuh seseorang daripada varian yang menyebabkan infeksi. Kekebalan tubuh rendah umumnya ditemukan pada lansia, orang dengan komorbiditas, dan orang dengan kondisi imunokompromis.
Erlina mengajak masyarakat untuk terus menerapkan pola hidup sehat dan protokol kesehatan jika berkegiatan di luar. Misalnya, dengan menggunakan masker saat di keramaian dan perjalan, batasi waktu saat berada di ruangan tertutup dan vaksinasi Covid-19 booster.
"Melaksanakan protokol kesehatan dan vaksinasi terbukti menyelamatkan kita dari pandemi Covid-19. Mari mulai terapkan kembali protokol kesehatan dan vaksinasi," kata dia.
Terapkan Prokes
Pada awal 2-8 Oktober terjadi 65 kasus sementara pada 20-26 November terjadi 151 kasus, lebih dari dua kali lipat. Untuk saat ini, pasien yang meninggal dalam waktu rentang dua bulan berjumlah satu orang.
Mengingat situasi ini, Erlina mengungkapkan telah meminta kepada Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk menyediakan stok vaksin yang kosong di sejumlah fasilitas kesehatan. Ini ditekankan sebelum Desember berakhir yang artinya vaksin masih gratis. "Sudah menyampaikan kepada Kemenkes tentang pengadaan vaksin karena sampai akhir Desember kira-kira tiga pekan lagi, vaksin Covid-19 masih ditanggung pemerintah alias gratis," kata Erlina dalam konferensi pers daring, Rabu (6/12/2023).
Tahun depan, vaksin sudah tidak lagi gratis. Oleh karena itu, IDI mengimbau agar harga vaksin jangan terlalu mahal. "Kami imbau supaya harga vaksin jangan mahal karena demi masyarakat seharusnya harganya ditekan. Minimal harganya sama dengan Kemenkes membeli pada produsen. Kalau perlu harus di bawahnya lagi," ujarnya.
Selain itu, Erlina mengajak masyarakat untuk terus menerapkan pola hidup sehat dan protokol kesehatan jika berkegiatan di luar. Misalnya, dengan menggunakan masker saat di keramaian dan perjalan, batasi waktu saat berada di ruangan tertutup, dan vaksinasi Covid-19 booster.
"Melaksanakan protokol kesehatan dan vaksinasi terbukti menyelamatkan kita dari pandemi Covid-19. Mari mulai terapkan kembali protokol kesehatan dan vaksinasi," katanya.
IDI mengimbau agar harga vaksin jangan terlalu mahal.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.
Era Baru Pariwisata Bali Pascapandemi Covid-19
Bali kembali dengan membawa kualitas dan transformasi yang lebih berkualitas.
SELENGKAPNYARagam Gejala Reinfeksi Covid
Secara teori, kasus reinfeksi seharusnya memunculkan gejala yang lebih ringan.
SELENGKAPNYA