Medika
Kapan Saat Tepat Ganti Pembalut Ketika Menstruasi?
Gantilah pembalut setiap empat jam sekali.
Saat menstruasi, kebersihan area kewanitaan menjadi hal yang penting untuk diperhatikan. Salah satunya mengenai batasan waktu ideal mengganti pembalut. Berapa jam sekali perempuan harus mengganti pembalut saat menstruasi?
“Kebersihan saat menstruasi menjadi salah satu kunci kesehatan reproduksi perempuan dan pada dasarnya dapat dilakukan dengan mudah," ujar dokter spesialis kebidanan dan kandungan, dr Anggara Mahardika, SpOG dalam siaran pers yang diterima Republika, Rabu (19/7/2023).
Untuk menjaga kebersihan menstruasi, Anggara melanjutkan, dapat dilakukan baik dari dalam tubuh, seperti menjaga pola makan bergizi, berolahraga teratur, dan senantiasa aktif. "Selain itu, dapat juga dari luar tubuh seperti rajin mengganti pembalut setiap empat jam sekali atau segera saat pembalut terasa lembap atau penuh walaupun durasi penggunaannya belum empat jam," ujar Anggara.
Hasil survei yang dilakukan Laurier 2023 menyatakan, frekuensi ganti pembalut selama empat jam sekali hanya dilakukan oleh 28 persen perempuan Indonesia. Selebihnya mengganti pembalut di atas empat jam, bahkan 11 jam sekali.
Hal ini tentunya dapat memberikan dampak negatif bagi kesehatan reproduksi perempuan karena dapat menimbulkan kuman dan bakteri yang menyebabkan penyakit di area vagina. Beberapa penyakit yang mungkin menyerang adalah infeksi saluran kencing, infeksi saluran reproduksi, iritasi pada kulit, bau tidak sedap, dan bakteri.
Padahal mengganti pembalut setiap empat jam sekali meskipun pembalut belum terisi penuh saat menstruasi merupakan salah satu upaya menjaga kesehatan kulit di area vagina dan organ reproduksi yang disarankan oleh para ahli. Selain rutin mengganti pembalut, Laurier juga memberikan beberapa tip yang dapat dilakukan saat menstruasi seperti mencukupi kebutuhan gizi dan cairan tubuh.
Tip lainnya adalah gunakan celana dalam berbahan katun yang dapat menyerap keringat. Selain itu, perlu juga membasuh area vagina dari arah depan ke belakang untuk menghindari perpindahan bakteri serta memilih pembalut yang mengandung lapisan antibakteri.
Edukasi MKM
Kurangnya informasi tentang bagaimana cara yang tepat dalam menjaga kebersihan saat menstruasi tentunya menjadi salah satu penyebab banyaknya perempuan yang tidak menerapkan manajemen kebersihan menstruasi (MKM). Berdasarkan penelitian yang dilakukan UNICEF, satu dari empat anak di Indonesia tidak pernah mendapatkan informasi seputar menstruasi sebelum mereka menstruasi pertama kali.
Mereka kerap mereka merasa malu, ketakutan, dan menangis belum siap ketika mendapatkan menstruasi pertama. Hal tersebut diperparah dengan tidak validnya informasi yang mereka peroleh dari orang tua sebagai sumber utama informasi.
Oleh karena itu, Laurier mengambil peran untuk melakukan edukasi dimulai dari remaja putri usia sekolah agar dapat memiliki kesadaran akan pentingnya MKM dari mulai saat pertama kali mereka memasuki periode menstruasi.
Lihat postingan ini di Instagram
Rosita selaku Associate Vice President Marketing Kao Indonesia mengatakan, Laurier menyadari akan pentingnya MKM dan adanya gap dengan situasi aktual yang terjadi di tengah masyarakat. "Sehingga kami meluncurkan kampanye ganbate ini, yang diharapkan dapat memberikan dampak nyata bagi perempuan-perempuan Indonesia dalam menjaga kebersihan area vagina, terutama ketika menstruasi," ujarnya.
Selain itu, kampanye ini juga diharapkan menjadi inovasi yang dapat diterima dengan baik khususnya remaja putri dalam meningkatkan pengetahuan dan kesadaran MKM sejak dini.
Kampanye ini diharapkan dapat memberikan dampak nyata bagi perempuan Indonesia dalam menjaga kebersihan area vagina terutama ketika menstruasi.
ROSITA, Associate Vice President Marketing Kao Indonesia.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.