
Keluarga
Mengatasi Stonewalling dalam Konflik Rumah Tangga
Stonewalling bisa sangat berbahaya bagi suatu hubungan.
Pernahkah Anda merasa pasangan tidak mau bekerja sama saat Anda mencoba menyelesaikan konflik atau bahwa dia benar-benar menutup diri saat Anda mencoba berbicara dengannya? Tindakan itu disebut stonewalling.
Sederhananya, seorang terapis perkawinan dan keluarga berlisensi dan pendiri Take Root Therapy, Saba Harouni Lurie, menjelaskan, stonewalling adalah menutup dan menarik diri dari percakapan selama konflik. Menurut Lurie, berikut beberapa tanda bahwa pasangan mungkin menghalangi Anda menyelesaikan konflik.
Pertama, mereka menolak menjawab pertanyaan langsung Anda. Kedua, mereka mendiamkan Anda. Ketiga, mereka pergi di tengah pertikaian.
Keempat, mereka menghindari kontak mata saat berbicara. Kelima, mereka memutar bola mata ketika Anda berbicara dengan mereka. Keenam, mereka menolak disalahkan. Ketujuh, mereka mencoba mengubah topik pembicaraan saat Anda berbicara. Kedelapan, mereka berusaha mematahkan usaha Anda.
“Stonewalling bisa sangat berbahaya bagi suatu hubungan. Itu bisa diartikan sebagai kurangnya perhatian tentang perasaan pasangan lain dan keengganan untuk berkolaborasi dan mencari solusi," kata Lurie dilansir Insider, Jumat (20/1).
Ada berbagai alasan mengapa seseorang dapat melakukan stonewalling. Alasan yang disengaja adalah perilaku toksik karena pelaku sengaja menggunakannya untuk mendapatkan apa yang dia inginkannya.
View this post on Instagram
Lurie mengatakan, ada beberapa kemungkinan yang membuat seseorang dengan sengaja menghalang-halangi Anda. Pertama, mereka menggunakannya sebagai taktik manipulasi untuk menghindari pertanggungjawaban.
Kedua, mereka mengabaikan Anda sebagai cara untuk menghukum. Ketiga, mereka dengan sengaja mencoba meredakan konflik, mungkin untuk mencegah Anda mengakhiri hubungan.
“Individu yang menunjukkan perilaku diam sering berasumsi seperti, ‘Apa tanggapan pasangannya terhadap sikap diam tersebut,’ yang dapat terasa seperti mereka memiliki 'keunggulan' dalam hubungan," kata seorang terapis pernikahan berlisensi dan dokter psikologi, Sahar Martinez.
Martinez mengatakan, seseorang mungkin dengan sengaja memberikan perlakuan diam kepada pasangannya karena mereka ingin dalam posisi berkuasa. Namun, di sisi lain, beberapa orang secara tidak sengaja bungkam karena mereka tumbuh dewasa menyaksikan pengasuhan serupa.
Dengan mengatasi masalah diri sendiri dan trauma masa lalu, Martinez memastikan, mereka dapat memiliki hubungan masa kini dan masa depan yang lebih sehat.
Berikut enam langkah bagi Anda untuk menghadapi stonewalling. Pertama, munculkan stonewalling saat Anda sedang tidak bersemangat. Anda dapat bertanya kepada pasangan, kapan mereka memiliki waktu untuk membicarakan sesuatu. Itu akan membantu pasangan melihat bahwa Anda mencoba memahami dari mana mereka berasal, yang akhirnya membantu mereka merasa lebih nyaman mengekspresikan diri selama konflik.
Kedua, gunakan bahasa yang langsung dan deskriptif. Martinez mengatakan, untuk mengatasi perilaku diam, yang terbaik adalah berbicara secara langsung, berbagi apa yang Anda butuhkan dari pasangan dan bagaimana rasanya ketika mereka menjadi stonewalling. Ini juga dapat membantu mereka menyadari bahwa mereka menghalangi Anda jika mereka melakukannya secara tidak sengaja.
Ketiga, perhatikan bahasa tubuh. Saat Anda aktif dalam konflik dengan pasangan, Lurie menyarankan untuk memperhatikan bahasa tubuh, seperti jika pasangan menyilangkan tangan atau menoleh untuk memalingkan muka. Pada saat-saat itu, mungkin akan membantu untuk berhenti sejenak atau mengambil napas.
Keempat, perhatikan perilaku sendiri. Sangat penting untuk berhati-hati karena mudah untuk meniru perilaku diam pasangan, seperti memberi mereka perlakuan diam kembali. Beri tahu pasangan bahwa Anda ingin melanjutkan percakapan saat Anda berdua bisa berkumpul untuk berkomunikasi dengan cara yang tenang dan suportif.

Kelima, temui konselor pasangan. Jika stonewalling telah menjadi konstan dalam hubungan dan tampaknya tidak membaik, Anda mungkin ingin mencari bantuan profesional.
Keenam, latih perawatan diri. Menjadi korban stonewalling dapat merugikan Anda. Ini bisa sangat melelahkan, jadi sangat penting untuk menjaga diri sendiri selama proses ini.
Martinez mengatakan, perilaku menenangkan diri bisa sesederhana meluangkan waktu dan ruang untuk menenangkan diri atau mandi air panas untuk bersantai. Beberapa ide perawatan diri umum lainnya meliputi bermeditasi, pergi berjalan-jalan atau lari, menghabiskan waktu di alam, atau membuat jurnal.
Beri tahu pasangan bahwa Anda ingin melanjutkan percakapan dengan tenang.
Izinkan Pramugari Berjilbab
Seragam awak kabin yang berjilbab tidak mengganggu keselamatan penerbangan.
SELENGKAPNYAMengapa Saudara Kandung Kadang Kepribadiannya Berbeda?
Meski tumbuh bersama, setiap anak punya hubungan yang berbeda dengan orang tuanya.
SELENGKAPNYAKue Keranjang, Si Manis yang Legendaris
Suguhan kue keranjang saat Imlek memiliki makna kesatuan keluarga dan peningkatan rezeki.
SELENGKAPNYA