
Laporan Utama
Dunia Melawan Propaganda LGBT
Jepang menyatakan larangan pernikahan sesama jenis adalah konstitusional
OLEH IMAS DAMAYANTI
Regulasi tentang lesbian, gay, biseksual, transgender, dan queer (LGBTQ) tidak hanya ada di negara Muslim. Negara-negara lain yang terbilang maju pun bersikap untuk mengatur permasalahan terkait LGBTQ.
Hungaria menjadi salah satu negara di Eropa Timur yang memiliki Undang-Undang Anti-Propaganda LGBTQ. Dilansir dari DW, negeri tempat kelahiran pemain sepak bola legendaris Ferenc Puskas ini melarang propaganda LGBTQ yang sudah disahkan oleh parlemen di Budapest pada Juni 2021.
Meski terdapat aturan yang melarang propaganda anti-LGBTQ, kalangan LGBTQ tetap diizinkan tinggal di negara tersebut. Pelarangan hanya dilakukan jika kepala rumah tangga dikepalai oleh pasangan sesama jenis. Dengan demikian, mereka tidak berhak atas semua hak hukum yang tersedia.
Hungaria merupakan negara yang melarang keras bentuk-bentuk propaganda LGBTQ.
Hungaria merupakan negara yang melarang keras bentuk-bentuk propaganda LGBTQ. Konten LGBTQ dilarang untuk anak di bawah umur. Hungaria membatasi pelarangannya terhadap aktivitas propaganda dan hak hukum pernikahan LGBTQ.
Meski demikian, kalangan LGBTQ di Hungaria tetap mendapatkan perlindungan diskriminasi. Undang-Undang Kesehatan Masyarakat telah melarang praktik diskriminasi terkait orientasi seksual dalam layanan kesehatan sejak 1997 dan diskriminasi terkait identitas gender sejak 2004.

Selain itu, hukum Hungaria juga melarang kejahatan rasial dan ujaran kebencian atas dasar orientasi seksual dan identitas gender seseorang. Karena itu, beleid tersebut mengatur bukan personal LGBTQ, melainkan unsur-unsur negatif dari praktik yang sebenarnya terlarang dalam agama.
Tidak hanya Hungaria, Rusia merupakan negara lain yang telah mengesahkan Undang Undang anti-LGBT. Akhir Desember 2022, Parlemen Rusia mengesahkan undang-undang tersebut. Rusia melarang propaganda hubungan seksual non-tradisional dengan sanksi pelanggaran berupa denda sebesar 400 ribu rubel atau setara dengan Rp 90 juta.
"Rusia tidak hanya melawan Ukraina (perang fisik), tapi juga melawan nilai-nilai Barat (yang melenceng)," kata Presiden Rusia Vladimir Putin.
Rusia tidak hanya melawan Ukraina (perang fisik), tapi juga melawan nilai-nilai barat (yang melenceng).VLADIMIR PUTIN Presiden Rusia
Meski demikian, kebijakan ini bukanlah pelarangan pertama kali yang tertuang dalam undang-undang. Pada 2012 Parlemen Rusia juga mengesahkan Undang Undang Anti-Propaganda Gay kepada Anak-Anak.
Di Rumania, hukum mengenai kaum LGBT masih terbatas. Artinya, tidak ada legalisasi pernikahan bagi kaum LGBT atau pernikahan sesama jenis. Namun, demikian, Rumania tidak menghapuskan hak-hak individual kalangan LGBT sebagai warga negara. Hal ini terlihat dalam Undang-Undang Hak LGBT yang diajukan parlemen pada 2000.
Meski tidak melegalkan pernikahan sesama jenis, kini banyak komunitas LGBT yang bermunculan dari hari ke hari di negara tersebut. Indikasinya berdasarkan munculnya parade dan film yang bernuansa LGBT.
Di Asia, pernikahan sesama jenis masih menjadi sesuatu yang terlarang. Di Jepang, misalnya, pemerintah Negeri Sakura menyatakan bahwa pelarangan pernikahan sesama jenis adalah konstitusional, akhir 2022 kemarin. Konstitusi Jepang mendefinisikan pernikahan berdasarkan kesepakatan bersama dari kedua jenis kelamin. Sehingga topik ini pun akan segera diajukan sebagai undang-undang.
Keputusan Jepang ini diambil sehari setelah Senat Amerika meloloskan undang-undang perlindungan pernikahan sesama jenis. Sedangkan, Singapura mencabut larangan seks gay, tapi membatasi prospek untuk melegalkan pernikahan sesama jenis.

Beda Paus, Tokoh Protestan RI, dan Al-Azhar Soal LGBT
Dalam kitab suci Kristen, manusia diciptakan menurut gambar dan rupa Tuhan yaitu laki-laki dan perempuan.
SELENGKAPNYAKomnas HAM Khawatir Perda Anti-LGBT Diskriminatif
Upaya menangkal kampanye LGBT dinilai harus kuat.
SELENGKAPNYADaerah Mulai Rancang Perda Pencegahan LGBT
Perda diniatkan bukan untuk mendiskriminasi.
SELENGKAPNYA