Internasional
Benteng Kokoh Itu Pun Runtuh
Selama Kekaisaran Ottoman, kastil diperluas dan dibentengi saat Gaziantep tumbuh sebagai pusat militer, politik, dan budaya.
Gempa bumi yang terjadi pada Senin pagi (6/2/2023) tidak hanya memengaruhi Turki, tetapi juga Suriah. Dengan jumlah kematian lebih dari 2.000 orang tewas dan lebih dari puluhan ribu orang terluka, kejadian ini adalah pemandangan yang menghancurkan untuk dibayangkan.
Gempa berkekuatan 7,7 magnitudo ini melanda sebanyak dua kali yang terjadi sekitar pukul 04.17 waktu Turki. Guncangannya pun menyebabkan berbagai kerusakan parah. Terlepas dari semua kematian malang yang dipicu oleh fenomena alam ini, banyak situs bersejarah hancur, seperti yang dialami Kastil Gaziantep yang berusia lebih dari 2.000 tahun.
Kastil Gaziantep, umumnya dikenal sebagai Benteng Gaziantep, adalah bangunan bersejarah di Kota Gaziantep di tenggara Turki. Benteng ini didirikan selama Kekaisaran Bizantium pada abad ke-10, kemudian mengalami banyak modifikasi dan penambahan oleh berbagai kaisar dan budaya yang telah menguasai kota sepanjang sejarahnya.
Kastil ini terletak di atas bukit yang menghadap ke kota, menjadikannya benteng yang berharga sepanjang sejarah. Kastil Gaziantep adalah pangkalan militer penting selama era Bizantium, melindungi wilayah tersebut dari penjajah.
Orang-orang Armenia kemudian memperbaiki dan memperbesar kastil selama masa pemerintahan kota abad ke-12. Selama Kekaisaran Ottoman, kastil diperluas dan dibentengi saat Gaziantep tumbuh sebagai pusat militer, politik, dan budaya.
Kastil ini memiliki halaman tengah yang luas yang dikelilingi oleh tembok tinggi, menara, dan gerbang. Kastil ini juga memiliki bangunan bersejarah lainnya, seperti masjid, pemandian, dan waduk, yang memberikan wawasan tentang warisan budaya dan arsitektur yang kaya di kawasan ini.
Kastil ini juga memiliki tembok dan menara pertahanan yang memamerkan teknik teknik militer unggul yang digunakan selama konstruksinya.
Dilansir dari History of Yersterday pada Selasa (7/2/2023), Kastil Gaziantep telah bertahan dari beberapa pertempuran dan invasi selama bertahun-tahun, dan sekarang menjadi tujuan wisata populer di kota. Pengunjung dapat menjelajahi tembok, menara, dan halaman kastil sambil mengagumi pemandangan kota. Acara budaya, termasuk pameran, konser, dan festival, juga diadakan di kastil untuk mengenang warisan budaya kota yang kaya.
Pertama-tama, seseorang harus mendaki rute yang dipenuhi monumen pejuang perlawanan, kemudian melewati sebuah gerbang, diikuti oleh gerbang yang lebih spektakuler. Benteng Gaziantep didirikan sebagai pos pengamatan oleh Kekaisaran Het, kemudian sebagai kastil utama oleh Kekaisaran Romawi di atas bukit di tengah Gaziantep, Turki, pada abad kedua dan ketiga Masehi. Antara 527 dan 565 M, Kaisar Justinianus lalu memperluas dan merenovasinya lebih lanjut.
Kastil Gaziantep adalah situs sejarah menarik yang memberikan gambaran sekilas tentang kekayaan sejarah dan warisan budaya Turki selatan. Kastil berdiri sebagai penghargaan untuk kekuatan militer dan membangun bakat dari banyak peradaban yang telah menguasai kota selama berabad-abad, dan merupakan sumber kebanggaan bagi masyarakat Gaziantep. Pengunjung dari seluruh dunia tertarik ke kastil karena sejarah, keindahan, dan lokasinya yang strategis.
Sungguh menyedihkan melihat bahwa kastil telah bertahan dalam ujian waktu, tetapi bukan ujian alam. Lebih dari 20 abad kastil ini telah menyaksikan banyak perang dan pengepungan, seperti yang ditunjukkan oleh foto-foto sebelumnya telah bertahan dengan kekuatan.
Kastil Gaziantep telah bertahan dari beberapa pertempuran dan invasi selama bertahun-tahun.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.