
Ekonomi
LinkAja Ikut Kembangkan BUMDes
LinkAja sebagai penyedia jasa pembayaran berbasis server kini telah memiliki lebih dari 87 juta pengguna terdaftar.
JAKARTA -- LinkAja bersama Kredit Pintar mendukung Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) mengembangkan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dengan mempermudah akses pendanaan. LinkAja merupakan anak usaha bersama dari 10 Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Direktur Marketing LinkAja M Rendi Nugraha menyambut baik setiap kerja sama yang memiliki kesamaan visi dan misi pemerintah. Terlebih, sinergi ini untuk mempercepat inklusi keuangan melalui sinergi dan kolaborasi yang bertujuan untuk mempercepat pemulihan ekonomi nasional.
Kami terus fokus untuk memberikan layanan yang optimal dan komprehensif melalui layanan kami.
Rendi mengatakan, kerja sama dengan Kredit Pintar dan Kemendes PDTT menjadi bukti LinkAja terus memberikan edukasi dan informasi yang menyeluruh dan merata terkait digitalisasi keuangan kepada masyarakat Indonesia. "Kami terus fokus untuk memberikan layanan yang optimal dan komprehensif melalui layanan kami," kata Rendi dalam keterangan resmi, Senin (21/11).
Sejak 2019, LinkAja dan aplikasi penyedia pendanaan jangka pendek Kredit Pintar telah melakukan kerja sama. Nasabah Kredit Pintar, termasuk BUMDes, dapat melakukan pengajuan dan pencairan pendanaan tanpa agunan melalui aplikasi LinkAja.
Secara teknis, Rendi menambahkan, proses melakukan pendanaan Kredit Pintar melalui aplikasi LinkAja ini cukup mudah. Karena, setelah pendanaan telah disetujui pihak Kredit Pintar, nantinya dana pinjaman akan dikirimkan ke saldo balance pengguna aplikasi LinkAja.
View this post on Instagram
Dalam kolaborasi dengan LinkAja, Kredit Pintar sebagai aplikasi pendanaan menawarkan suku bunga rendah, yaitu antara 0,09 persen sampai 0,11 persen per hari. Pengguna juga dapat mengajukan pendanaan bunga rendah yang aman dan telah berizin OJK di Kredit Pintar mulai dari Rp 600 ribu hingga Rp 6 juta dengan jangka waktu mulai dari dua bulan hingga enam bulan.
LinkAja sebagai penyedia jasa pembayaran berbasis server kini telah memiliki lebih dari 87 juta pengguna terdaftar. Ada sekitar 2,3 juta merchant rekanan LinkAja di berbagai platform BUMN, lokapasar, dan superapp.
Langkah lain LinkAja dalam peningkatan inklusi keuangan, antara lain, melalui Gernas Bangga Buatan Indonesia. Bentuk partisipasi LinkAja dalam Kampanye Gernas BBI meliputi akuisisi UMKM untuk mendukung adopsi pembayaran digital, pelatihan dan edukasi literasi keuangan bagi UMKM, digitalisasi pembayaran, serta teknik pemasaran produk. LinkAja berpartisipasi dalam rangkaian Kampanye Gernas BBI yang diselenggarakan di 12 provinsi.
Juga diharapkan dapat mempercepat upaya pemerintah dalam membangun desa.
Direktur Jenderal Pengembangan Ekonomi dan Investasi Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Kemendes PDTT Harlina Sulistyorini mengatakan, pengembangan perekonomian desa di Indonesia yang saat ini berjumlah hampir 75 ribu merupakan tantangan besar.
Kerja sama LinkAja dengan Kredit Pintar diharapkan tidak hanya dalam hal pendanaan guna penguatan usaha BUMDes, tapi juga dapat melengkapi kebutuhan masyarakat desa, khususnya dalam pemahaman mengenai literasi keuangan digital. "Selain itu, juga diharapkan dapat mempercepat upaya pemerintah dalam membangun desa," kata Harlina.
Waskita Karya Bukukan Kontrak Baru Rp 13,38 Triliun
Perusahaan terus berburu berbagai proyek strategis di dalam negeri.
SELENGKAPNYAHK Antisipasi Kepadatan Tol Bakauheni
Agar lalu lintas saat Nataru lancar, Hutama Karya mengoperasikan delapan ruas JTTS.
SELENGKAPNYA‘Haedar-Mu’ti Kompak Bawa Misi Muhammadiyah’
Muhammadiyah diharapkan terus menjaga muruah dan visi perjuangannya.
SELENGKAPNYA