Pedagang daging ayam melayani pembeli di kiosnya di Pasar Kosambi, Kota Bandung, beberapa waktu lalu. | ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA

Ekonomi

Stok dan Harga Bahan Pokok Diklaim Terkendali

Pemerintah mempercepat pengadaan impor untuk daging dan kedelai.

JAKARTA -- Pemerintah menjamin ketersediaan bahan pokok mencukupi untuk kebutuhan masyarakat di bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri. Laju harga bahan pokok juga diklaim masih terkendali sejauh ini.

Pada Jumat (24/3), Presiden Joko Widodo memanggil para menteri terkait untuk membahas ketersediaan dan stabilitas harga bahan pokok di Istana Merdeka, Jakarta. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, pemerintah akan menggencarkan sejumlah upaya untuk mencegah lonjakan harga bahan pokok.

“Saya rasa semua relatif aman. Namun, stok yang berasal dari impor, seperti daging, kedelai, kita minta agar pengadaannya segera dilakukan," kata Airlangga di Kompleks Istana Kepresidenan.

photo
Pekerja mengolah kedelai untuk dijadikan tempe di salah satu industri tempe rumahan di Jalan Aki Padma, Babakan Ciparay, Kota Bandung, Senin (17/10/2022).- (REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA)

Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengatakan, ketersediaan bahan pangan mencukupi dan pergerakan harga masih di rentang yang terkendali pada bulan Ramadhan. "Persiapan lebaran hampir 90 persen on the track. Mudahan-mudahan tidak ada masalah apa-apa. Kemudian ketersediaan pangan cukup, sampai hari ini harga masih terkendali," kata Zulkifli.

Menurut Zulkifli, Presiden Jokowi juga memberikan arahan khusus agar Perum Bulog dapat segera menyerap gabah dan beras dari para petani. "Khusus tadi arahan Bapak Presiden agar Bulog menyerap gabah atau beras masyarakat dari petani semaksimal mungkin sebanyak-banyaknya," kata Mendag.

Sementara, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengatakan, stok bahan pangan untuk Ramadhan dan Lebaran terjaga.
Namun, dia mengakui ada beberapa komoditas yang menunggu kedatangan dari suplai impor seperti daging kerbau. Selain pengadaan komoditas yang memerlukan impor tersebut, ujar dia, stok pangan lainnya mencukupi.

Terkait soal perlu atau tidaknya impor beras, Arief mengatakan hingga saat ini belum ada komunikasi terkait opsi tersebut kepada pihaknya. Bapanas saat ini sedang fokus mengoptimalkan produksi dalam negeri setelah masa panen raya. “Kita tak ada komunikasi, pokoknya kita jagain saja, sekarang sedang panen, kita fokus serapan dalam negeri,” kata dia.

Arief memerinci, saat ini cadangan beras pemerintah (CBP) yang berada di Bulog mencapai 220 ribu ton serta akan ada tambahan dari Perkumpulan Penggilingan Padi (Perpadi). "Bulog sekitar 220 ribu ton sambil kita bantu serap, kemarin Perpadi mau memberi 60 ribu ton, lumayan jadi hampir sekitar 300 ribu ton," kata Arief.

photo
Pekerja memikul karung berisi beras di Pasar Simpang Limun, Kota Medan, Sumatra Utara, Jumat (24/2/2023). - (Antara/Yudi )

Berdasarkan panel harga Badan Pangan Nasional, harga sejumlah bahan pokok ada yang mengalami penurunan, seperti beras medium, bawang putih, dan bawang merah.

Harga beras medium per Jumat (24/3) tercatat sebesar Rp 11.890 per kg, turun tipis 0,08 persen dibandingkan pekan lalu. Adapun harga bawang merah turun Rp 90 menjadi Rp 35.170 per kg. Sementara bahan pokok yang masih dalam tren kenaikan adalah cabai rawit merah yang naik sebesar Rp 60 menjadi Rp 68.740 per kg.

Arief mengatakan, disparitas dan kenaikan harga bahan pangan saat ini terjadi karena adanya panen yang tidak merata di setiap daerah. Hal ini memengaruhi pasokan dan mengakibatkan kenaikan harga.

"Ada tantangan panen tidak merata di setiap daerah. Namun, kami melakukan tata kelola dengan distribusi dari area yang surplus ke daerah defisit," ujar Arief kepada Republika, Jumat (24/3/2023).

 

Ada tantangan panen tidak merata di setiap daerah. 

   

 

Arief juga menekankan pentingnya cadangan pangan pemerintah (CPP) yang berfungsi sebagai bantalan jika terjadi kelangkaaan bahan pangan. "CPP juga menjadi prioritas kami dan kami mempersiapkan stok lebih awal," kata dia.

Cadangan pangan yang dimaksud Arief adalah dalam rentang waktu tiga bulan pemerintah mestinya sudah mengetahui kebutuhan pangan nasional dan data yang akurat terkait prediksi panen. Selain soal stok, harga pangan juga perlu dijaga stabilitasnya. Dalam rentang waktu tiga bulan, stabilitas harga pangan perlu dijaga dengan fluktuasi perubahan harga 0,5 sampai 1 persen.

Virus Negara Pancasila

Banyak perilaku anak bangsa yang sejatinya mengandung virus menggerogoti eksistensi negara Pancasila.

SELENGKAPNYA

Tanda Tangan Paloh, AHY, dan Syaikhu Mengakhiri Spekulasi

Koalisi Perubahan masih membuka peluang partai lain untuk bergabung.

SELENGKAPNYA

Serangan Udara AS Tewaskan 11 Orang di Suriah

Serangan itu balasan atas tewasnya kontraktor AS di Suriah.

SELENGKAPNYA

Ikuti Berita Republika Lainnya