Nasional
KPK Punya Rutan Baru di Mako Puspomal TNI
KPK menyatakan, kian hari tersangka dugaan tindak pidana korupsi kian bertambah.
JAKARTA -- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menambah kapasitas Rumah Tahanan (Rutan) menyusul dengan meningkatnya jumlah tersangka kasus dugaan tindak pidana korupsi. Hal tersebut dilakukan guna menampung meningkatnya jumlah tahanan korupsi.
"Penyediaan fasilitas rumah tahanan oleh Puspomal TNI ini sebagai wujud sinergi KPK bersama aparat penegak hukum lainnya dalam menjalankan tugas pemberantasan korupsi," kata Ketua KPK, Firli Bahuri dalam keterangan, Sabtu (11/6).
Ruang tahanan baru tersebut akan ditempatkan di Cabang Rumah Tahanan Kelas 1 Jakarta Timur KPK di Mako Puspomal, Jalan Boulevard Bukit Gading Raya No 9, Kelapa Gading Barat, Jakarta Utara. KPK mengatakan, penambahan ini sekaligus dilakukan untuk meningkatkan kualitas layanan rumah tahanan.
"KPK sebetulnya tidak ingin menambah ruang tahanan. Namun kian hari tersangka dugaan tindak pidana korupsi kian bertambah," kata Wakil Ketua KPK Alexander Marwata.
Komisioner KPK lainnya, Nawawi Pomolango, mengapresiasi pemberian fasilitas ruang tahanan kepada KPK dalam mendukung upaya pemberantasan korupsi di Indonesia. Menurunnya, fasilitas ini betul-betul membantu kerja pemberantasan korupsi.
Ruang tahanan baru KPK di Mako Puspomal TNI dibangun untuk kapasitas 16 tahanan. Rencananya, ruang tersebut akan digunakan bagi tahanan laki-laki. Saat ini, KPK memiliki tiga rutan, yaitu Rutan Merah Putih, Rutan Guntur di Jalan Sultan Agung, da Rutan C1 Gedung KPK lama.
Hingga Jumat (10/6), rutan Gedung Merah Putih KPK terisi 19 tahanan pria dari total kapasitas untuk 25 tahanan. Sedangkan ruang tahanan wanita telah terisi delapan orang dan kapasitas sudah terisi penuh. Kemudian Rutan Guntur terdapat 21 tahanan dari kapasitas 32 orang. Berikutnya, 13 tahanan dari 19 kapasitas di Rutan C1 Gedung KPK C1.
Komandan Pusat Polisi Militer AL (Danpuspomal) Laksamana Muda TNI Edwin mengatakan, mereka siap bekerja sama dengan KPK. Dia mengaku senang dapat membantu pemberantasan korupsi di Indonesia. "Ke depannya kami akan selalu mendukung dan membantu KPK," katanya.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.
Habis Pandemi Terbitlah Inflasi Tepatkah Berinvestasi?
Perlu disusun ulang anggaran dengan kondisi harga yang terbaru.
SELENGKAPNYAMelanjutkan Momentum Pemulihan
Laju pertumbuhan ekonomi pada 2022 bisa lebih kencang dibandingkan 2021.
SELENGKAPNYATahapan Pemilu 2024 Segera Dimulai
Pemilu 2024 menelan anggaran Rp 76 triliun, naik tiga kali lipat dibanding pemilu sebelumnya.
SELENGKAPNYA