Inovasi
Mewaspadai Bahaya dan Implikasi Doxing
Di era digital seperti saat ini, semua orang bisa berisiko menjadi korban doxing.
Ada banyak hal yang perlu dikhawatirkan dari dunia digital. Di ranah maya ini, kita bisa menjadi kecanduan media sosial, menjadi korban peretasan, hingga doxing,
Doxing merupakan tindakan membocorkan informasi pribadi dan sensitif mengenai seseorang kepada publik yang dilakukan secara daring dan tanpa persetujuan. Tindakan yang sangat merugikan ini biasanya dilakukan untuk mengusik, mengancam, atau membalaskan dendam terhadap seseorang melalui dunia maya.
"Doxing juga bisa merujuk pada tindakan membongkar identitas asli di balik akun anonim dan membocorkan identitas asli orang tersebut secara daring," jelas Avast melalui laman resmi mereka, seperti dikutip oleh Republika, Ahad (1/10/2023).
Secara umum, kata doxing sebenarnya merupakan kependekan dari dropping documents. Istilah ini dulu kerap digunakan untuk merujuk pada tindakan mengumpulkan informasi pribadi seseorang yang dilakukan oleh peretas.
Jenis informasi pribadi dan sensitif yang disebarkan dalam doxing bisa sangat beragam. Sebagian di antaranya adalah alamat rumah, lokasi pekerjaan, nomor telepon, nomor KTP, hingga alamat surel.
Pelaku doxing dapat memperoleh data-data pribadi dan sensitif milik korban melalui beberapa cara. Salah satunya adalah mengumpulkan "remah-remah" informasi mengenai korban yang tersebar di internet lalu mengumpulkannya menjadi satu informasi utuh yang bisa membongkar identitas asli di balik akun anonim. Beberapa contoh informasi "remah-remah" adalah nama, alamat rumah, alamat surel, dan nomor telepon.
Cara lain untuk memperoleh data pribadi dan sensitif milik korban doxing adalah melalui transaksi informasi pribadi. Transaksi jual-beli ini biasanya dilakukan secara daring melalui dark web.
Korban doxing bisa mengalami kerugian yang bersifat ringan hingga berat dan membahayakan. Dalam bentuk yang ringan, pelaku bisa mendaftarkan surel korban agar mendapatkan banyak e-mail spam. Hal ini bisa membuat kotak pesan korban selalu dibanjiri oleh spam.
Sedangkan, dalam kasus yang lebih berat, doxing bisa dilakukan dengan tujuan untuk mengusik, mengintimidasi, atau bahkan mengancam korban. Oleh karena itu, korban doxing berisiko mengalami penguntitan, kekerasan fisik, kehilangan privasi, perundungan daring, hingga kehilangan pekerjaan.
Sebagian orang mungkin mengira bahwa tindakan doxing hanya ditujukan pada sosok-sosok terkenal di dunia nyata maupun dunia maya. Padahal, di era digital seperti saat ini, semua orang bisa berisiko menjadi korban doxing. "Terlepas dari latar belakang, profesi, atau penggunaan media sosial mereka," ungkap Minc Law melalui laman resminya, seperti dikutip Republika.
Mengingat dampak doxing yang sangat merugikan, upaya pencegahan penting untuk dilakukan. Salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk menekan risiko terkena serangan doxing adalah meminimalkan ketersediaan informasi pribadi di internet.
Hal lain yang bisa dilakukan adalah menyembunyikan alamat IP saat berselancar di dunia maya dengan menggunakan VPN atau proxy. Upaya pencegahan yang juga dapat membantu adalah meningkatkan keamanan pada akun-akun media sosial dan menggunakan identitas anonim saat di dunia maya.
Waspadai Unggahan Sendiri
Melalui laman resminya, GlobalSign menganjurkan agar pengguna media sosial selalu berhati-hati dalam membuat unggahan. Pastikan bahwa semua unggahan yang dibuat di media sosial tidak memuat banyak informasi pribadi.
Orang-orang juga dapat meminta Google untuk menyembunyikan informasi pribadi mereka agar tidak muncul di laman hasil pencarian. Pengguna internet bisa melakukan hal ini melalui proses sederhana yang dilakukan dengan mengisi form secara daring.
Upaya pencegahan lain yang tak kalah penting adalah menghindari kuis-kuis daring yang muncul di internet. Kuis-kuis daring yang tampak menarik ini biasanya akan meminta nama dan alamat e-mail dari pengguna.
Selain itu, orang-orang yang kerap berselancar di dunia maya perlu mengubah kata sandi mereka di berbagai platform secara berkala. Mengubah kata sandi setiap bulan bisa menciptakan kode-kode kompleks yang akan mempersulit peretas untuk masuk ke dalam akun pengguna.
"Doxing adalah masalah serius yang sangat mungkin dilakukan karena adanya kemudahan akses terhadap informasi pribadi di internet," ujar GlobalSign.
Upaya pencegahan lain yang tak kalah penting adalah menghindari kuis-kuis daring yang muncul di internet
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.