Warga mengusap air mata menyaksikan para pendemo memrotes Negara yang dinilai gagal mengungkap pembunuhan wanita bernama Ingrid Escamilla | AP

Internasional

Pendemo Escamila Menyerbu Istana Presiden Meksiko

Banyak pengunjuk rasa mengatakan, pembunuhan Escamilla hanya gelombang baru brutalitas pembunuhan terhadap perempuan.

KOTA MEKSIKO -- Pengunjuk rasa berbondong-bondong menyerbu kantor kepresidenan Meksiko untuk memprotes aksi kekerasan terhadap perempuan. Para pengunjuk rasa yang sebagian besar perempuan itu melangsungkan aksinya untuk menyuarakan aspirasi mereka, termasuk menuliskan "Negara Pembunuh Wanita" di pintu besar istana presiden dengan cat merah.

Di tengah hujan lebat, para demonstran berjalan menuju kantor surat kabar La Prensa untuk memprotes foto berita korban pembunuhan keji. Korban pembunuhan itu adalah Ingrid Escamilla di Mexico City. Mereka memprotes publikasi foto jenazah perempuan berusia 25 tahun yang dimutilasi.

Ratusan pendemo itu membakar mobil milik La Prensa dan bentrok dengan pasukan keamanan yang mencegah mereka masuk ke dalam kantor surat kabar itu. Mereka bersorak 'tidak ada lagi pembunuhan' dan membawa spanduk yang bertuliskan "kami meminta tanggung jawab jurnalisme", "Inggris kami semua adalah kamu", dan "seksisme membunuh". Pengunjuk rasa menuntut keadilan.

Di Meksiko, diperkirakan sekitar 10 orang perempuan tewas terbunuh setiap harinya. Data pemerintah menunjukkan tahun lalu menandai rekor baru pembunuhan di negeri itu. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan menanggapi pembunuhan Escamilla. Organisasi internasional itu mengutuk keras pembunuhan tersebut.

"Kami menuntut tindakan komprehensif untuk menghapus kekerasan terhadap perempuan dan perempuan muda. Kami meminta akses penuh terhadap peradilan dan non-reviktimisasi untuk semua. Ingrid bukan kasus yang tertutup," kata badan yang disebut juga sebagai PBB Perempuan.

Lilia Florencia Guerrero yang putrinya dibunuh pada 2017 menelepon Presiden Andres Manuel Lopez Obrador untuk menghentikan kekerasan terhadap perempuan. Lopez Obrador berada di dalam kantor presiden selama unjuk rasa berlangsung. "Ini bukan hanya Inggris. Ada ribuan pembunuhan terhadap perempuan. Ini membuat kami berang dan marah," kata Guerrero, Sabtu (15/2).

Salah satu pengunjuk rasa menulis "Ingrid" dengan cat semprot di sebuah kertas warna merah muda di pintu kantor kepresidenan. Banyak pengunjuk rasa mengatakan, pembunuhan Escamilla hanya gelombang baru brutalitas pembunuhan terhadap perempuan.

Mereka juga menulis slogan-slogan, seperti "mereka membunuh kami" di dinding-dinding gedung. Demonstran juga menyalakan api di tong sampah dengan cat semprot yang mudah terbakar.

Di dalam kantor presiden tempat Lopez Obrador dan keluarganya tinggal, presiden mencoba mene nangkan para aktivis. "Saya tidak mengubur kepala saya di dalam pasir. Pemerintahan yang saya wakili selalu memastikan keamanan perempuan," kata Lopez Obrador di konferensi pers.

Ia tidak menjelaskan rencana apa yang akan diambil untuk menghentikan kekerasan itu. Pengunjuk rasa juga juga memperingatkan surat kabar-surat kabar yang mempublikasikan jenazah Escamilla. Mereka berkata "pers bersengkongkol".

La Prensa yang memublikasikan foto jenazah Escamilla di halaman depan membela laporan pembunuhan dan kejahatan mereka. Mereka mengatakan, pemerintah memilih diam untuk membicarakan subjek tersebut. Surat kabar itu mengatakan, terbuka mendiskusikan standar di luar syarat hukum. "Kami memahami saat ini bahwa itu belum mencukupi, dan kami telah memasuki proses peninjauan mendalam," kata La Prensa.

Seorang mahasiswa berusia 22 tahun memakai pakaian hitam-hitam, topeng, dan membawa kaleng cat semprot. Ia mengatakan, pembunuhan Escamilla tampaknya memberi pengaruh. Ia menambahkan, La Prensa menyerah pada tekanan feminis.

Surat kabar lainnya, Pasala, memenuhi halaman depan mereka dengan foto jenazah Escamilla. Judul be rita itu bertuliskan "Ini Kesalahan Dewa Asmara". Ha laman depan itu memicu amarah, bukan hanya karena menunjukkan gambar yang mengerikan. Namun, juga menggunakan nada canda atas kejahatan pem bunuhan Escamilla. Redaksi Pasala belum menanggapi permintaan komentar.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat