Hikmah
Belajar Sabar dari Nabi Ayyub
Kisah hidup Nabi Ayyub AS ini menjadi inspirasi dan pelajaran berharga.
Oleh ABDUL MUID BADRUN
OLEH ABDUL MUID BADRUN
Di tengah banyaknya masalah dalam kehidupan, seringkali kita menjadikan sabar sebagai jawaban. "Yang sabar ya...," kata-kata ini jadi semacam "panasea" atas setiap masalah yang muncul.
Namun, seperti biasa, tidak semua orang mampu menjalankan sabar dengan baik. Sabar terasa mudah diucapkan, tapi faktanya tidak mudah untuk diamalkan.
Banyak di antara kita gagal mengamalkan sabar dalam kehidupan. Padahal, sabar adalah kekuatan dan pertolongan pertama umat Islam, setelah itu baru shalat. Itulah resep Allah SWT ketika kita sedang banyak masalah dalam hidup dan kehidupan. (QS al-Baqarah [2]: 45).
Dari sinilah kita membutuhkan pelajaran dan pengetahuan bagaimana semestinya sabar itu dijalankan. Nah, kita bisa belajar dari kesabaran Nabi Ayyub AS. Ia merupakan utusan Allah SWT yang menjadi teladan kesabaran dalam menghadapi cobaan hidup. Seluruh harta kekayaannya diambil oleh Allah SWT termasuk keturunannya.
Kisah kesabaran Nabi Ayyub AS ini dapat ditemukan pada dua surah dalam Alquran.
Kisah kesabaran Nabi Ayyub AS ini dapat ditemukan pada dua surah dalam Alquran, yakni QS al-Anbiya: 83-84 dan QS Shad: 41-44. Kedua surah ini sama-sama bercerita tentang cobaan yang ditimpakan oleh Allah SWT kepada Nabi Ayyub AS untuk menguji keimanan dan ketakwaannya.
Cobaan tersebut terdiri dari penyakit, kehilangan harta, dan ditinggal sanak saudara (keluarga). Karena ketabahan Ayyub AS, Allah SWT lalu mengembalikan semua nikmat yang telah diambil-Nya.
Dikisahkan bahwa Nabi Ayyub AS mendapatkan ujian dari Allah SWT berupa sakit kulit. Beberapa riwayat mengatakan sakit yang diderita Nabi Ayyub AS semacam penyakit kusta. Beberapa riwayat lain mengatakan penyakit itu menular hingga banyak orang yang menjauhinya.
Allah SWT berfirman dalam Alquran surah al-Anbiya ayat 83 yang artinya: "Dan (ingatlah kisah) Ayyub, ketika ia menyeru Tuhannya, '(Ya Tuhanku), sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Tuhan Yang Maha Penyayang di antara semua penyayang'."
Nabi Ayyub AS merupakan sosok nabi yang pandai, bersih, sopan, dan bijaksana. Dia dikenal sangat kaya raya karena memiliki banyak ternak dan lahan yang luas. Kekayaannya tidak menjadikan ia sombong.
Nabi Ayyub AS menggunakan hartanya untuk menolong sesama.
Justru, Nabi Ayyub AS menggunakan hartanya untuk menolong sesama. Ia selalu bersyukur atas nikmat Allah SWT dan tidak pernah lepas dari zikir.
Pada suatu ketika, iblis merasa tidak senang atas kesalehan Nabi Ayyub AS. Ia meminta izin kepada Allah SWT untuk mengetahui keimanan Nabi Ayyub AS. Atas izin Allah SWT, iblis pun mengumpulkan bala tentaranya dan membakar seluruh harta kekayaan yang dimiliki Nabi Ayyub AS. Nabi Ayyub AS pun tetap bersabar.
Kemudian iblis mencelakakan keturunan Nabi Ayyub AS hingga tidak ada yang tersisa. Sampai akhirnya iblis menggoda dengan datangnya penyakit. Nabi Ayyub AS menerima semua ujian dengan penuh kesabaran. Bahkan tidak pernah meninggalkan shalat dan zikir.
