Kabar Utama
Haji Khusus Tunggu Kepastian Harga
Jamaah haji khusus yang berangkat melalui PIHK di bawah AMPHURI direncanakan mulai berangkat pada 15 Juni nanti.
ALI YUSUF, A SYALABY ICHSAN dari Madinah
MADINAH — Calon jamaah haji khusus direncanakan berangkat ke Tanah Suci pada pertengahan Juni. Namun, visa jamaah haji khusus sampai saat ini belum keluar.
Ketua Umum Sarikat Penyelenggara Umrah Haji Indonesia (Sapuhi) Syam Resfiadi mengatakan, pengurus Sapuhi yang mewakili 300 anggota penyelanggara ibadah haji khusus (PIHK) masih bernegosiasi soal harga semua fasilitas jamaah haji khusus, mulai dari pemondokan, bus, transit, dan tenda Armina.
“Masih menunggu semua proses pembayaran hotel-hotel, bus, transit, dan tenda Armina/Maktab dalam system Ehajj," kata Syam saat menyampaikan perkembangan hasil kunjungan tim Sapuhi ke tenda Maktab Armina, Selasa (7/6).
Syam mengatakan, biaya untuk tenda Arafah dan Mina untuk haji reguler ataupun haji khusus sama-sama mengalami kenaikan. Ia berharap janji penyedia jasa untuk meningkatkan pelayanan bisa menjadi kenyataan walaupun harus membayar mahal semua fasilitas penyelenggaraan ibadah haji. “Semoga mereka juga berkomitmen dengan harga-harga yang standar dengan pelayanan yang mereka janjikan," ujarnya.
Ketua Umum Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (Amphuri) Firman M Nur menyebut, visa jamaah haji khusus baru bisa dikeluarkan jika kontrak-kontrak layanan di Saudi sudah selesai. Saat ini, PIHK tengah berupaya menyelesaikan pembayaran penuh.
"Sampai saat ini proses e-visa lagi dikerjakan. Untuk mengeluarkan visa, kita harus menyelesaikan semua kontrak-kontrak," ujar dia saat dihubungi Republika, Rabu (8/6).
Pada tahun ini, semua penyelesaian kontrak terkait ibadah haji hanya bisa dilakukan secara daring atau elektronik, melalui e-hajj. Cara ini berbeda dibandingkan dengan penyelenggaraan ibadah haji sebelum pandemi Covid-19.
Firman pun menyebut pihaknya tengah menunggu proses pengembalian dana dari Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH). Dana setoran milik jamaah haji khusus yang disimpan di BPKH sedang dikebut untuk dikembalikan.
Ia berharap Kementerian Agama (Kemenag) ataupun BPKH bisa mempercepat prosesnya mengingat hal tersebut diperlukan untuk menyelesaikan kontrak-kontrak yang ada. “Dana tersebut sangat dibutuhkan oleh PIHK untuk memastikan memberikan pelayanan yang terbaik bagi jamaahnya. Untuk menyelesaikan proses e-visa haji, semua kontrak harus sudah terbayar secara full payment, mulai dari tiket penerbangan, akomodasi, dan transportasi bus," ujarnya.
Adapun jamaah haji khusus yang berangkat melalui PIHK di bawah AMPHURI direncanakan mulai berangkat pada 15 Juni nanti. Selanjutnya, keberangkatan akan terus berjalan hingga terakhir penerbangan pada 4 Juli.
AMPHURI sejauh ini telah melakukan inisiasi dan membantu anggota PIHK yang mendapatkan kuota haji khusus tahun ini. Total jamaah yang akan berangkat sebanyak 1.999 orang.
PIHK di bawah AMPHURI juga disebut sudah melakukan reservasi tiket keberangkatan disesuaikan dengan program masing-masing dan pemesanan akomodasi, baik di Makkah maupun Madinah. Jika nantinya penerbangan yang dilakukan jamaah haji khusus memerlukan transit dan menginap di hotel setempat, hal ini pun diklaim disiapkan dengan baik.
Firman lantas menitipkan pesan kepada jamaah haji untuk mempersiapkan diri sebaik mungkin, baik dari segi fisik maupun rohani. Cuaca yang sangat panas di Saudi menjadi hal yang perlu diperhatikan agar jamaah tidak mudah sakit.
