Piala Dunia
Pesta Semalam Suntuk
Istimewanya tak hanya suporter Brasil yang berpesta malam itu.
OLEH FERNAN RAHADI dari Doha, Qatar
Ada satu keistimewaan menonton sepak bola secara langsung di stadion yang tidak bisa dirasakan ketika kita menonton melalui layar kaca. Keistimewaan tersebut adalah kita bisa melihat secara langsung beragam aksi para suporter tiap kesebelasan yang bertanding.
Kita bisa mendengarkan secara jelas yel-yel mereka sepanjang pertandingan, melihat detail pernak-pernik unik yang mereka kenakan, hingga mengamati tingkah dan polah mereka, baik di dalam maupun di luar stadion.
Hal itulah yang benar-benar saya nikmati ketika meliput Piala Dunia 2022 di Qatar kali ini. Berhubung saya sudah tiba sejak beberapa hari sebelum Piala Dunia dimulai, rasa-rasanya sudah semua jenis suporter dari semua negara peserta saya temui, baik di sekitar stadion maupun di jalan-jalan di Kota Doha.
Dari seluruh suporter yang telah saya temui tersebut, agaknya para fan Brasil menjadi salah satu favorit saya. Dua kali membersamai mereka menonton dua laga Piala Dunia, dua kali pula mereka membuat saya terkesan.
Sejak berada di dalam kereta Metro, para fan yang terdiri atas orang dari kalangan usia mulai orang tua, ibu-ibu, laki-laki dan wanita dewasa, remaja, hingga anak-anak tersebut tak henti-hentinya bernyanyi dan membunyikan alat-alat musik yang mereka bawa, seperti terompet dan drum. Aksi tersebut mereka lakukan hingga mereka masuk ke dalam stadion.
Pada Jumat (2/12) malam lalu, misalnya, ribuan suporter Brasil berbondong-bondong memasuki Lusail Iconic Stadium. Akibatnya, jalan masuk ke dalam stadion dengan kapasitas terbesar pada Piala Dunia kali ini (88.966 penonton) tersebut menjadi tersendat. Padahal, laga penyisihan grup terakhir melawan Kamerun tersebut sudah tak lagi menentukan karena Selecao sudah dipastikan lolos ke 16 besar.
"Mengapa tidak? Kami adalah Brasil, dan kami akan menjuarai Piala Dunia ini," kata Carlos (54 tahun), seorang suporter Brasil yang saya temui di Stasiun Metro Lusail, begitu saya tanya mengapa para suporter masih terlihat total mendukung timnya.
Begitu juga usai menonton laga perdelapan final melawan Korea Selatan di Stadium 974, Senin (5/12) malam. Para fan Brasil pun masih betah bernyanyi hingga semalam suntuk usai laga yang dimenangkan Neymar dan kawan-kawan dengan skor 4-1 tersebut.
"Kita benar-benar beruntung ditakdirkan bisa menonton langsung pertandingan malam ini. Seluruh gol yang dicetak (Brasil) itu, wow, bahkan mereka (Korea) juga mencetak gol indah," kata Juan (35 tahun), seorang fan asal Sao Paulo.
Namun, istimewanya tak hanya suporter Brasil yang berpesta malam itu. Para pendukung Korea Selatan pun mau berbaur menjadi satu bernyanyi bersama. Tun Bin-hyung (37 tahun), seorang pendukung Korea, terlihat masih mengibar-ngibarkan bendera negaranya lama setelah wasit meniupkan peluit tanda berakhirnya pertandingan.
"Saya ingin menunjukkan rasa bangga terhadap tim saya. Mereka sudah bekerja keras malam ini," kata pria yang terlihat memakai kuffiyah dan thawb, pakaian khas Arab.
Para suporter Korea Selatan juga menjadi salah satu favorit saya sepanjang perhelatan Piala Dunia kali ini, selain juga suporter Maroko. Sepanjang laga melawan Brasil, misalnya, meskipun hanya mengisi sekitar 200 bangku penonton di belakang gawang, para fan Korea tak henti-hentinya bernyanyi sepanjang 90 menit sambil mengibarkan bendera negaranya. Mereka juga tampak tegar meskipun Son Heung-min dan kawan-kawan terpaksa menjadi wakil Asia terakhir yang tersingkir dari Piala Dunia.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.
Memperkuat Kontribusi BPRS dalam Ekosistem Syariah
Saat ini, belum banyak BPRS yang masuk ke ranah pembiayaan properti.
SELENGKAPNYARupiah Digital Terhubung dengan Mata Uang Global
BI belum memberikan batas waktu peluncuran rupiah digital.
SELENGKAPNYA