BANDUNG — Wali Kota Bandung Yana Mulyana memberikan lampu hijau untuk penyelenggaraan kembali hari bebas kendaraan bermotor atau car free day (CFD). Namun, ia mengingatkan pelaksanaan CFD ini mesti sesuai dengan tujuannya. 

Sekitar dua tahun CFD di Kota Bandung dihentikan lantaran pandi pandemi menjadi pertimbangan utama Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung untuk mengizinkan kegiatan tertentu, termasuk CFD.

“Pandemi kan dinamis. emi Covid-19. KondisWaktu itu kita masih khawatir, tapi (sekarang ini) semua indikator sudah relatif terkendali,” kata Yana, saat berkegiatan di Hotel Savoy Homann, Kota Bandung, Rabu (2/11).

 

Waktu itu kita masih khawatir, tapi (sekarang ini) semua indikator sudah relatif terkendali

 

YANA MULYANA Wali Kota Bandung

 

SHARE    

Berdasarkan data per 1 November 2022, dilaporkan terdata 625 kasus konfirmasi aktif Covid-19 di Kota Bandung, bertambah 49 kasus dari hari sebelumnya. Kondisi ini diklaim masih terkendali. Pemkot pun masih berupaya meningkatkan cakupan vaksinasi Covid-19.

Dilaporkan vaksinasi dosis pertama sudah mencakup 2.245.093 orang atau 103,17 persen dari total sasaran awal yang mencapai 2.176.088 orang. Cakupan dosis kedua dilaporkan mencapai 94,19 persen.

BANDUNG, 14/11-AJANG SENI. Anak-anak komunitas Hong bermain dan mengenalkan khasanah mainan Roda Bambu pada acara Car Free Day di sepanjang jalan Dago Bandung, Jawa Barat, Minggu (14/11). Selain untuk pengurangan polusi dan tempat berolahraga warga Bandung, Car Free Day setiap minggunya diramaikan dengan perhelatan dan pengenalan seni dan budaya lokal. FOTO ANTARA/Agus Bebeng/ss/pd/10 - (ANTARA)

SHARE    

 

Pemkot Bandung juga terus berupaya mendorong peningkatan cakupan dosis ketiga atau booster pertama. Per 1 November 2022, dilaporkan sudah 866.403 orang yang menjalani vaksinasi booster pertama atau 50,54 persen dari total sasaran awal. Mempertimbangkan kondisi seputar Covid-19 ini, Yana menilai, CFD bisa digelar kembali. “Warga masyarakat juga butuh aktivitas di ruang publik terbuka, salah satunya CFD,” kata dia.

Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung sempat mengabarkan kendala pelaksanaan CFD karena tidak ada alokasi anggarannya dalam APBD murni 2022. Namun, terbuka kemungkinan anggaran itu dialokasikan dalam APBD Perubahan 2022.

Yana menyebut sudah ada anggaran yang dialokasikan untuk kegiatan CFD. “Anggaran sudah tidak bermasalah, sebanyak Rp 300 jutaan,” ujarnya.

Namun, Yana menekankan penyelenggaraan CFD ini mesti sesuai dengan tujuannya. Di antaranya sebagai sarana bagi masyarakat berolahraga, serta mengurangi emisi kendaraan bermotor. Hal ini menjadi sorotan lantaran lokasi CFD kerap diwarnai pedagang kaki lima (PKL) atau jadi seperti pasar dadakan. Ia juga meminta kenyamanan dan kebersihan di lokasi CFD tetap dijaga.

“Kalau kita semua komitmen jaga fungsinya untuk olahraga, untuk jaga kebersihannya, insyaallah, kita buka bisa saja. PKL jangan terlalu banyak kalau bisa,” kata Yana.

Yana meminta jajaran Dinas Perhubungan (Dishub), Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan, dibantu aparat kepolisian, memastikan CFD berjalan sebagaimana mestinya, serta melakukan antisipasi munculnya titik-titik kerumunan selama CFD berlangsung.

 

Iya, ada CFD biar warga Bandung kebahagiaannya meningkat

 

ASEP KUSWARA Kepala Bidang Keselamatan dan Ketertiban Transportasi Dishub Kota Bandung

 

SHARE    

CFD di Kota Bandung biasa digelar setiap Ahad di ruas Jalan Ir H Juanda (Dago) dan Buahbatu. Selain itu, ada juga agenda Car Free Night di ruas Jalan Asia Afrika. Kepala Bidang Keselamatan dan Ketertiban Transportasi Dishub Kota Bandung Asep Kuswara sebelumnya menjelaskan, CFD terakhir kali digelar pada 6 April 2020. Dishub mengabarkan soal rencana pelaksanaan kembali CFD.

“Iya, ada CFD biar warga Bandung kebahagiaannya meningkat. Jadi, kami kolaborasi dengan Pemkot Bandung, TNI, Polri, membuka kembali Car Free Day tanggal 6 November 2022,” kata Asep.

Ditanya soal rencana pelaksanaan kembali CFD, Ketua DPRD Kota Bandung Tedy Rusmawan mengatakan, itu merupakan kewenangan wali kota. Ia sendiri memberikan dukungan. “Prinsipnya kita dukung kalau itu akan dilaksanakan,” ujar dia, Rabu. Namun, karena pandemi belum berakhir, Tedy tetap mengingatkan soal protokol kesehatan (prokes). “Prokes tetap diperhatikan, (pakai) masker,” katanya. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat