Ekonomi
Pemerintah Siapkan Pabrik Minyak Makan Merah
JAKARTA -- Pemerintah akan membangun pabrik minyak makan merah berbasis koperasi untuk membantu para petani sawit mengoptimalkan produksinya. Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan, minyak makan merah juga memiliki kandungan vitamin A yang tinggi sehingga dapat dimanfaatkan untuk program pengentasan stunting.
“Khusus membahas tentang hilirisasi sawit dan salah satu yang dibahas adalah usulan pembentukan pembangunan pabrik CPO mini dan red palm oil atau minyak makan merah,” kata Teten seusai rapat terbatas terkait pengelolaan produk turunan kelapa sawit di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (18/7).
Teten mengatakan, pembangunan pabrik CPO mini dan minyak makan merah (RPO) ini akan menjadi solusi bagi para petani yang selama ini menggantungkan penjualan tandan buah segar (TBS) kepada industri. Teten mengatakan, industri minyak goreng terpusat di Jawa sehingga para petani memiliki keterbatasan menjual TBS.
“Dengan Presiden (Joko Widodo) tadi sudah menyetujui untuk pembangunan minyak makan merah berbasis koperasi ini. Saya kira akan menjadi solusi,” ujar Teten.
MenKopUKM Teten Masduki berupaya untuk mempercepat pembangunan pabrik minyak makan merah yang mengimplementasi inovasi teknologi dari Pusat Penelitian Kelapa Sawit.#KemenKopUKM#UMKMBangkit#KoperasiKeren#IndonesiaMaju#UMKMJadiPrioritas pic.twitter.com/BUkbfnYm6l — KemenkopUKM (KemenkopUKM) June 12, 2022
Ia menyebut, sebanyak 35 persen produksi minyak sawit mentah atau CPO berasal dari para petani mandiri. Menurut dia, pembangunan pabrik minyak makan merah ini juga akan menjadi solusi bagi distribusi minyak goreng yang lebih merata ke masyarakat.
Kendati demikian, Teten menyebut, pemerintah masih akan mematangkan kajian terkait rencana pembangunan pabrik minyak makan merah tersebut. Salah satu faktor yang perlu diperhatikan, ujarnya, pasar minyak makan merah di Indonesia masih belum terbentuk.
“Presiden minta ini dilakukan piloting dulu karena pasar minyak makan merah ini masih belum terbentuk. Sudah telanjur (konsumsi) minyak goreng yang bening, padahal yang merah itu justru jauh lebih sehat dan di sini juga bisa dipakai untuk program stunting,” ujarnya.
Rencananya beberapa daerah akan menjadi percontohan pembangunan pabrik minyak makan merah, seperti di Sumatra dan Kalimantan. Teten mengusulkan, target pembangunan pabrik tersebut dimulai pada Januari 2023.
Menurut Teten, harga jual minyak makan merah ini akan lebih murah dibandingkan minyak goreng biasa karena melalui proses yang lebih sederhana. Selain itu, minyak makan merah ini juga memiliki kandungan protein dan vitamin A yang tinggi.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.
Bos IMF Puji Transformasi Sarinah
IMF memuji Sarinah yang menjadi rumah bagi usaha kecil dan mikro Indonesia.
SELENGKAPNYASolusi Subsidi
Di luar solusi teknis, kita juga harus melakukan hal strategis untuk menata sektor energi.
SELENGKAPNYA