Ekonomi
Wapres: Terus Permudah Investasi
BKPM yakin investasi tahun ini bisa tembus Rp 1.400 triliun.
JAKARTA -- Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin meminta kementerian/lembaga maupun pemerintah daerah mengurai komplikasi investasi untuk mendorong investor masuk ke Indonesia. Sebab, meskipun Indonesia menjadi destinasi investasi yang menjanjikan, perbaikan iklim investasi secara terus-menerus mesti dilakukan.
Wapres menekankan, dinamika global masih menghadirkan sejumlah tantangan bagi investasi di Indonesia. "Saya meminta komitmen seluruh kementerian/lembaga dan pemerintah daerah untuk mengurai komplikasi investasi di Indonesia. Terus lakukan reformasi birokasi, transformasi tata kelola, dan implementasi regulasi yang jelas, tepat, dan sederhana," ujar Kiai Ma'ruf saat memberikan sambutan di acara Anugerah Layanan Investasi 2023 di Jakarta, Rabu (8/11/2023).
Kiai Ma'ruf mengingatkan, dinamika global seperti tingkat inflasi yang masih tinggi, suku bunga, perang, dan fragmentasi geo ekonomi menuntut strategi antisipatif ke depan agar pertumbuhan investasi dan perekonomian tidak terhenti.
Wapres pun menekankan, permasalahan korupsi harus diberikan perhatian khusus dalam mewujudkan layanan investasi berkualitas.
"Pemberantasan korupsi mesti terus menjadi ikhtiar seluruh bangsa karena investor memandang korupsi sebagai hambatan untuk berinvestasi," ujar Kiai Ma'ruf.
Selain itu, ia menyinggung tantangan di bidang ekonomi digital juga tidak boleh diabaikan. Ini agar potensi ekonomi digital membawa sebesar-besarnya kemakmuran bagi rakyat Indonesia.
Untuk itu, ia mengharapkan berbagai fasilitas kemudahan dan insentif yang telah dibangun pemerintah di bawah payung hukum Undang-Undang Cipta Kerja agar diimplementasikan.
"Pembangunan kawasan ekonomi khusus juga terus dikembangkan sebagai suatu kawasan yang representatif bagi para investor," kata Kiai Ma'ruf.
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia berjanji kepada Wakil Presiden Ma'ruf Amin bahwa realisasi investasi hingga akhir 2023 nanti akan dapat memenuhi target Rp 1.400 triliun.
Keyakinan itu berdasarkan capaian realisasi investasi sepanjang Januari-September 2023 sebesar Rp 1.053,1 triliun atau telah mencapai 75,2 persen dari target yang ditetapkan Presiden Jokowi sebesar Rp 1.400 triliun.
"Saya janji kepada Pak Wapres dan bapak ibu semua, saya berani janji ini karena saya punya tim yang kuat dari DPMPTSP (Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu) kabupaten/kota dan provinsi, insya Allah Desember 2023 target investasi kita bisa mencapai Rp 1.400 triliun," ujar Bahlil.
Bahlil mengakui, mencapai target Rp 1.400 triliun bukan pekerjaan mudah. Pasalnya, aliran investasi asing (foreign direct investment/FDI) dunia paling besar masuk ke Benua Amerika, baru kemudian ke Asia Tenggara.
Di wilayah Asia Tenggara pun, aliran investasi paling banyak masuk ke Singapura. Namun, yang patut dibanggakan adalah Indonesia menjadi negara kedua di tingkat ASEAN yang paling banyak menerima aliran investasi asing di sektor riil.
"Yang kedua, baru Indonesia. Tapi, untuk sektor riil, Indonesia lebih besar daripada Singapura," katanya.
Bahlil mengungkapkan, investasi di Indonesia terus berkembang dari tahun ke tahun. Pada 2020, realisasi investasi mencapai Rp 817 triliun, kemudian pada 2021 target investasi meningkat menjadi Rp 900 triliun.
Meski tidak mudah karena kondisi pandemi Covid-19, realisasi investasi pada 2021 kala itu mampu melewati target dengan capaian Rp 901 triliun. Kemudian pada 2022 di tengah awal transisi menuju endemi, Kementerian Investasi mampu memenuhi target investasi Rp 1.200 triliun dengan capaian realisasi Rp 1.207 triliun.
"Itu juga atas kerja keras dari gubernur, kementerian/lembaga, bupati, wali kota yang didelegasikan kewenangannya kepada DPMPTSP," katanya.
Sepanjang Januari-September 2023, realisasi investasi telah mencapai Rp 1.053,1 triliun atau telah mencapai 75,2 persen dari target yang ditetapkan Presiden Jokowi sebesar Rp 1.400 triliun. Realisasi sepanjang periode ini telah menyerap sebanyak 1.365.648 orang TKI.
Capaian tersebut tumbuh 18,0 persen secara yoy dengan perincian realisasi PMA sebesar Rp 559,6 triliun (53,1 persen) dan realisasi PMDN sebesar Rp 493,5 triliun (46,9 persen).
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.