In this photo made available Sunday, Aug. 4, 2013, bass guitarist Roger Glover performs during the concert of the British rock band Deep Purple at the Fezen festival in Szekesfehervar, some 60 kms southwest of Budapest, Hungary, Saturday, Aug. 3, 2013. (A | MTI

Geni

Reuni Lima Dekade Deep Purple-God Bless

Konser ini diharapkan akan memberikan multiplier effect kepada Kota Solo.

Oleh MUHAMMAD NOOR ALFIAN

Band legendaris asal Britania Raya, Deep Purple, akan kembali memeriahkan kancah showbiz di Indonesia, tepatnya di Edutorium UMS Kota Solo pada 10 Maret 2023. Promotor dari Rajawali Indonesia, Anas Syahrul Alimi, mengatakan, setidaknya ada 9.000 tiket yang akan dijual untuk konser tersebut. 

Ia juga mengatakan, harga tiket termurah sekitar Rp 500 ribuan dan termahal Rp 3,5 juta. "Penjualan tiket reguler dimulai per Senin (16/1/2023)," kata Anas, Jumat (13/1/2023).

Tiket presale dibagi menjadi lima kategori. Di antaranya adalah Green B Rp 750 ribu, Green A Rp 1,5 juta, Festival Rp 1 juta, Purple Rp 2 juta, dan Super Purple Rp 2,5 juta.

Sedangkan, tiket reguler juga dibagi menjadi lima, tapi untuk tiket Purple dan Superpurple diperlukan reservasi terlebih dahulu dan untuk tiket Green B, Green A, Festival masih dihargai sama dengan tiket presale. 

Selain itu, masih ada juga tiket on the spot yang dibagi menjadi tiga kategori. Mulai dari Green B Rp 1 juta, Green A Rp 2 juta, dan Festival Rp 1,5 juta. 

Sementara, pembagian tempat setiap tiketnya, Green B menempati lantai tiga, Green A lantai dua, dan Purple dan Superpurple akan menempati bagian tengah VIP dan VVIP. Para penonton Festival nantinya akan menempati lantai terdasar tanpa ada tempat duduk atau berdiri.

Menurut Anas, konser ini digelar dalam rangka world tour Deep Purple. Ia mengatakan, konser tersebut akan dibuka dengan band rock legendaris juga asal Indonesia, God Bless. “Dengan tampilnya God Bless bersama sebagai pembuka Deep Purple, ini akan seperti konser reuni 48 tahun silam. Mereka pernah satu panggung bersama saat pertama kalinya Deep Purple tampil di Indonesia,” ujar Anas.

Deep Purple kali ini akan menghadirkan triumviraat personel MK II: Ian Gillan (vokal), Roger Glover (bass), dan Ian Paice (drum). Mereka akan didampingi oleh Don Airey (keyboard) dan Simon McBride (gitar).

Sementara, God Bless juga punya trio andalan yang kokoh sejak awal karier, yakni Achmad Albar (vokal), Ian Antono (gitar), dan Donny Fattah (bass). Tiga rocker veteran ini akan didampingi oleh sekondan mereka sejak lama: Fajar Satritama (drum), dan Abadi Soesman (keyboard).

Sebelumnya, God Bless pernah membuka konser Deep Purple pada 5 Desember 1975 lalu. Namun, pertunjukan yang diadakan di Stadion Utama Senayan itu mengubah banyak hal dalam konteks seni pertunjukan musik di Indonesia. 

"Ini bukan sebuah konser musik, melainkan peristiwa penting seni pertunjukan di Indonesia dan ini adalah sebuah peristiwa kebudayaan buat kami. Karena dua band legendaris itu bertemu dan itu merevolusi dunia pertunjukan di Indonesia bagaimana tata panggung yang benar, bagaimana stage yang benar, bagaimana konsep panggung yang benar, mereka yang merevolusi," katanya.

Sementara, bassist God Bless Donny Fattah mengatakan bahwa waktu itu pemahaman teknis produksi konser di Indonesia masih tergolong sangat sederhana. Menurut dia, band-band Indonesia dulu tidak paham fungsi alat-alat pertunjukan yang ada di panggung. 