Semasa sakit, Nabi Ayyub AS dirawat oleh istrinya, Siti Rahmah. Bahkan ia berjanji untuk tidak pernah meninggalkan Nabi Ayyub AS sampai akhir hayatnya.
Pada suatu ketika, istri Nabi Ayyub AS terlambat pulang ke rumah hingga membuatnya marah. Lalu ia bernazar akan mencambuk istrinya sebanyak 100 kali apabila ia sudah sembuh.
Nabi Ayyub AS terus bersabar dan berdoa kepada Allah SWT atas kesembuhannya. Hingga Allah SWT mengabulkan doanya dan memberikan kesembuhan serta dikembalikanlah harta bendanya.
Allah SWT berfirman dalam Alquran surah Shad ayat 41, "Dan ingatlah akan hamba Kami Ayyub ketika ia menyeru Tuhan-nya, 'Sesungguhnya aku diganggu setan dengan kepayahan dan siksaan'." (QS Shad: 41).
Ayat berikutnya yang artinya: "Hantamkanlah kakimu; inilah air yang sejuk untuk mandi dan untuk minum." (QS Shad: 42).
Selanjutnya, "Dan Kami anugerahi dia (dengan mengumpulkan kembali) keluarganya dan (Kami tambahkan) kepada mereka sebanyak mereka pula sebagai rahmat dari Kami dan pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai pikiran." (QS Shad: 43).
Setelah sembuh, Nabi Ayyub AS tidak tega untuk menghukum istrinya atas nazar yang pernah ia ucapkan. Akhirnya Allah SWT memberikan keringanan dengan memukulnya satu kali dengan seikat rumput. Beberapa riwayat mengatakan dengan seikat lidi sebanyak 100.
Seperti diceritakan dalam Alquran yang artinya, "Dan ambillah dengan tanganmu seikat (rumput), maka pukullah dengan itu dan janganlah kamu melanggar sumpah. Sesungguhnya Kami dapati dia (Ayyub) seorang yang sabar. Dialah sebaik-baik hamba. Sesungguhnya dia amat taat (kepada Tuhan-nya)." (QS Shad: 44).
Bahkan ada riwayat yang menyebutkan bahwa Nabi Ayyub diuji Allah SWT sampai 18 tahun. Dari Anas bin Malik bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya Nabi Allah Ayyub berada dalam ujian selama 18 tahun."
Setiap kejadian yang menimpa kita, harus (sekali lagi harus) dihadapi dan disikapi dengan penuh sabar.
Kisah hidup Nabi Ayyub AS ini menjadi inspirasi dan pelajaran berharga untuk kita semua. Betapa, setiap kejadian yang menimpa kita, harus (sekali lagi harus) dihadapi dan disikapi dengan penuh sabar lillah alias sabar karena yakin pada Allah SWT. Tingkat keyakinan sabar inilah yang membedakan kita dengan lainnya.
Kisah Ayyub menjadi istimewa karena kesabaran menjalani ujian dari Allah SWT dengan penuh keyakinan. Kita pun sebagai manusia akan menjadi istimewa ketika menerima setiap masalah dengan penuh sabar.
Bukan sabar yang biasa saja. Bukan sabar yang diiringi dengan keluhan. Pun, bukan sabar yang penuh syarat dan modus. Namun, sabar yang lillah dengan dilandasi dengan keyakinan bahwa Allah membersamainya (QS al-Baqarah: 153). Karena, hasil dari kesabaran kita adalah kebahagiaan (QS al-Baqarah: 155).
Apakah sabar ada batasnya? Tentu tidak ada. Kalau ada batasnya, bukan sabar namanya. Wallahu a'lam.
KH Abdurrozak Ma’mun, Singa Podium dan Pendidik dari Betawi
KH Abdurrozak Ma’mun adalah pendiri Madrasah Raudhatul Muta’allimin Jakarta.
SELENGKAPNYABerkata Baik atau Diam
Sebelum berbicara hendaknya kita memikirkan dulu, apakah yang akan kita katakan baik atau tidak.
SELENGKAPNYA