




Peristiwa
Pencemaran Sungai di Yogyakarta Lewati Ambang Batas
Sungai Code, Sungai Winongo, Sungai Gajahwong, dan Sungai Manunggal tercemar limbah.
YOGYAKARTA -- Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogyakarta mengungkapkan bahwa tingkat pencemaran sungai yang ada di Kota Yogyakarta sudah melampaui ambang batas.
Sungai-sungai yang tercemar tersebut di antaranya Sungai Code, Sungai Winongo, Sungai Gajahwong, dan Sungai Manunggal.
Sumber cemaran utama sungai-sungai tersebut adalah limbah dari aktivitas manusia, khususnya limbah rumah tangga dan industri.
Selain itu sungai-sungai tersebut tercemar bakteri E Coli, akibat banyaknya warga yang tinggal di bantaran kali membuang limbah langsung ke sungai.
Kondisi ini menjadi perhatian serius pemerintah Kota Yogyakarta dalam hal kesehatan masyarakat. Sebab, bakteri E Coli dapat menyebabkan penyakit infeksi pada saluran pencernaan manusia dan dapat membahayakan kesehatan masyarakat.
Pemerintah Kota Yogyakarta harus menyiapkan upaya penanganan seperti pembersihan sungai secara rutin, membangun instalasi pengolahan limbah, dan memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan sungai.
Pemerintah juga harus lebih memperketat aturan dan sanksi bagi warga yang membuang limbah langsung ke sungai untuk mengurangi tingkat pencemaran sungai di Kota Yogyakarta.