
Sains
Mengapa Tanah Bisa Bergeser?
Curah hujan yang tinggi bisa menjadi pemicunya
Masyarakat Desa Bojong Koneng, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat, terkejut karena tanah di tempat tinggal mereka tiba-tiba bergeser sekitar pertengahan September lalu. Akibat kejadian ini, setidak nya 23 bangunan dan bagian jalan sepanjang satu kilometer mengalami kerusakan.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bogor Bapak Aris Nurjatmiko mengatakan bahwa ada 24 warga yang mengungsi akibat pergeseran tanah yang terjadi di Bojong Koneng. Ia menuturkan, pergeseran tanah mulai menyebabkan permukaan jalan retak pada siang hari dan kejadian itu mendorong warga yang tinggal di sekitarnya mengungsi ke rumah kerabat.
Mengapa peristiwa tersebut bisa terjadi? Bapak Aris mengemukakan, kemungkinan hujan deras yang turun sejak beberapa hari sebelum kejadian memicu pergeseran tanah di Desa Bojong Koneng yang berada di daerah perbukitan. Di samping itu, Kecamatan Babakan Madang termasuk wilayah yang rawan meng alami pergeseran tanah di Kabupaten Bogor.
Badan Informasi Geospasial (BIG) menya takan, ada 10 kecamatan di Kabupaten Bogor yang berisiko tinggi meng alami bencana akibat pergerakan tanah. Menurut Kepala Bidang Pemetaan Ke bencanaan dan Per ubahan Iklim BIG Bapak Fer rari Pinem, ada beberapa aspek yang dipertim bang kan dalam menen tukan kawasan rawan gerakan tanah, di antara nya topografi wilayah tersebut.
Topografi itu meliputi perbedaan tinggi-rendah per mukaan bu mi dari permukaan laut (relief), ben tuk wilayah, kemiringan, dan ben tuk lereng. Perkiraannya, semakin curam tentu akan semakin rawan terjadinya gerakan tanah.
View this post on Instagram
Tidak hanya faktor hujan dan topografi, peristiwa tanah bergeser juga bisa terjadi akibat fenomena likuifaksi. Seperti dikutip dari situs resmi Institut Teknologi Ban dung (ITB), fenomena likuifaksi se cara sederhana dapat diartikan sebagai perubahan mate rial yang padat, dalam hal ini berupa pasir lepas jenuh, yang akibat kejadian gempa, material tersebut seakan berubah karakternya seperti cairan.
Likuifaksi hanya bisa terjadi pada tanah yang jenuh air. Air tersebut terdapat di antara pori-pori tanah dan membentuk tekanan air pori. Karena tanah jenuh air, ketika terjadi gempa maka air-air yang berada dalam pasir tersebut ikut menanggung beban gem pa.
Beban tersebut begitu cepat dan kuat sehingga air tidak sempat keluar sehingga yang terjadi adalah tekanan air akan meningkat mengganggu keseimbangan kekuatan tanah. Hingga akhirnya tanah kehilangan kekuatan, sama seperti air tidak bisa menahan beban yang ada di atasnya yang berakibat rumah-rumah yang ada di atas permukaan tanah tersebut akan tenggelam. Namun, tentunya untuk memastikan pemicu peristiwa tanah bergeser perlu penelitian lebih lanjut ya.
De-Dolarisasi Meluas
Cina menguatkan upaya mengikis hegemoni dan dominasi mata uang dolar AS di kawasan Asia.
SELENGKAPNYA