JAKARTA — PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk mencatat pendapatan bruto sebesar Rp 5 triliun pada kuartal I 2022. Capaian tersebut naik signifikan 53 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu.

Nilai transaksi bruto (GTV) emiten berkode saham GOTO tersebut mencapai Rp 140 triliun pada kuartal I 2022, naik 46 persen dibandingkan kuartal I pada tahun lalu. CEO Grup GoTo Andre Soelistyo menyebutkan, transaksi pengguna terus mengalami tren kenaikan.

Andre mengatakan, fokus GoTo di monetisasi menghasilkan pertumbuhan pendapatan bruto sebesar 53 persen atau menjadi Rp 5 triliun. “GTV layanan mobilitas tumbuh 73 persen secara tahunan dan telah 70 persen pulih jika dibandingkan kondisi prapandemi. Hal ini seiring dilonggarkannya PPKM pada pengujung kuartal I 2022,” kata Andre di Jakarta, Senin (30/5).

GTV layanan on demand secara keseluruhan tumbuh 44 persen. Di Indonesia, Andre mengatakan, margin kontribusi on demand services meningkat pada Februari dan Maret 2022 dan diharapkan dapat terus berjalan pada kuartal II 2022.

Warga membaca koran yang ada iklan mengenai merger antara Gojek dan Tokopedia, di Medan, Sumatra Utara, Rabu (18/5/2021). EPA-EFE/DEDI SINUHAJI - (EPA)

SHARE    

GTV bisnis e-commerce juga mengalami pertumbuhan 28 persen secara tahunan dan telah melampaui hasil kuartal IV tahun lalu. Menurut Andre, hasil ini tercapai meskipun secara umum transaksi e-commerce pada kuartal I rendah dan transaksi kuartal IV 2021 merupakan yang tertinggi.

Sejalan dengan itu, Andre menjelaskan, bisnis financial technology (fintech GoTo juga terus tumbuh. Jumlah pengguna dan volume GTV dari Gopay atau alat pembayaran mencapai rekor tertingginya. Penggunaan di dalam ekosistem GoTo tumbuh sebesar 207 persen. Sementara itu, penggunaan di luar ekosistem tumbuh 73 persen secara tahunan.

Dari sisi kinerja keuangan, GoTo membukukan pendapatan bersih senilai Rp 1,49 triliun pada kuartal I 2022. Angka ini naik 65,48 persen dari periode yang sama pada tahun sebelumnya Rp 904,83 miliar. Pendapatan bersih ini berasal pendapatan bruto perusahaan senilai Rp 5,23 triliun setelah dikurangi biaya promosi kepada pelanggan senilai Rp 3,73 triliun.

“Dengan semakin longgarnya kegiatan masyarakat, peningkatan dan integrasi produk akan terus dilakukan untuk memastikan GoTo mampu terus melayani pertumbuhan kebutuhan dan jumlah pengguna kami di layanan on demand, e-commerce, dan fintech,” kata Andre.

Andre mengatakan, angkatan 2018, misalnya, transaksinya menjadi 3,5x pada tahun pertama, 4,3 kali di tahun kedua, dan 6,8x di tahun ketiga. Kemudian, untuk angkatan 2019 sebesar 2,2x di tahun pertama dan 3,7x pada tahun kedua. Adapun angkatan 2020 yang meningkat jadi 3,3 pada tahun pertama.

CFO Grup GoTo Jacky Lo menyampaikan, integrasi Gojek, Tokopedia, dan GoTo Financial secara lebih menyeluruh diharapkan mampu membawa berbagai manfaat. Perseroan pun telah melakukan integrasi lintas platform sejak Mei 2021.

GoTo berfokus pada optimalisasi pembayaran insentif dan biaya operasional pada kuartal I 2022. Menurut Jacky, langkah ini telah mencatat hasil signifikan sebagai landasan yang kuat dalam upaya terus meningkatkan margin.

“Margin kontribusi dan margin laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) disesuaikan meningkat masing-masing sebesar 24 dan 14 basis poin, antara kuartal IV 2021 dan kuartal I 2022,” kata Jacky.

Guna memperkuat permodalan, GoTo juga telah melakukan divestasi aset noninti secara disiplin, seperti kepemilikan pada Ovo serta bisnis di Thailand dan Filipina pada 2021. GoTo akan terus memoerhatikan hal ini agar pendanaan dapat diinvestasikan kembali dalam produk, brand, dan infrastruktur yang mendukung pertumbuhan. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat