Gaya Hidup
Mengapa Pepsi Pamit dari Indonesia
Pepsi, minuman berkarbonasi asal Amerika Serikat, akan kembali hadir di Indonesia. Rencananya, pada akhir Agustus 2023, bakal berlangsung peletakan batu pertama pabrik PepsiCo Indonesia di Cikarang, Jawa Barat.
Sebelumnya, produk minuman kola ini pernah cukup digemari di Indonesia, tetapi tak lagi beredar karena satu dan lain hal. Dikutip dari berbagai sumber, diketahui bahwa semua produk minuman dari PepsiCo berhenti dijual di Indonesia mulai 10 Oktober 2019.
Penyebabnya adalah masa kontrak antara PepsiCo Inc dan PT Anugerah Indofood Barokah Makmur (AIBM) telah habis pada tanggal tersebut. AIBM merupakan perusahaan yang kala itu memiliki izin memproduksi, menjual, dan mendistribusikan produk PepsiCo di Indonesia.
Jika menilik sejarah, secara resmi Pepsi masuk ke Indonesia sejak bulan Oktober 1973. Tepatnya, setelah diberikannya lisensi produksi Pepsi kepada PT Sinar National Bottling Industries (SNBI), yang berbasis di Jakarta.
Berlanjut pada 1976, ketika perusahaan pembotol Pepsi kedua di Indonesia resmi beroperasi, yaitu PT Tirtorejo Utama di Surabaya. Kedua pemegang lisensi saat itu hanya memproduksi Pepsi dalam botol kaca.
Seiring waktu, PT SNBI gagal memenuhi target yang ditentukan, sehingga PepsiCo mencabut hak produksinya. Lisensi dialihkan kepada PT Karsa Agung Sari pada 1979.
Tercatat di pertengahan 1980-an, perusahaan itu memproduksi 800 ribu krat Pepsi dan Mirinda (merek minuman "saudara" Pepsi) per tahun. Sementara itu, PT Tirtorejo tetap memproduksi Pepsi pada era 1980-an untuk wilayah Surabaya dan sekitarnya (termasuk Jawa Timur dan Bali).
Pada 1988, hak produksi PT Karsa Agung Sari dilepas kepada Grup Mantrust lewat PT Pancaran Citra/PT Mantrust Beverages. Di bawah grup ini, penjualan Pepsi di Indonesia naik 30 persen dari 1987, menjadi tiga juta botol per tahun dengan pangsa pasar tujuh persen.
Selain di Jakarta oleh Grup Mantrust dan Surabaya oleh PT Tirtorejo, ada juga PT Pabrik Es Siantar (yang lebih dikenal sebagai produsen minuman soda Cap Badak--Red). PT Pabrik Es Siantar menjadi produsen Pepsi khusus wilayah Sumatra Utara sejak 1982. Mulai Desember 1988, perusahaan ini juga mulai memproduksi merek minuman 7 Up.
Awal 1990-an, Grup Mantrust bangkrut, yang membuat distribusinya seret. Namun, itu tidak menyurutkan niat PepsiCo merengkuh pasar bisnis minuman ringan di Indonesia. Pada Oktober 1993, perusahaan AS itu meneken kerja sama dengan Grup Salim untuk menjadi pemegang lisensi baru produksi Pepsi dan beberapa merek minuman lain.
Sebagai bagian kerja sama, pada 22 Desember 1993 didirikan PT Pepsi-Cola Indobeverages, dengan pabrik yang berlokasi di Cikampek, Jawa Barat, serta Semarang, Jawa Tengah. Selain Pepsi dan beberapa merek minuman soda, PT Pepsi-Cola Indobeverages juga memproduksi merek Tekita, Gatorade, Sting, Tropicana Twister, dan Fruitamin.
Pada September 2013, 49 persen saham PepsiCo di PT Pepsi-Cola Indobeverages diakuisisi oleh PT Indofood Asahi Sukses Beverage/IASB dan PT Asahi Indofood Beverage Makmur/AIBM (perusahaan patungan Indofood CBP-Asahi Breweries). Perusahaan pun berganti nama menjadi PT Prima Cahaya Indobeverages.
View this post on Instagram
Pada 29 Juni 2018, perusahaan dimerger bersama dengan PT IASB dan PT Buana Distrindo ke dalam PT AIBM. Hal ini membuat produksi Pepsi, 7 Up, Mirinda, dan produk lainnya beralih ke PT Anugerah Indofood Barokah Makmur (nama baru AIBM).
Namun, semakin lama, pemasaran produk-produk minuman PepsiCo di Indonesia terkesan kurang diseriusi oleh Indofood dengan banyak menghilang di pasaran. Akhirnya, pada 2019, kontrak PT Anugerah Indofood Barokah Makmur dengan PepsiCo berakhir dan tak dilanjutkan. Kini, kehadiran kembali Pepsi dan pembangunan pabrik barunya di Indonesia akan segera diumumkan.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.