Nasional
Kematian Sekeluarga Kalideres Dipastikan karena Sakit
Polisi tidak menemukan tindak pidana di kasus kematian satu keluarga di Kalideres.
JAKARTA — Polda Metro Jaya merampungkan hasil penyidikan terhadap kematian satu keluarga beranggotakan empat orang di Kalideres, Jakarta Barat. Kepolisian tidak menemukan tindak pidana dalam kasus tersebut.
"Tidak ditemukan adanya peristiwa pidana yang menyebabkan kematian empat orang tersebut," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi, Jumat (9/12). Penyidikan tidak menemukan pula indikasi bunuh diri maupun pembunuhan.
Kesimpulan penyidik didukung oleh kesimpulan tim laboratorium forensik, tim kedokteran forensik, tim psikologi forensik, dan ahli sosiologi agama. Berdasarkan kesimpulan tersebut, kepolisian menghentikan proses investigasi kasus kematian sekeluarga di Kalideres.
"Ke depan, kasus ini akan kami hentikan penyelidikannya," kata Hengki. Kesimpulan yang didapat dari hasil penyelidikan gabungan menyatakan bahwa keempat orang tersebut meninggal secara wajar.
Tim ahli Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri memastikan tidak ada kandungan racun dan zat berbahaya di tubuh korban. "Dari segi laboratorium forensik tidak ditemukan adanya bahan beracun dan berbahaya dari tubuh korban," ujar Kabid Kimia Biologi Forensik Puslabfor Bareskrim Polri Kombes Pol Wahyu Marsudi.
Menurut Wahyu, tidak adanya bahan beracun dan zat berbahaya itu diketahui setelah tim kedokteran forensik memeriksa dan menganalisis organ-organ tubuh jenazah. Seluruh korban yang ditemukan tewas di rumah tersebut diperiksa, mulai dari Rudiyanto Gunawan, Reni Margaretha Gunawan, Budiyanto Gunawan, sampai Dian.
"Dari pemeriksaan organ-organ tubuh tersebut, baik itu dari ayah, ibu, anak, maupun paman, kami tidak menemukan adanya bahan beracun dan berbahaya," ujar Wahyu.
Berdasarkan pemeriksaan, korban yang pertama meninggal adalah Rudiyanto, kedua istrinya Reny Margaretha, lalu Budiyanto, dan terakhir Dian. Kematian keempat korban adalah hal yang wajar karena penyakit biasa pada umumnya.
"Rudiyanto meninggal pendarahan saluran cerna, Renny Margaretha karena kelainan payudara, Budiyanto serangan jantung, dan Dian karena gangguan pernapasan," kata dokter forensik yang juga kepala Instalasi Forensik RSCM Ade Firmansyah Sugiharto.
Ketua Tim Asosiasi Psikologi Forensik (Apsifor) Reni Kusumawardhani menambahkan, selain karena sakit, keempat korban juga diduga mengalami kepasrahan secara psikologi. Mereka diduga pasrah menghadapi kematian setelah sempat berusaha, tapi tak membuahkan hasil.
Ditambah keluarga Kalideres ini telah mengasingkan diri dari kerabat-kerabatnya selama dua dekade terakhir. Akibat sangat lama tidak ada komunikasi, meminta pertolongan dari keluarga kerabatnya menjadi berat.
"Mengasingkan diri mereka sejak lama sekitar 20 tahunan sehingga komunikasi dengan kerabat sudah terputus. Ini menyebabkan mereka sungkan dan enggan untuk meminta pertolongan atau dukungan," katanya.
Empat jasad yang merupakan satu keluarga ditemukan meninggal dalam sebuah rumah di Kompleks Citra Garden Satu Extension, Kalideres, Jakarta Barat, pada 10 November 2022. Temuan jasad sekeluarga bermula dari warga yang mencium bau sangat tajam dari rumah korban.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.
Menikmati Roti Legendaris Buatan Delicieus Bakery
Ratna masih mempertahankan resep tradisional dengan membuat roti padat tanpa pelembut dan pengawet.
SELENGKAPNYASosialisasi Anti Gangster Digencarkan
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi geram atas maraknya gengster di Kota Pahlawan.
SELENGKAPNYA