Kesemrawutan terjadi akibat banyaknya pedagang yang memakai badan jalan untuk berjualan di Pasar Ciputat, Ciputat, Tangerang Selatan (Tangsel), Banten, Jumat (27/5). Pemerintah setempat belum mampu mengatasi kesemrawutan dan kumuhnya sejumlah pasar di Tan | ANTARA FOTO

Bodetabek

Transportasi Umum Tangsel Dinilai Buruk

Pemkot Tangsel akan menyediakan transportasi umum untuk mengatasi kemacetan

TANGERANG SELATAN – Kondisi transportasi umum di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) dinilai masih belum memadai dan buruk. Oleh karena itu, pemerintah diminta untuk memberikan perhatian lebih pada pemenuhan transportasi umum.

“Tangsel kan belum punya transportasi umum yang memadai yang berada di bawah kewenangan pemkot, adanya angkot-angkot (angkutan kota) yang sudah kumuh. Jadi, secara umum ya transportasi umum di Tangsel masih buruk,” kata pengamat transportasi, Darmaningtyas, kepada /Republika/, Ahad (18/9).

 

 

Adanya angkot-angkot (angkutan kota) yang sudah kumuh. Jadi, secara umum ya transportasi umum di Tangsel masih buruk.

 

Darmaningtyas
 
SHARE    


Menurut Darmaningtyas, di usia Tangsel yang beranjak 14 tahun pada tahun ini, Pemkot Tangsel belum memiliki perhatian yang cukup serius terhadap terciptanya transportasi publik yang memadai. Dengan banyaknya keluhan masyarakat terkait kemacetan, sudah saatnya Pemkot Tangsel memberi perhatian lebih pada transportasi publik.

“Saya lihat sih nggak ada perhatian ke sana (transportasi publik), dilihat dari kondisi angkotnya saja. Ya sebagai daerah penyangga Ibu Kota dan warganya banyak bekerja di Jakarta yang mobilitasnya cukup tinggi, saya kira sudah saatnya (Tangsel) membangun jaringan transportasi publik,” ujarnya.

Menurutnya, Pemkot Tangsel saat ini tidak perlu muluk-muluk untuk membangun mass rapid transit (MRT) atau light rail transit (LRT) di Tangsel karena membutuhkan biaya investasi yang membengkak. Dia menyarankan Pemkot Tangsel membenahi angkot atau bus berukuran sedang saja.

“Cukup misalnya dengan bus-bus sedang dan angkot yang dibenahi. Bus-bus yang cukup baik dengan kondisi ber-AC dan terjadwal, itu sudah bisa memperlihatkan bahwa pemkot punya perhatian untuk mengembangkan angkutan umum. Tidak juga harus bangun MRT, LRT karena biayanya besar. Angkutan kotanya saja,” katanya.

Selain itu, Darmaningtyas juga berpendapat agar Pemkot Tangsel bisa menggandeng para pengembang untuk menyediakan jaringan transportasi publik di kantong-kantong permukiman. Semestinya, Pemkot Tangsel mendorong para pengelola perumahan untuk menyiapkan pelayanan publik, terutama untuk mobilitas warga, misalnya, ke sekolah dan mal atau pusat perbelanjaan.

“Kalau bisa diselenggarakan itu saya kira baik, jadi tidak harus Pemkot sendiri yang mengelola dan investasi, tapi pemkot bisa memfasilitasi supaya developer-developer yang membangun perumahan wajib menyediakan jaringan transportasi umumnya,” ujarnya.

Masalah kemacetan

Pemerintah Kota Tangsel mengaku akan berupaya mewujudkan transportasi publik untuk meminimalisasi kemacetan yang kerap terjadi. Pemkot menargetkan warga beralih ke transportasi publik pada 2023.

Wakil Wali Kota Tangsel Pilar Saga Ichsan menyampaikan, berbagai upaya dilakukan untuk mengatasi kemacetan, mulai dari pengaturan masalah jam masuk sekolah untuk kampus-kampus hingga penyediaan transportasi umum.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Tangsel Info (tangsel.info)

“Bus sekolah salah satu yang kita bahas. Ke depan bagaimana bus sekolah bisa terwujud untuk antar-jemput siswa, mungkin ke depan kalau transportasi publik sudah selesai dan terwujud, anak-anak sekolah menggunakan transportasi publik, jangan menggunakan mobil pribadi,” kata Pilar.

Permasalahan kepadatan lalu lintas di Tangsel diketahui menjadi pembahasan yang ramai diperbincangkan di media sosial, baru-baru ini. Terbaru, warga mengeluh terjadi kemacetan di Jalan Puspitek, tepatnya di sekitar kawasan Kampus Universitas Pamulang (Unpam). Kemacetan terjadi di banyak titik, terutama Pamulang-Ciputat.

Selain bus sekolah, Pemkot Tangerang juga menargetkan pengoperasian bus pegawai Pemkot Tangsel untuk mengatasi kemacetan. Dia menginstruksikan para pegawai organisasi perangkat daerah (OPD) Pemkot Tangsel bisa memanfaatkan bus Trans Anggrek untuk menuju kantor.

“Bus Anggrek kita arahkan untuk pegawai pemkot yang kebanyakan tinggal di luar kota, kita maksimalkan bus Anggrek untuk antar-jemput ke Tangsel supaya enggak bawa mobil,” ujarnya.

 

 
Kita maksimalkan bus Anggrek untuk antar-jemput ke Tangsel supaya enggak bawa mobil.
PILAR SAGA Wakil Wali Kota Tangsel
 
SHARE    



Pilar menyebut telah menginstruksikan Dinas Perhubungan Kota Tangsel untuk segera melakukan komunikasi dengan Organisasi Angkutan Darat (Organda) dan pengusaha serta melakukan kajian terkait dengan trayek hingga jenis kendaraan yang digunakan.

“Jadi, transportasi publik paling penting, pengaturan jam, terkait karyawan OPD pemkot diupayakan pakai transportasi publik, ke depan juga ada target 10 persen jalur sepeda. Mudah-mudahan terwujud (semua rencana tersebut) pada 2023,” katanya.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Waspadai Ancaman Resesi Global

Bank Dunia memproyeksikan kenaikan suku bunga oleh bank sentral di seluruh dunia dapat memicu resesi global pada 2023.

SELENGKAPNYA

Kebaikan Abadi

Kecendekiaan itu kebaikan abadi yang diwariskan lintas generasi.

SELENGKAPNYA

Duduk Perkara Harga BBM: Indonesia Vs Malaysia

Pada 2021, Malaysia mengeluarkan subsidi BBM Rp 27,8 triliun dan tahun ini Rp 99,56 triliun.

SELENGKAPNYA