JAKARTA–Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) Sugianto Sabran meminta peremajaan anjungan Kalteng di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, tidak meninggalkan akar budaya. Ia mengatakan, ciri khas akar budaya Kalteng harus tetap terpelihara dan dirawat dengan baik.

“Kekayaan seni dan budaya kita dapat tergambar dari anjungan ini, untuk itu perlu keseriusan dalam menanganinya, dan pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten dan kota harus merasa bagian penting dari anjungan ini,” kata dia dalam siaran pers, Kamis (21/7).

Sugianto mengatakan, Pemprov Kalteng serta seluruh pemkab dan pemkot segera melakukan renovasi terhadap seluruh sarana dan prasarana yang ada di anjungan. "Semua aset-aset budaya yang tidak layak agar diganti dengan yang baru, yang rusak dibenahi semua dan harus selesai sebelum acara G-20,” kata Sugianto.

Sejumlah pekerja beraktivitas di area proyek revitalisasi Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Selasa (12/7/2022). Progres revitalisasi TMII secara fisik telah mencapai sekitar 70 hingga 80 persen dan ditargetkan rampung bulan ini untuk KTT G20. - (Republika/Putra M. Akbar)

SHARE    

Sekda Provinsi Kalteng Nuryakin mengatakan, renovasi anjungan Kalteng akan dibiayai oleh pemprov serta pemkab/pemkot di Kalteng. Pembagian biaya renovasi, yakni 30 persen oleh Pemprov Kalteng dan 70 persen dibagi sama rata ke pemkab/pemkot. 

Ia menambahkan, penataan dan pengisian diorama seperti pakaian adat, senjata khas, serta aksesoris lain dan dekorasi ruangan, dibebankan kepada pemkab dan pemkot. “Anjungan ini merupakan wajah dari Kalimantan Tengah, yang di dalamnya ada 13 kabupaten dan satu kota,” kata Nuryakin.

Nuryakin mengatakan, renovasi dilakukan menggunakan dana dari anggaran tahun ini dan tahun depan. “Kami akan revitalisasi yang mendesak sebelum Oktober 2022 agar tampilan anjungan menggambarkan miniatur Kalimantan Tengah,” kata dia.

Sejumlah pekerja meninjau perbaikan Teater Keong Mas di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Selasa (12/7/2022). - (Republika/Putra M. Akbar)

SHARE    

Sebelumnya, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian meminta para kepala daerah merenovasi anjungan daerahnya masing-masing di TMII Jakarta. "Rekan-rekan gubenur setuju mendukung dan kemudian Kemendagri membentuk tim, tim yang saya buat, kemudian sudah turun langsung door to door ke setiap anjungan, dibuat klasifikasi, mana yang rusak ringan, sedang, berat, dan ada yang belum memiliki anjungan," kata Tito.

Tito menjelaskan, ada 19 anjungan dengan kerusakan ringan dengan struktur bangunannya masih bagus. Ada pula anjungan yang mengalami kerusakan sedang. 

Sementara, provinsi yang belum memiliki anjungan di TMII, seperti Kalimantan Utara (Kaltara). "Nanti kami koordinasikan untuk mendapatkan lahan supaya ada anjungan," kata dia. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat