Tajuk
Mewaspadai Indeks Rusuh Sipil
Indeks kerusuhan sipil di 101 negara meningkat dibandingkan 42 negara yang mengalami penurunan risiko.
Tingkat kerusuhan secara global menunjukkan tren peningkatan. Sejumlah negara mengalami kenaikan risiko kerusuhan di level akar rumput. Adalah Verisk Maplecroft yang meneliti tentang tingkat risiko ancaman kerusuhan masyarakat sipil ini.
Perusahaan konsultan strategis dan risiko global yang berbasis di Bath, Inggris, ini melakukan pemeringkatan dalam bentuk indeks kerusuhan sipil atau the civil unrest index (CUI) 2022.
Hasil pemeringkatan Verisk Maplecroft menunjukkan, dari 198 negara yang disurvei, CUI dari 101 negara memperlihatkan peningkatan risiko pada kuartal III 2022. Peningkatan risiko ini yang terbesar sejak pemeringkatan dilakukan pada 2016.
Selama enam tahun terakhir, indeks kerusuhan sipil di 101 negara meningkat dibandingkan 42 negara yang mengalami penurunan risiko. Risiko kerusuhan sipil melonjak di seluruh dunia saat negara maju dan berkembang mengalami pergolakan ekonomi akibat dinamika geopolitik.
Selama enam tahun terakhir, indeks kerusuhan sipil di 101 negara meningkat dibandingkan 42 negara yang mengalami penurunan risiko.
Ketidakpuasan rakyat atas kenaikan biaya hidup memunculkan aksi protes. Masyarakat di Uni Eropa, Sri Lanka, Peru, hingga Kenya, Ekuador, dan Iran berunjuk rasa atas ketidakpuasan kinerja pemerintahan dalam mengelola perekonomian.
Data Verisk Maplecroft menunjukkan risiko sosial ekonomi meningkat pesat. Risiko kerusuhan sipil meningkat di lebih dari 50 persen negara pada periode kuartal II hingga kuartal III 2022.
Inflasi di lebih dari 80 persen negara sedunia berada di atas enam persen. Kekeringan yang lebih sering melanda dibandingkan beberapa waktu sebelumnya, menjadikan produksi pangan tak mencukupi kebutuhan masyarakat global.
Kondisi ini mengakibatkan risiko sosial ekonomi dalam titik kritis. Kerusuhan sipil yang makin banyak di sejumlah negara, tingkat keparahan dan frekuensi protes dari pendemo diprediksi mengalami eskalasi dalam beberapa bulan mendatang.
Inflasi di lebih dari 80 persen negara sedunia berada di atas enam persen. Kekeringan yang lebih sering melanda dibandingkan beberapa waktu sebelumnya, menjadikan produksi pangan tak mencukupi kebutuhan masyarakat global.
Bahkan, Verisk Maplecroft memprediksi, hampir separuh dari semua negara yang tingkat rusuh sipilnya masuk kategori tinggi atau ekstrem, bakal makin parah indeksnya dalam enam bulan ke depan.
Padahal, pemulihan akibat pandemi Covid-19 belum usai sepenuhnya. Pandemi Covid-19 salah satu penyebab banyak negara terpuruk secara ekonomi. Krisis bahan pangan dan energi merupakan isu utama yang berimbas pada keutuhan sosial kemasyarakatan.
Apalagi, untuk negara di kawasan Eropa. Perang Rusia-Ukraina mempersuram masa depan di kawasan tersebut. Verisk Maplecroft menyebut Bosnia-Herzegovina, Swiss, Belanda, Jerman, dan Ukraina termasuk negara dengan proyeksi peningkatan risiko rusuh terbesar.
Di negara maju dan berkembang lainnya punya tingkat risiko kerusuhan sipil bervariasi. Ini memicu kian banyak pemerintahan berjuang menghadapi ketidakpuasan rakyat. Aksi protes akibat tekanan sosial ekonomi bukan tak mungkin berujung aksi-aksi antirezim penguasa.
Apalagi, untuk negara di kawasan Eropa. Perang Rusia-Ukraina mempersuram masa depan di kawasan tersebut.
Bagi pemerintahan yang sulit keluar dari krisis, menurut analisis Verisk Maplecroft, tindakan represif merupakan respons dalam menghadapi ketidakpuasan rakyat. Aksi protes yang semula akibat tekanan sosial ekonomi, bisa berubah menjadi aksi demonstrasi terhadap sistem politik.
Bagaimana meredam situasi yang bisa terjadi pada negara mana pun ini? Tidak ada jalan lain kecuali menstabilisasikan harga pangan dan energi. Titik kesetimbangan baru harga pangan dan energi diharapkan dapat menurunkan risiko kerusuhan sipil.
Sejumlah analis memprediksi, resesi ekonomi bisa lebih dalam pada 2023 ketimbang 2022. Demikian pula tingkat inflasi. Ruang demokrasi yang penuh transparansi dan akuntabilitas mesti dibuka ke publik.
Sebab, kerusuhan sipil paling eksplosif bisa terjadi bila ruang bagi terbukanya perbedaan pendapat dipersempit, bahkan ditutup. Otoritas terkait mesti memikirkan strategi dalam melindungi rakyatnya dari kenaikan biaya hidup akibat krisis ekonomi yang berdampak global.
Sebab, kerusuhan sipil paling eksplosif bisa terjadi bila ruang bagi terbukanya perbedaan pendapat dipersempit, bahkan ditutup.
Bagaimana di Indonesia? Tingkat ancaman kerusuhan sipil bisa terjadi kapan pun bila psikologis masyarakat tak dikelola dengan baik. Untuk itu, perlu kebersamaan dalam menjaga tingkat inflasi agar daya beli masyarakat tak tergerus.
Sinergi memperluas kerja sama pemerintah pusat dan daerah agar pasokan bahan pangan dan energi tetap terjaga. Kendala distribusi dan rantai bahan pangan mesti dipangkas. Jangan sampai mafia pemburu rente dibiarkan bebas.
Ancaman kerusuhan sipil yang diprediksi Verisk Maplecroft di banyak negara, kita harapkan tak terjadi di Indonesia bila ada kolaborasi dan gotong royong untuk pulih dari krisis lebih cepat, bangkit lebih kuat. Negara hadir untuk rakyat.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.
Bintang Daud dalam Sejarah Islam
Bintang daud juga pernah dijadikan sebagai simbol bendera Dinasti isfendiyar
SELENGKAPNYASedia Saputangan Sebelum Hujan
Marsha mencoba menyelami bagaimana cara komunikasi pasangan suami istri yang sudah 11 tahun berjalan
SELENGKAPNYAPagar Aturan Penggunaan Kecerdasan Buatan
Berbagai aturan dasar dalam implementasi AI, dibuat untuk mencegah bias yang justru akan merugikan masyarakat.
SELENGKAPNYA