Mulai dari monitor, sound, sampai mixer. “Ketika melihat tata lampu yang hebat dan asap dry ice semua orang terbengong-bengong. Memang belum ada zaman itu,” ujar Donny.

Dari titik tersebut, apa yang dibawa oleh Deep Purple pada 1975 lalu memang bukan hanya sebuah konser. Itu adalah peragaan dan demonstrasi yang mengajarkan orang-orang Indonesia pada zaman itu: begini seharusnya konser rock dibuat dan dimainkan!

 

 
Kedatangan Deep Purple memang seperti sebuah revolusi yang membuka mata band-band Indonesia.
DONNY FATTAHBassist God Bless
 
   

 

Multiplier Effect untuk Solo

photo
Dua penari mementaskan tari sancoyo kusumo wicitro di halaman Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat , Solo, Jawa Tengah, Sabtu (29/10/2022). - (ANTARA FOTO/Maulana Surya)

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menyambut baik konser Deep Purple tersebut. Menurut dia, dengan kembali digelarnya konser dengan skala band internasional akan berdampak positif pada pendapatan asli daerah (PAD).

"Yang jelas kami ingin event ini lancar, mendatangkan pemasukan yang baik untuk PAD kami," ujarnya, Jumat (13/01).

Adanya konser internasional, Gibran melanjutkan, juga mendatangkan banyak dampak positif bagi seluruh elemen yang terlibat. "Kami melihat multiplier effectnya ya. UMKM dan semua yang terlibat di event ini. Yang jelas Kota Solo ini kan terus genjot event seperti ini. Jadi, bukan hanya orang Solo saja yang menikmati ini, tapi luar Solo juga. Ya, alhamdulillah kalau ada tamu mancanegara lebih baik lagi," katanya. 

Bahkan, Gibran mengeklaim, Solo menempati peringkat atas di tingkat Jawa Tengah. Namun, ia mengatakan bahwa hal tersebut menunggu survei dari bank Bank Indonesia dan Badan Pusat Statistik, Februari mendatang.

"Nanti saja kita lihat bulan Februari bank BI atau BPS akan segera mengeluarkan data data pertumbuhan ekonomi kemarin kita yakini pertumbuhan ekonomi terbaik se-Jawa Tengah," katanya.

Selain itu, Gibran mengatakan bahwa Kota Solo tidak hanya akan menjadi kota konser, tapi juga menjadi kota rekaman sejalan dengan revitalisasi Lokananta pada April 2023. 

"Iya sejalan dengan dengan revitalisasi Lokananta gak hanya kota konser, tapi kota untuk rekaman. Lokananta nanti April jadi. Kalau sekarang saya lihat lagi bangun gedung utama sama gedung rekaman, Amphitheater masih lama April ya. Tenang wae," katanya.

Anas menambahkan, konser Deep Purple adalah bagian dari music tourism atau wisata musik. Pasalnya, selain menikmati konser tentunya mereka akan berkunjung destinasi wisata yang ada di Solo. 

Anas juga mengatakan konser tersebut juga bisa mendongkrak jumlah wisatawan yang ada. Tidak hanya lokal, tapi juga mancanegara. Mengingat, di Asia Tenggara Deep Purple hanya akan konser di Solo, Indonesia, dan Jepang.

Berkaca dari Yogyakarta, ada sekitar tujuh juta wisatawan dari target dua juta mampir tahun 2022. "Artinya, pasti akan meningkat lagi. Jadi music tourism ini harapannya memang seperti itu. Ketika ada 9.000 orang datang ke sini itu mereka ya pelaku music tourism. Mereka pasti kulineran, sewa mobil, beli tiket, ini orang luar negeri kita tarik ke sini," katanya.

Masjid Agung Lhasa Pusat Syiar Islam di ‘Atap Dunia’

Masjid Agung Lhasa di Tibet dipandang sebagai salah satu masjid tertinggi di dunia.

SELENGKAPNYA

Mengejar Aliran Triliunan Rupiah dari Lukas Enembe

KPK juga sudah berkoordinasi dengan Bank Pembangunan Daerah (BPD) Papua.

SELENGKAPNYA

Ikuti Berita Republika Lainnya