Olahraga
Tugas Berat Galtier
CEO PSG Nasser Al-Khelaifi, mengaku senang bisa mendatangkan Galtier.
PARIS -- Paris Saint-Germain (PSG) kembali mencoba peruntungan pada musim ini setelah resmi menunjuk Christophe Galtier sebagai juru taktik baru menggantikan peran Mauricio Pochettino. Galtier pun memiliki keharusan untuk memikul beban besar menjadikan PSG raja di Benua Eropa.
Sebelas bulan lalu, Galtier ditodong pertanyaan tentang peluangnya menjadi orang nomor satu di ruang ganti skuad Les Rouge et Bleu meneruskan tongkat estafet dari Thomas Tuchel ke Pochettino. Respons Galtier cukup sederhana. Ia menaruh rasa hormat kepada kedua eks ahli taktik PSG, pun menilai tim asal ibu kota Prancis itu memiliki dimensi internasional daripada klub-klub Ligue 1 Prancis lainnya.
Pembuktian Galtier datang setelah ia berhasil membawa tim papan tengah LOSC Lille menjuarai titel Ligue 1 2020/2021. Sejak saat itu, namanya mulai dikaitkan dengan PSG untuk menggantikan Tuchel yang akhirnya berujung pada Pochettino.
Paris Saint-Germain is delighted to announce that Christophe Galtier has been appointed as first team head coach.
The Frenchman has signed a contract for two seasons until 30th June 2024. https://t.co/ZXrhfGrJir — Paris Saint-Germain (PSG_English) July 5, 2022
Mimpi pelatih asal Prancis itu untuk menjadi juru taktik Les Parisiens baru terjadi pada musim panas 2022. Ia secara resmi ditunjuk untuk menggantikan Pochettino yang didepak usai 18 bulan menangani Kylian Mbappe dkk.
Pochettino dianggap gagal memenuhi ekspektasi tinggi PSG setelah dalam kurun waktu tersebut hanya mempersembahkan satu gelar Ligue 1, satu Coupe de France, dan satu Piala Super Prancis. Berinvestasi juga membakar banyak uang pada tiap bursa transfer memaksa petinggi PSG untuk mendorong kebijakan tinggi dengan mengharuskan tim menjuarai gelar Liga Champions, titel paripurna untuk klub berlogo Menara Eiffel tersebut.
Galtier yang kini berusia 55 tahun seakan dapat menjaring banyak harapan para petinggi klub dan pendukung Les Parisiens untuk merengkuh trofi si Kuping Besar. PSG adalah sebuah klub yang telah mengembangkan reputasi sebagai klub kaya raya, tapi kesuksesannya kerap terhenti ketika merumput di Liga Champions.
CEO PSG Nasser Al-Khelaifi, mengaku senang bisa mendatangkan Galtier. Menurut dia, Galtier merupakan pelatih yang memiliki banyak pengalaman dan dapat membantu para pemain mengeluarkan kemampuan terbaiknya.
"Kami senang menyambut Christophe Galtier. Rekam jejaknya luar biasa. Kami pun tentu sangat bangga memiliki pelatih asli Prancis dan menantikan babak selanjutnya dari pertumbuhan klub bersama Galtier," kata Al-Khelaifi, dilansir The Athletic, Rabu (6/7).
Christophe Galtier's first interview as first team head coach pic.twitter.com/U0OTydSznm — Paris Saint-Germain (PSG_English) July 6, 2022
Al-Khelaifi sadar betul, memilih Galtier jelas menuntut PSG untuk lebih bersabar dalam proses. Sebab, Galtier merupakan sosok yang perlu mendapatkan banyak ruang dan waktu demi membangun skuad kompetitif.
Galtier adalah sosok yang sangat dihormati di sepak bola Prancis, seseorang yang dipandang sebagai pelatih berbakat, cerdas secara emosional, dan mampu menghasilkan tim disiplin secara taktis. Galtier dikontrak dengan durasi selama dua musim hingga 30 Juni 2024. Bagi Galtier, itu merupakan waktu yang singkat dengan tanggung jawab besar.
"Saya sepenuhnya menyadari tanggung jawab untuk melatih tim yang luar biasa ini, salah satu tim paling kompetitif dan spektakuler di Eropa. Fokus saya adalah pada ambisi, kerja keras, dan memaksimalkan potensi tim," kata Galtier.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.
Menanti Air Bersih Bagi Seluruh Warga Kamal Muara
Warga Kamal Muara diharapkan tidak perlu lagi membeli air dengan harga mahal.
SELENGKAPNYARibuan Warga DKI Ganti Dokumen
Ketua Fraksi PDIP mengkritik pergantian nama jalan buat warga repot mengurus dokumen kependudukan.
SELENGKAPNYAIslam dan AS: Overlapped
Catatan Perjalanan Imam Besar Masjid Istiqlal di Amerika Serikat.
SELENGKAPNYA