Konsep diri. (ilustrasi) | AP

Perencanaan

Kenali Prioritas dari Konsep Diri 

Sumber dari ketidakpuasan seseorang berasal dari ketidakpercayaan terhadap diri sendiri.

OLEH UMI NUR FADHILAH

Untuk apa memilih yang rumit dan berbiaya tinggi apabila kebutuhan kita dapat ditangani dengan cara yang sederhana? Tentu kita memilih sesuatu yang sederhana dengan dana yang masuk akal. Namun, tak sedikit orang yang tanpa disadari justru mengambil cara yang rumit dan berbiaya tinggi. 

Psikolog Ifa Misbach mengatakan, seseorang harus memprioritaskan hal-hal yang membuatnya tetap hidup. Berdasarkan kajian yang sering dia dengar, Ifa mengatakan bahwa setiap orang selalu dicukupkan setiap hari, terlepas apakah dia makan mi instan atau memesan makanan lewat aplikasi ojek daring.

“Yang membuat orang miskin itu gaya hidup. Kata kuncinya ada di konsep diri,” kata Ifa kepada Republika, Selasa (16/8).

Ifa menjelaskan, jika konsep diri adalah bahagia dengan apa pun yang dimiliki dan dikenakan, dia tak akan terganggu atau merasa minder dengan orang lain. “Kuncinya itu di konsep diri, apakah Anda meletakkan diri pada hal-hal kebendaan? Maka, pasti seterusnya kita akan terus merasa miskin mentalnya,” ujar Ifa.

Ketidakpuasan itu, lanjutnya, terletak kepada ketidakpercayaan terhadap diri sendiri. Sebetulnya, coba kembalikan lagi ke konsep diri tentang apakah kebahagiaan itu diletakkan kepada hal kebendaan atau non-materiel? Kalau non-materiel maka Anda tidak akan terganggu dengan pujian orang lain. 

 
Konsep diri adalah bahagia dengan apa pun yang dimiliki dan dikenakan, dia tak akan terganggu atau merasa minder dengan orang lain. 
NAMA TOKOH
 

Terlepas dari kondisi keuangan, Ifa mengatakan, seseorang harus memulai dengan mentalnya dulu. Jika tahu apa yang dia butuhkan, berbeda dengan apa yang dia inginkan, maka orang itu hanya membeli sesuai keperluan. Namun, kalau sesuai keinginan, artinya masih ada “nafsu duniawi”. “Kalau dia terjebak dengan indikator ‘duniawi’ maka dia akan stres karena seperti tak mampu memenuhi standar atas persepsi,” kata Ifa.

Tanda orang sudah lelah itu salah satunya dengan memaksakan diri berutang untuk memenuhi nafsu duniawi tersebut. “Itu indikator tak sehat, jadi dia membuat hidup gali lubang tutup lubang. Tanpa sadar, dia hidupnya akan selalu defisit, bahkan akan berbohong untuk pinjam duit,” ujar Ifa. 

Karena itu, dia menyarankan agar berhati-hati. Dia juga menyarankan untuk berhati-hati dengan lingkungan pertemanan yang beracun, misalnya harus memiliki benda kembaran. “Kesadaran itu harus dimulai dari do i love my self, di luar kebendaan itu. Konsep dirinya harus sehat. Saya selalu bilang love yourself before others,” kata Ifa.

Dia menekankan, konsep diri yang sehat artinya seseorang nyaman dengan dirinya, menerima kekurangan, dan menghargai kelebihan di luar kebendaan. Dengan itu, seseorang akan punya kalkulasi atas dirinya sendiri.

 
Konsep diri yang sehat artinya seseorang nyaman dengan dirinya, menerima kekurangan, dan menghargai kelebihan di luar kebendaan.
 
 

Head of Financial Planning OneShildt Agustina Fitria menekankan, ada hal-hal yang bisa dan tidak bisa dikontrol oleh seseorang. Namun, seseorang bisa punya andil dalam keuangan dirinya.

“Mengalihkan diri, dari tanpa perencanaan anggaran dengan perencanaan, itu awalnya akan berat karena itu mengubah kebiasaan ada penyesuaian. Pada saat kondisi sulit, kita harus duduk membicarakan keuangan,” ujar Fitria.

Dia mengatakan, upaya mengubah rencana anggaran membutuhkan waktu. Jika berjalan sendiri, dia tak menampik bahwa akan ada “penolakan” dari diri sendiri. Namun, menurut dia, adanya bantuan dari ahli akan mempercepat perubahan perencanaan keuangan.

“Sadari bahwa kita perlu melakukannya, di mana dorongannya itu dari diri sendiri, kemudian berkomitmen perbaiki itu. Memang tak bisa instan karena butuh waktu,” kata Fitria. 

Untuk itu, dia menyarankan agar mengecek ulang semuanya, termasuk rekeningnya, saldo utang, asuransi, juga pengeluarannya. “Dari catatan itu, kita bisa bikin anggaran yang lebih realistis,” ujar dia.

Panduan umum dapat coba diterapkan selama satu bulan. Seseorang akan mengevaluasi apakah panduan keuangan itu cocok atau tidak dengan kondisi keuangannya.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

BI Masih akan Tahan Suku Bunga

Bank Sentral AS diperkirakan akan kembali naikkan suku bunga.

SELENGKAPNYA

Saham MU Jadi Incaran Pengusaha Inggris

Pebisnis Inggris Sir Jim Ratchliffe dilaporkan tertarik membeli MU jika memang dijual

SELENGKAPNYA

Segeralah Tunduk Bersujud

Apakah kelak akan diperlakukan sama antara orang yang tunduk bersujud kepada Allah dengan yang membangkang?

SELENGKAPNYA