Ekonomi
Mitratel Siapkan Rp 1 Triliun untuk Buyback Saham
Rencana aksi buyback dinilai dapat menekan penurunan saham Mitratel.
JAKARTA — PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk atau Mitratet berencana melakukan pembelian kembali (buyback) saham perseroan yang telah dikeluarkan dan tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Jumlah saham yang akan dibeli mencapai Rp 1 triliun dengan ketentuan paling sedikit saham yang beredar adalah 7,5 persen dari modal disetor.
Direktur Utama Mitratel Theodorus Ardi Hartoko mengatakan, buyback saham merupakan komitmen manajemen Mitratel dalam rangka peningkatan nilai bagi para pemegang saham. "Manajemen memandang harga saham saat ini tidak mencerminkan fundamental perseroan secara keseluruhan," kata Teddy, panggilan akrabnya, lewat keterangan di Jakarta, Kamis (2/6).
Jangka waktu pelaksanaan buyback saham adalah tiga bulan dimulai dari 2 Juni 2022 sampai dengan 2 September 2022. Aksi korporasi tersebut sesuai dengan Surat Edaran OJK Nomor 3/SEOJK.04/2020 tentang Kondisi Lain Sebagai Kondisi Pasar Yang Berfluktuasi Secara Signifikan Dalam Pelaksanaan Pembelian Kembali Saham Yang Dikeluarkan oleh Emiten Atau Perusahaan Publik.
Harga saham emiten bersandi MTEL tersebut turun sejak 10 Mei 2022 di level Rp 765 dan turun drastis pada 17 Mei 2022 di level Rp 685 hingga menyentuh posisi Rp 665 pada 18 Mei 2022. Penurunan harga saham itu disebut tidak mencerminkan kinerja positif Mitratel.
Kondisi perekonomian global mengalami tekanan yang disebabkan oleh kekhawatiran resesi yang terjadi di Amerika Serikat (AS). Hal tersebut berdampak pada pasar modal secara keseluruhan termasuk saham Mitratel.
Rencana buyback diyakini tidak memengaruhi kondisi keuangan Mitratel, baik pendapatan maupun biaya operasional secara signifikan. Sampai saat ini arus kas perseroan sangat memadai untuk membiayai buyback dan kegiatan usaha sesuai rencana bisnis Mitratel.
Dalam melakukan aksi korporasi itu, perseroan juga terus melihat kondisi pasar dan juga kondisi makroekonomi untuk memastikan //buyback// saham ini dapat berjalan dengan optimal dan berdampak positif bagi seluruh pihak terkait.
Mitratel berencana melakukan pembelian kembali saham tidak melebihi 20 persen dari modal disetor dalam perseroan. Pembelian kembali saham akan dilakukan Mitratel dengan pembatasan harga pembelian saham sebesar maksimum Rp 801 per saham.
Langkah Mitratel untuk buyback saham dinilai tepat di tengah penurunan harga saham perseroan yang terjadi sejak awal tahun. Aksi korporasi ini disebut dapat mengerem tren pelemahan yang lebih dalam. "Salah satu tujuan buyback adalah untuk menjaga harga saham dari penurunan lebih dalam," kata Head of Investment Information Mirae Asset Sekuritas Indonesia Roger MM kepada Republika.
Salah satu tujuan buyback adalah untuk menjaga harga saham dari penurunan lebih dalam.
Sejak penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO), pergerakan saham anak usaha PT Telkom Indonesia Tbk tersebut tertekan hingga mencapai Rp 640 walaupun secara kinerja tumbuh positif. Dalam enam bulan terakhir, saham Mitratel telah terpangkas sebesar 14,46 persen.
Roger menilai, aksi korporasi buyback Mitratel akan menjadi katalis positif bagi harga saham perseroan. Langkah ini sudah tepat karena penurunan harga saham berbanding terbalik dengan kinerja emiten. Seperti diketahui, Mitratel mencatatkan pertumbuhan laba sebesar 34 persen pada kuartal I 2022.
Di sisi lain, menurut Roger, investor akan melihat buyback sebagai peluang untuk mengoleksi saham Mitratel. Sebab, aksi korporasi ini akan menurunkan price to earning ratio (P/E Ratio) sehingga membuat harga saham menjadi murah.
Analis Samuel Sekuritas Indonesia, Yosua Zisokhi, mengatakan, saham Mitratel siap melesat didukung pertumbuhan bisnis menara. Kinerja keuangan yang sehat disebut juga berpotensi mendongkrak kinerja saham perseroan.
Yosua melihat posisi Mitratel sebagai perusahaan menara terbesar di Indonesia sangat menguntungkan. MTEL saat ini memiliki 28.079 menara dengan CAGR 5 tahun mencapai 26,5 persen dan tenancy ratio sebesar 1,50x.
View this post on Instagram
Mitratel berpotensi menambah sekitar 500-750 menara secara organik sepanjang tahun 2022. Perseroan juga menargetkan tambahan 6.000 menara dalam 1-2 tahun mendatang, yang akan mengokohkan posisi Mitratel sebagai perusahaan menara telekomunikasi terbesar di Indonesia.
"Dengan tambahan menara tersebut, diperkirakan Mitratel akan mendapatkan setidaknya 3.500 kontrak tenant baru, di samping lonjakan kolokasi yang mungkin terjadi di luar Jawa, yang baru memiliki rasio kolokasi 1,4x. Total tenant MTEL berpotensi tumbuh hingga 8,9 persen year on year (yoy) pada 2022 dan 7,6 persen yoy pada 2023," kata Yosua dalam risetnya.
Agresivitas ekspansi bisnis Mitratel didukung dengan kondisi keuangan yang sehat, terlihat dari posisi net cash-nya pasca-IPO yang mencapai Rp 2,5 triliun. Rasio DER diproyeksikan berada di level 0,5x pada tahun ini, sehingga MTEL mempunyai modal yang kuat untuk berekspansi secara anorganik.
Selain itu, kinerja Mitratel juga akan didukung oleh industri telekomunikasi yang terus bertumbuh. Konsolidasi ISAT-Hutchison 3 Indonesia akan membuat persaingan operator menjadi makin terbuka. "Kondisi ini akan berdampak positif bagi Mitratel, mengingat 57 persen dari menaranya berada di luar Jawa yang sangat penting untuk ekspansi jaringan operator," kata Yosua.
Yosua pun merekomendasikan beli saham Mitratel dengan target harga Rp 965. Meski demikian, investor juga perlu mencermati beberapa risiko utama antara lain turunnya permintaan dan harga sewa menara, perubahan kebijakan pemerintah, serta adanya konsolidasi antarperusahaan operator telekomunikasi.
Pada perdagangan Kamis, saham Mitratel mengalami kenaikan sebesar 3,65 persen dan berada di level Rp 710. Posisi tersebut telah turun jauh dari saat IPO yang dipatok pada harga Rp 800.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.
Utang Menggunung Klub Top Eropa
Jumlah utang mereka terbilang sangat tinggi mencapai puluhan triliun rupiah.
SELENGKAPNYANama Turnamen Pramusim Masih Digodok
Turnamen pramusim merupakan tindak lanjut dari drawing yang sudah dibuat.
SELENGKAPNYA