"Perlu diantisipasi membawa obat atau vitamin untuk menambah stamina dan pelembap, juga payung dan kaca mata hitam. Jamaah juga dianjurkan memperbanyak minum air zamzam agar hidrasi tubuh tetap terjaga," kata dia.
Proses persiapan disampaikan sejauh ini berjalan dengan baik sesuai dengan jadwal keberangkatan. PIHK di bawah AMPHURI sudah melakukan reservasi tiket keberangkatan disesuaikan dengan program masing-masing dan pemesanan akomodasi, baik di Makkah maupun Madinah.
Ia juga menyampaikan, jika nantinya penerbangan yang dilakukan jamaah haji khusus memerlukan transit dan menginap di hotel setempat, hal ini sudah disiapkan dengan baik dan jamaah tinggal menerima layanan yang diberikan.
Ia juga berpesan kepada PIHK agar kerja sama dan koordinasi atau laporan perkembangan proses persiapan dilakukan secara intensif dengan pihak asosiasi. Jika nantinya ada kendala teknis yang perlu dibantu, bisa dilakukan dengan cepat.
Jamaah yang berangkat juga harus dipastikan sehat dan siap, baik secara fisik maupun rohani, dalam melakukan ibadah haji tahun ini. “PIHK harus memastikan status vaksinasi jamaah sudah lengkap dan membawa hasil tes PCR negatif.
Penyuluhan kesehatan
Faktor kesehatan jamaah sangat menjadi perhatian tim promosi kesehatan (promkes) PPIH mengingat panasnya cuaca di Tanah Suci. Penyuluhan mengenai kesehatan pun terus digencarkan.
Kemarin, tim promkes PPIH Arab Saudi bidang kesehatan sektor 2 menuju Golden Orjwan Hotel untuk melakukan penyuluhan kesehatan. Tim yang terdiri atas tiga anggota dan satu tenaga pendukung kesehatan tiba di lokasi jamaah menginap pada pukul 06.50 WAS, Rabu (7/6).
Pantauan Republika, anggota tim promkes Muhammad Albar langsung masuk ke bus jamaah SUB 04 untuk menyampaikan pesan-pesan mengenai kesehatan sebelum jamaah turun dari bus. Sebelum Albar naik dan masuk ke dalam bus, PPIH Arab Saudi dari Kemenag masuk lebih dulu untuk menyampaikan selamat datang dan bagaimana teknis ibadah di Masjid Nabawi atau arbain.
Bus pertama datang sekitar pukul tujuh lewat. Ada 10 bus yang mebawa 447 jamaah asal Jawa Timur ini dari Bandara Internasional Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA). "Bapak dan Ibu jaga kesehatan ya, selalu menggunakan alat pelindung diri, kacamata, topi, masker, dan sandal. Jangan lupa minum, jangan tunggu haus," ujar Albar berseru.
Hal demikian juga Albar lakukan di setiap bus yang mambawa jamaah. Sementara, anggota promkes lain, Siti Habibah, mencegat di pintu masuk untuk menyampaikan pesan-pesan kesehatan sambil menyemprotkan air ke muka jamaah agar tidak kering. “Ini air zamzam bagus Bu," kata Habibah.
Habibah juga mengingatkan kepada jamaah yang tidak menggunakan masker dengan baik. “Ayo Ibu-Bapak haji masuk dulu, jangan lupa maskernya dipakai dengan benar," kata Habibah kepada jamaah yang maskernya tidak digunakan dengan benar.
Petugas hotel juga terlihat sibuk mondar-mandir membawa koper-koper jamaah yang telah dikeluarkan di lambung bus oleh tim PPIH Arab Saudi Kementerian Agama. Koper-koper ini mereka tata sementara di depan pintu lift hotel.
Sementara itu, dr Ade Syahputra dari tim Emergency Medical Tim (EMT) langsung mendekati jamaah yang terlihat lemas dan kakinya bengkak. Ade membawa jamaah yang sakit duduk di sofa untuk dicek kesehatannya.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.