Tangkapan layar video kerusuhan di Morowali Utara, Sulawesi Tengah pada Sabtu (14/1). | Dok Republika

Kabar Utama

100 Personel Brimob Gorontalo Dikirim ke Morowali Tengah

Pengiriman personel Brimob ini dilakukan untuk tugas pengamanan di PT GNI.

GORONTALO – Sebanyak 100 personel atau satu SSK (satuan setingkat kompi) Brimob Polda Gorontalo dikirimkan ke Polda Sulawesi Tengah (Sulteng). Pengiriman personel Brimob ini dilakukan untuk tugas pengamanan di PT Gunbuster Nickel Industri (GNI), Morowali Utara, Sulteng, seusai bentrokan antara pekerja asing dan pekerja asli Indonesia.

Komandan Satuan Brimob (Dansat) Polda Gorontalo Kombes Muhammad Ridwan mengatakan, 100 personelnya dilepas secara resmi di Bandara Djalaluddin Gorontalo pada Kamis (19/1). Menurut Ridwan, keberangkatan BKO ke Polda Sulteng itu bentuk tanggung jawab sebagai rayonisasi Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, dan Gorontalo sebagai polda terdekat.

“Ini sebagai bentuk tanggung jawab kami karena merupakan polda terdekat untuk diperbantukan melaksanakan tugas pengamanan,” ujar Kombes Ridwan di Gorontalo, Kamis (19/1).

Susana kerusuhan di Morowali, Sabtu (14/1/2023) - (Twitter)
 

Berkaitan dengan tugas pengamanan, Ridwan mengharapkan kepada personel yang ditugaskan agar memahami situasi dan perkembangan setelah terjadinya kerusuhan dan tidak memandang remeh dengan situasi. “Saya berharap kepada komandan kompi untuk segera berkoordinasi dengan satuan yang ada di Polda Sulteng, baik itu dengan Brimob maupun satuan TNI,” ujarnya.

Selain itu, Dansat Brimob menyampaikan pesan Kapolda Gorontalo Irjen Pol Helmy Santika kepada personel yang ditugaskan untuk selalu waspada dan melaksanakan tugas dengan baik. “Kepada komandan kompi untuk melakukan pengawasan, jaga nama baik satuan, selamat bertugas, negara hadir, negara tidak boleh kalah, Brimob untuk Indonesia,” kata Kombes Ridwan.

Polda Sulteng sejauh ini telah menetapkan belasan orang sebagai tersangka peristiwa kerusuhan yang terjadi pada Sabtu (14/1) malam, di PT Gunbuster Nickel Industry (GNI), Morowali Utara. Dari 31 orang telah menjalani pemeriksaan, 17 orang di antaranya dinyatakan terbukti melakukan perusakan fasilitas perusahaan. Semua tersangka merupakan pekerja asli Indonesia.

photo
Mengeduk Bumi, Melambung Ekonomi. Kasus pembangunan Kabupaten Morowali 2010-2021. Data diolah IDEAS. - (IDEAS/Dialektika Republika)

Wakil Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Afriansyah Noor mengatakan, Kemenaker sedang melakukan investigasi pelaksanaan kesehatan dan keselamatan kerja (K3) di PT GNI. “Karena kerusuhan internal yang menimbulkan dua korban jiwa dan kerugian material yang sangat besar ini, pintu masuknya adalah K3,” ujar dia.

Wamen Afriansyah menjelaskan, peristiwa itu berawal dari tuntutan karyawan agar melakukan perbaikan dalam pelaksanaan K3, yakni penyediaan alat perlengkapan diri (APD) dan pemasangan kipas penyedot debu pada ruangan tertentu. Namun, kata dia, pihak perusahaan tidak menjalin komunikasi yang baik dengan karyawan. Lembaga bipartit dan tripartit tidak berfungsi sehingga tuntutan berkembang yang akhirnya memunculkan aksi unjuk rasa dan mogok kerja yang puncaknya terjadi pada Sabtu, 14 Januari 2023.

