Pengunjuk rasa membakar mobil polisi dalam aksi menentang pembakaran Alquran di Sveaparken, Orebro, Swedia, Jumat (15/4/2022). | Kicki Nilsson/TT via AP

Kabar Utama

Kelindan Islamofobia dan Antisemitisme di Swedia

Muslim dan Yahudi sering dilecehkan di Swedia.

STOCKHOLM -- Pemerintah Swedia disebut gagal mencegah kejahatan kebencian berbasis agama terhadap Muslim dan Yahudi. Pada 2021, Muslim menanggung beban lebih dari setengah (51 persen) dari semua kejahatan kebencian terhadap kelompok agama di Swedia.

Menurut sebuah laporan yang diterbitkan oleh Dewan Pencegahan Kejahatan Nasional, angka tersebut diikuti oleh kelompok Yahudi (27 persen), Kristen (11 persen) dan kelompok lainnya (11 persen). Wanita Muslim dan Yahudi lebih mungkin dibandingkan pria untuk menjadi korban kejahatan rasial.

Dalam Laporan Kebebasan Beragama 2021 oleh Departemen Luar Negeri AS, disampaikan banyak kejahatan rasial di Swedia tidak dilaporkan ke polisi. Menurut survei terhadap lebih dari 16.000 orang di 12 negara anggota UE, oleh Badan Hak Fundamental blok tersebut, anti-Semitisme disebut "dinormalisasi dengan tidak nyaman" di Swedia.

Lebih lanjut, sebanyak 40 persen responden dari Swedia menyatakan mereka telah mengalami pelecehan antisemit dalam lima tahun terakhir. Hampir sepertiga responden mengatakan mereka telah mengalami pelecehan antisemit dalam 12 bulan.

photo
Pemimpin partai sayap kanan Stram Kurs, Rasmus Paludan, membakar sebuah Alquran di depan Kedutaan Besar Turki di Ibu Kota Swedia, Stockholm, 21 Januari 2023. - (EPA-EFE/Fredrik Sandberg/TT SWEDEN OUT)

Selain itu, 39 persen responden mengatakan mereka khawatir menjadi korban pelecehan atau pelecehan verbal antisemit dalam waktu 12 bulan. Tidak hanya itu, 27 persen menyatakan mereka takut diserang secara fisik dalam periode yang sama.

Partai sayap kanan Demokrat Swedia menerima 17 persen suara pada 2017 dan 20 persen pada 2022, yang menunjukkan peningkatan sikap antisemit di masyarakat secara luas.

Di negara tempat tinggal 15.000 orang Yahudi, kota Malmo telah menjadi pusat kejahatan rasial antisemit. Hal ini dibuktikan dengan insiden kekerasan yang sering terjadi.

Menurut penelitian UE yang dilakukan pada 2019, kejahatan rasial anti-Semit telah meningkat sebesar 70 persen dalam lima tahun terakhir di Malmo. Dilaporkan pula jamaah sinagoga di Malmo telah menurun dari 2.500 menjadi 500 dalam 20 tahun terakhir.

photo
Islamofobia di Swedia - (Republika)

Dilansir di Anadolu Agency, Kamis (26/1/2023), Pemerintah Swedia berusaha memperbaiki citranya dengan menjadi tuan rumah "Forum Peringatan Holocaust dan Anti-Semitisme" di kota itu.

Namun pada 2021, dalam salah satu kegiatan tersebut, kata-kata "Holocaust adalah tipuan" diproyeksikan ke Sinagog Malmo. Gerakan Perlawanan Skandinavia neo-Nazi mengaku bertanggung jawab atas tindakan tersebut.

Pejabat organisasi Yahudi terkadang mengungkapkan keprihatinan mereka tentang situasi di Swedia dalam sumber terbuka. Menurut Ketua Anti-Defamation and Denial League (ADL) Jonathan Greenblatt, orang Yahudi Swedia prihatin dengan anti-Semitisme dan merasa tidak nyaman untuk mengungkapkan identitas agama mereka di negara tersebut.

Brenda Katten, yang bekerja pada integrasi imigran dan memimpin Asosiasi Israel, Inggris dan Persemakmuran, juga merasa sulit untuk tinggal di Swedia sebagai seorang Yahudi. Ia yakin anggota komunitas Yahudi tengah menghadapi anti-Semitisme yang berkembang di Swedia, serta hidup dalam ketakutan akan pelecehan fisik atau verbal.

photo
Warga mengikuti aksi di depan Konsulat Jenderal Swedia di Istanbul, Ahad (22/1/2023). Mereka mengecam pembakaran Alquran oleh politikus sayap kanan di Stockholm. - (AP Photo/Francisco Seco)

Siyavosh Derakhti, yang bekerja melawan anti-Semitisme dan xenofobia, menyatakan komunitas Yahudi di Malmo telah berkurang 50 persen dalam 10 tahun terakhir. Menurut Derakhti, anti-Semitisme mengancam keberadaan minoritas di Malmo.

