Ekonomi
Deregulasi Bawa BUMN Makin Adaptif
Banyaknya peraturan selama ini menimbulkan kekhawatiran dalam pengambilan keputusan.
JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir resmi memangkas 45 peraturan menteri (permen) BUMN menjadi tiga permen BUMN. Deregulasi itu bertujuan agar BUMN bisa bergerak lebih cepat dan tak terbelenggu oleh rumitnya peraturan.
Erick menjelaskan, hanya ada tiga permen BUMN yang terdiri atas PER-01/MBU/03/2023 tentang penugasan khusus dan program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) BUMN, PER-02/MBU/03/2023 tentang pedoman tata kelola dan Kegiatan korporasi signifikan BUMN, serta PER-03/MBU/03/2023 tentang organ dan SDM BUMN.
Penyederhanaan aturan merupakan sikap adaptif BUMN dalam menghadapi persaingan global yang kian dinamis. Erick mengungkapkan, banyaknya aturan selama ini menjadi penghambat bagi kemajuan BUMN. "Ketika mau berjalan, yang mengikat justru aturan kita sendiri, yang selama ini tiga tahun saya jadi menteri, ini jadi lingkaran yang terkadang muter-muter saja di situ dan saya yakin 45 permen kadang-kadang sudah out of date dengan situasi ekonomi global hari ini," ujar Erick saat sosialisasi permen BUMN di Grha Pertamina, Jalan Medan Merdeka Timur, Jakarta, Senin (27/3/2023).
View this post on Instagram
Menurut Erick, 45 aturan yang sebelumnya ada memberikan kekhawatiran bagi pengambilan keputusan di BUMN. Untuk itu, perampingan hingga tiga permen BUMN merupakan wujud akselerasi transformasi.
"Kita waktu itu sudah sepakat, 45 aturan menteri ini adalah salah satu subjek yang harus kita hancurkan untuk dideregulasi, dilenturkan. Bukan berarti kita tidak taat aturan main karena rule of the game itu paling penting," ucap Erick.
Erick pun meminta seluruh direksi dan komisaris BUMN untuk melakukan sosialisasi dan menjadikan tiga permen BUMN sebagian panduan. Erick berharap terobosan ini menjadi panduan dan blue print bagi BUMN dalam menghadapi globalisasi dan mengantisipasi perubahan yang terjadi begitu cepat.
"Kompetisi di dunia ini bukan karena besarnya sebuah negara, situasi negara yang sedang berkembang, tapi kecepatan dan kebijakan yang punya landasan. Tepat dan cepat, tapi ada landasannya," kata Erick.
Erick dalam kesempatan itu menekankan, BUMN harus selalu adaptif dalam menghadapi perkembangan global. Apalagi, situasi global saat ini masih belum dalam keadaan yang baik. "Baru saja selesai Covid-19, ada perang dan isu rantai pasok terjadi. Sekarang di beberapa negara mulai ada guncangan di perbankan mereka," ujar Erick.
Erick merujuk pada kolapsnya Silicon Valley Bank (SVB) dan Credit Suisse yang menggegerkan jagat perbankan dunia. Meski begitu, Erick mendapatkan laporan bahwa belum ada dampak sistemik terhadap Indonesia.
Oleh karena itu, Erick selalu menekankan pentingnya globalisasi menurut ekosistem Indonesia dan BUMN, bukan mengacu pada negara lain. Erick meyakini, penguatan ekosistem menjadi jurus ampuh untuk menangkal guncangan dari luar.
Sebagai sepertiga kekuatan ekonomi, Erick menyatakan, BUMN merupakan benteng ekonomi Indonesia. Untuk itu, ia berharap terobosan ini menjadi daya dorong untuk percepatan bersaing secara global dengan aturan main yang jelas. "Sehingga kita tidak terbelenggu, muter-muter di isu yang itu-itu saja karena kita takut ambil keputusan," ucap pria kelahiran Jakarta tersebut.
Erick ingin penyederhanaan aturan ini kian memacu BUMN untuk lebih kompetitif dan menjadi pemain global.
Penyederhanaan permen BUMN ini diharapkan menjadi langkah awal untuk mimpi besar BUMN membantu Indonesia menjadi salah satu negara dengan ekonomi terbesar dunia. Erick ingin penyederhanaan aturan baru ini kian memacu BUMN untuk lebih kompetitif dan menjadi pemain global.
"Setelah ini, saya minta segera cetak biru BUMN 2024-2034 segera jadi. Karena jangan sampai mimpi kita, gara-gara gonjang-ganjing politik, nanti kita penuh kecurigaan, lebih baik selesaikan secepatnya. Niat baik kita untuk Merah Putih," kata Erick.
Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mendukung penuh langkah Erick Thohir memangkas peraturan menteri BUMN. “Jadi, intinya ini terobosan sangat baik," ujar Ahok seusai menghadiri sosialisasi permen BUMN di Grha Pertamina.
Ahok menyampaikan, Pertamina telah menerapkan sejumlah kebijakan yang tertuang pada permen BUMN terbaru. Bahkan, Ahok mengeklaim Pertamina sebagai BUMN pertama yang melakukan penerapan soal gaji bagi direktur yang merangkap sebagai komisaris.
"Pertamina mungkin BUMN yang pertama lakukan, ketika direktur merangkap komisaris itu tidak boleh terima apa pun. Itu hanya bagian kerjaan tambahan. Itu sudah dilakukan Pertamina sejak 2020," ucap Ahok.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.