“Kita lakukan investigasi dan kalau ditemukan pelanggaran-pelanggaran, perusahaan pasti mendapat sanksi sesuai ketentuan yang berlaku,” ujar Wamen Afriansyah.

 
Polda Sulteng telah menetapkan 17 orang pekerja asli Indonesia sebagai tersangka peristiwa kerusuhan di PT GNI.
 

Asisten Manager Human Resources Development PT GNI Yanita Rajagukguk mengatakan, ada delapan tuntutan karyawan kepada manajemen, yakni penyediaan APD, pemasangan alat penyedot debu, pemotongan upah yang tidak jelas aturannya, setop penerapan perjanjian kerja paruh waktu (PKWT) dan mempekerjakan kembali karyawan yang sempat diberhentikan. “Semua usulan itu sudah kami setujui,” ujarnya. 

Dalam publikasi yang dibagikan kepada rombongan wamenaker, PT GNI merupakan salah satu proyek strategis nasional dalam hilirisasi industri mineral dan batubara (minerba) yang sampai saat ini sudah menanamkan modalnya hampir Rp 30 triliun dan akan berkembang hingga sekitar Rp 60 triliun.

Perusahaan ini akan membangun 24+1 jalur produksi dengan kapasitas 1,9 juta ton ferronikel per tahun dan kini sudah beroperasi satu smelter. Dua smelter lagi masih dalam proses konstruksi yang diproyeksikan bisa menyerap sekitar 11 ribu pekerja Indonesia dan 1.300 tenaga kerja asing. Selain itu, akan dibangun pula pembangkit listrik berkapasitas 1.115 MW dan dermaga penumpukan material yang dapat menampung tongkang berukuran 9x5.000 DWT dan kapal bertonase 2x50 ribu DWT.

photo
TKA di Indonesia - (Republika)

Komisi III DPR RI mengingatkan penegakan hukum terhadap 17 tersangka kasus kerusuhan di kawasan PT GNI untuk tidak mengabaikan keadilan restoratif. “Kami minta Polda Sulawesi Tengah memperlakukan 17 tersangka dengan tidak mengabaikan restorative justice untuk memberikan rasa keadilan kepada para pekerja,” kata anggota Komisi III DPR RI Sarifuddin Sudding.

Komisi III DPR juga meminta manajemen GNI berkomitmen memenuhi hak-hak pekerja, sebagaimana hasil pertemuan pihak perusahaan tersebut bersama Polda Sulteng dan perwakilan serikat pekerja. Atas penanganan kasus tersebut, Komisi III menyerahkan sepenuhnya kepada kepolisian sebagai institusi penegak hukum, tapi dalam penanganan kasus ini tetap mengedepankan keterbukaan dan keadilan.

“Kami harap kejadian ini tidak terulang lagi dan sepenuhnya penanganan ini kami serahkan ke kapolda," ujarnya lagi.

photo
Tiga orang tenaga kerja asing berada di atas sepeda motor saat pulang bekerja disalah satu perusahaan smelter di Kecamatan Morosi, Konawe, Sulawesi Tenggara, Jumat (9/9/2022). (ANTARA FOTO/Jojon/aww.)

Kabid Humas Polda Sulteng Kombes Didik Supranoto mengatakan, 17 orang yang ditetapkan sebagai tersangka pada 16 Januari telah dijerat pasal perusakan dan pembakaran. Menurut Didik, 17 tersangka yang ditahan di Rutan Polres Morowali Utara tersebut, yakni 16 orang dijerat Pasal 170 ayat 1 KUHP dengan ancaman lima tahun penjara, dan satu orang dijerat Pasal 187 ke 1e KUHP dengan ancaman 12 tahun penjara. 

“Polda Sulteng akan bertindak sesuai dengan aturan dan hingga saat ini kondisi di PT GNI sudah kondusif,” ujar Didik.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat