Manekin yang ditinggal di kios pedagang di Pasar Tanah Abang Blok G, Jakarta Pusat, Senin (10/7/2023). | Republika/Putra M. Akbar
Suasana Pasar Tanah Abang Blok G yang sepi dari aktivitas pedagang di Jakarta Pusat, Senin (10/7/2023). | Republika/Putra M. Akbar
Kondisi Pasar Blok G lantai dua dan tiga yang kumuh akibat ditinggalkan oleh pedagang tersebut rawan dijadikan tempat kriminalitas. | Republika/Putra M. Akbar
Keluhan terhadap kondisi pasar itu beragam mulai dari aspek kebersihan, keamanan, hingga aspek ketertiban dan kerapian. | Republika/Putra M. Akbar
Kertas penutupan sementara yang ditempel pada salah satu kios di Pasar Tanah Abang Blok G, Jakarta Pusat, Senin (10/7/2023). | Republika/Putra M. Akbar
Warga berjalan di depan Pasar Tanah Abang Blok G, Jakarta Pusat, Senin (10/7/2023). Kondisi Pasar Blok G lantai dua dan tiga yang kumuh akibat ditinggalkan oleh pedagang tersebut rawan dijadikan tempat kriminalitas. | Republika/Putra M. Akbar

Peristiwa

Kondisi Kumuh di Pasar Tanah Abang Blok G

Pasar Baru Blok G ini dilaporkan kerap menjadi tempat pelaku kriminalitas karena sepi.

JAKARTA -- Blok G Pasar Tanah Abang di Jakarta Pusat kini kondisinya memprihatinkan setelah lama tidak terurus. Lokasi itu disebut-sebut menjadi sarang warga tertentu yang mabuk dan mengonsumsi sabu. Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI pun tidak tinggal diam menyikapi hal itu.

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono mengatakan, pihaknya menyerahkan persoalan revitalisasi pasar ke Perusahaan Daerah (PD) Pasar Jaya. "Iya kalau pasar, kita lihat nanti PD Pasar Jaya. Nanti, kalau yang masalah kriminal suruh Pak Wali Kota Jakarta Pusat," kata Heru di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat pada Senin (10/7/2023).

Sebelumnya, muncul kabar terjadi penyalahgunaan di Blok G Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat. Kondisi bangunan memang jorok lantaran banyak sampah. Menyikapi hal itu, Komisi B DPRD DKI Jakarta menyatakan bakal segera memanggil PD Pasar Jaya sebagai BUMD DKI yang mengelola Blok G.

Keluhan terhadap kondisi pasar itu beragam mulai dari aspek kebersihan, keamanan, hingga aspek ketertiban dan kerapian. Berbagai aspek itu corongnya berefek pada berkurangnya pengunjung di blok tersebut.

Para pedagang pun melaporkan fenomena sepinya pasar sehingga memilih untuk meninggalkan kios dan pindah ke pasar lain.

  ';