Delegasi ahli independen yang ditunjuk oleh Dewan Hak Asasi Manusia PBB mengunjungi Swedia pada 4 November. Pakar keadilan dan kesetaraan rasial, Tracie Keesee, Yvonne Mokgoro dan Juan Mendez mengadakan pembicaraan di Stockholm, Malmo dan Lund.

Pakar independen dari dewan mendesak Swedia meningkatkan upaya memerangi rasisme sistematis, serta fokus pada strategi untuk memulihkan kepercayaan antara polisi dan kelompok minoritas. Keesee menekankan polisi Swedia harus mendiversifikasi staf mereka untuk mencerminkan masyarakat multikultural.  

Gerakan Neo-Nazi

Gerakan Perlawanan Nordik (NMR), sebuah organisasi neo-Nazi, termasuk di antara yang mendapat manfaat dari penggambaran Swedia tentang kebebasan berekspresi yang menjadikan pembakaran Alquran legal dari sudut pandang Swedia.

Islamofobia di Eropa - (Republika)

Rasmus Paludan, seorang politisi ekstrimis Swedia-Denmark, berada di balik pembakaran Alquran di ibu kota Swedia pada Sabtu 21 Januari 2023. Sehari kemudian, Edwin Wagensveld, seorang politikus sayap kanan Belanda dan pemimpin kelompok Islamofobia Pegida, merobek halaman dari kitab suci umat Islam di Den Haag. Sebuah video yang dia bagikan di Twitter juga menunjukkan dia membakar halaman yang robek di dalam panci.

Menteri Luar Negeri Swedia Tobias Billstrom mengatakan pemerintahnya tidak mendukung pembakaran kitab suci, tetapi berpendapat bahwa kebebasan berekspresi membuatnya legal dari sudut pandang Swedia, sebagaimana dilansir Anadolu Agency, Kamis (26/1).

Didirikan di Swedia pada tahun 1997 oleh nasionalis neo-Nazi, Gerakan Perlawanan Swedia (SMR) sejak saat itu telah menjadi gerakan yang lebih luas yang dikenal sebagai NMR di wilayah Nordik setelah membuka cabang di Norwegia, Denmark, Islandia, dan Finlandia, di mana gerakan tersebut dilarang. Tujuannya adalah menghapus tatanan demokrasi saat ini di negara-negara Nordik.

Secara terbuka, kelompok tersebut menyuarakan rasis, anti-imigran, anti-Semit, dan pro-Nazi. Kelompok ini tidak hanya menargetkan orang Yahudi, tetapi juga orang dan kelompok yang mereka anggap bertentangan secara ideologis, dan baru-baru ini pengungsi Muslim.

photo
Anggota gerakan Patriotic Europeans against the Islamization of the West (PEGIDA) melakukan aksi di Dresden, Jerman, Senin (5/1/2023). (AP Photo/Jens Meyer) - (AP)

Pada 2022, beberapa anggota Kongres AS menyerukan agar NMR ditambahkan ke daftar organisasi teroris asing Departemen Luar Negeri. Klas Lund, pendiri dan pemimpin pertama SMR, dihukum pada 1986 atas pembunuhan juru kampanye anti-apartheid Ronny Landin, yang campur tangan untuk menghentikan serangan terhadap tiga imigran oleh neo-Nazi.

Finlandia melarang NMR pada November 2017, tetapi kelompok tersebut terus melakukan demonstrasi sambil mengajukan banding atas keputusan tersebut. Pada 5 Januari 2017, orang-orang yang diduga terkait dengan NMR Swedia meledakkan bom rakitan di luar pusat penginapan pengungsi di Gothenburg, melukai seorang petugas imigrasi.

NMR juga menargetkan asosiasi Yahudi di Umea dengan swastika pada April 2017, sehingga asosiasi tersebut harus ditutup karena ancaman NMR. NMR juga menargetkan orang Yahudi di Swedia, Denmark, Norwegia, dan Islandia dengan kampanye anti-semit selama Yom Kippur, hari paling suci dalam kalender Ibrani pada September 2020.

Serangan oleh anggota NMR mencerminkan komitmen yang lebih dalam dan sistematis serta penyebaran ideologi ekstremis dan kekerasan kelompok tersebut. Dikatakan bahwa para anggota juga dilatih dalam seni bela diri untuk bereaksi ketika kekerasan terjadi di jalanan.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat