Geni
Mari Habiskan Akhir Pekan Ini dengan Melamun Bersama Kunto Aji
Sekarang melamun itu adalah hal yang mewah.
Tenggelam dalam lamunan, kalimat ini pernah menjadi sangat filosofis pada masa di mana teknologi belum menggerogoti manusia. Sudah cukup lama rasanya manusia bergantung pada gawai dan sudah saatnya untuk merasakan lamunan yang sebenar-benarnya.
Kunto Aji menyajikan album ketiganya bertajuk Pengantar Purifikasi Pikir, dengan sembilan lagu yang lebih nge-pop. Lewat album ini, Kunto ingin mengajak semua pendengar untuk membenamkan diri pada lamunan, menjauhkan gawai, dan mengintip kedewasaan dalam diri.
“Sekarang melamun itu adalah hal yang mewah. Orang udah nggak bisa bengong, ketika lowong pasti harus lihat gadget, karena kan memang gadget diciptain buat seperti itu,” ujar Kunto dalam konferensi pers album terbarunya di Jakarta Selatan, Kamis (14/9/2023).
Menemukan inspirasi dalam menciptakan sebuah karya pun terkadang perlu melamun, tetapi bukan hanya melamun di rumah. Karena saat pandemi kemarin, Kunto mengaku tidak mudah menemukan inspirasi untuk lagu-lagunya.
Pandemi pulalah yang membuat ia harus menunda pembuatan album ketiganya, hingga jaraknya lima tahun sejak album Mantra Mantra. Meskipun Pengantar Purifikasi Pikir adalah pertumbuhan kehidupannya selama lima tahun itu, dia mengakui bahwa ia perlu berada di luar rumah untuk menulis lagu.
“Awalnya berpikir di rumah bakal banyak inspirasi saat pandemi, tapi ternyata nggak. Saya tetap butuh keluar, pandemi ini bikin stuck nulis juga,” ujar pelantun “Pilu Membiru” berusia 36 tahun itu.
Lagunya “Jangan Melamun Saat Hujan” diceritakan Kunto sebagai psikologi kebalikan. Ketika berbicara ‘Jangan melamun saat hujan’, orang-orang justru akan melamun.
Terlalu banyak informasi yang dicerna setiap harinya lewat gawai, terlalu kreatif hingga kebanjiran referensi, lalu saat ingin mengerjakan justru kepala terasa penuh. Di situ lah melamun ini dibutuhkan, misalnya ada penelitian yang menyebut bahwa ide bermunculan ketika sedang mandi, karena ketika mandi itu tidak melakukan apa-apa. “Kita saat itu melamun, membiarkan proses informasi yang sudah didapat. Bengong itu sangat penting," kata Kunto.
Pengantar Purifikasi Pikir merupakan album yang sangat personal untuknya. Kunto pun tak perlu jauh-jauh untuk mencari produser, pilihannya jatuh kepada Afif Gifano dan Pandji Akbari, yang masing-masing adalah kibordis dan gitaris yang sudah mengiringi Kunto Aji di panggung menjelang album pertamanya, Generation Y, dilepas pada 2015.
Sembilan lagu dari albumnya ini sudah bisa didengarkan di seluruh platform musik streaming, sementara single MV masih sedang proses produksi. Kunto enggan membocorkan single pertama apa yang akan dirilis MV-nya, ini agar menjadi kejutan tersendiri bagi penggemarnya.
Inspirasi dari Spongebob
Inspirasi dalam menghasilkan sebuah karya memang bisa datang dari mana saja. Sesederhana penyanyi dan penulis lagu Kunto Aji, kala melihat karakter Squidward dan Spongebob.
Meski bukan menjadi satu-satunya inspirasi, dua karakter itu menjadi salah duanya. Kunto melihat bagaimana adanya keseimbangan hidup dalam Squidward dan Spongebob. Apalagi, mereka bertetangga dan sangat menunjukkan perbedaan yang lugas.
“Ada satu meme yang saya lihat di sosmed tentang Spongebob, gimana kita semakin dewasa justru semakin relate dengan Squidward daripada Spongebob,” ucap Kunto. Karakter Squidward yang selalu dipertontonkan dalam serial kartun “Spongebob Squarepants”, digambarkan sebagai sosok yang skeptik dan defensif.
Ia terlihat menghindari kesenangan dan memilih untuk membangun benteng perasaannya. Sehingga ia lebih terlihat sering menyendiri dan melakukan hal yang disenangi saat waktu luang.
Ternyata kedewasaan membawa banyak orang kepada pengalaman tentang kehidupan dunia, merasakan rasa sakit, ditipu, bahkan menjadi seperti Squidward yang paling anti dengan orang ‘happy go lucky’. “Mereka menjadi skeptik karena kedewasaan. Itu proses. Dan si Squidward ini sebenarnya ada untuk melindungi Spongebob, karena dia nggak mau sakit hati, nggak mau ditipu. Kita semakin dewasa, semakin merasakan itu,” ujar Kunto.
Dalam diri setiap manusia, dia melanjutkan, pasti ada sifat Squidward dan Spongebob, skeptik akan sesuatu, tetapi tetap harus menemukan fun dalam menjalani hidup. Seperti album terbarunya Pengantar Purifikasi Pikir, yang sebagian besar musiknya dimainkan dengan tempo cepat, artinya tidak akan melow.
Sembilan lagu dalam album ini adalah “Melepas Pelukan Ibu”, “Asimetris”, “Jangan Melamun Saat Hujan”, “Jernih”, “Rona Merah Langit”, “Orang Asing dalam Cermin”, “Perjalanan Menawar Racun”, “Urip” dan “Urup”.
Lagu “Urip” dan “Urup” ini sendiri memiliki makna, bahwa ketika tidur, semua manusia sebenarnya mati. Lalu dihidupkan kembali ketika bangun pada pagi hari, dengan jiwa yang lebih berenergi dan siap melakukan hal baru yang lebih berani.
Bengong itu sangat penting.KUNTO AJI, Penyanyi.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.
Musik Dalam Peradaban Islam
Sejumlah cendekiawan Muslim dari era keemasan menulis tentang musik dari segi keilmuan.
SELENGKAPNYAPandangan Islam tentang Lagu dan Musik
Para ulama berbeda pendapat tentang kebolehan membawakan dan mendengarkan lagu serta musik.
SELENGKAPNYAToko DU 68 Oase Penggemar Rilisan Fisik Musik di Kota Bandung
Memiliki rekaman fisik resmi yang dirilis perusahan rekaman menjadi kepuasan tersendiri.
SELENGKAPNYAToko Musik Terakhir di Kota Yogyakarta
Toko ini menjual kaset pita, cakram padat dan cakram vinyl musik yang tersisa di Jogja.
SELENGKAPNYA