Ekonomi
Waskita Lanjutkan Restrukturisasi
Waskita menerima good funds Rp 3,28 triliun melalui penerbitan obligasi dan sukuk.
JAKARTA — PT Waskita Karya (Persero) Tbk melanjutkan proses restrukturisasi di anak usahanya, yakni PT Waskita Karya Infrastruktur (WKI). Langkah emiten berkode saham WSKT itu merupakan bagian dari implementasi delapan streams penyehatan keuangan perseroan.
Direktur Keuangan & Manajemen Risiko Waskiita Karya Taufik Hendra Kusuma mengatakan, WKI telah melaksanakan restrukturisasi atas fasilitas kredit investasi dan kredit modal kerja dengan total sebesar Rp 153,51 miliar. Menurut dia, hal Ini merupakan lanjutan dari proses restrukturisasi WKI pada tahun lalu.
"Dengan restrukturisasi ini, WKI mendapatkan relaksasi atas pembayaran pokok serta penyesuaian suku bunga untuk periode Mei 2022 sampai dengan Maret 2023 menjadi 5,00-5,50 persen per tahun," kata Taufik di Jakarta, Kamis (26/5).
Taufik mengatakan, adendum perjanjian kredit ini dapat membantu Perseroan menghemat beban keuangan pada periode pemulihan. Restrukturisasi kredit juga diyakini akan memperbaiki kinerja keuangan yang berkelanjutan ke depannya.
Waskita Karya menargetkan untuk menyelesaikan proses restrukturisasi pada tahun ini. Salah satunya dengan penyelesaian proses restrukturisasi anak usaha PT Waskita Beton Precast Tbk sehingga dapat lebih fokus menjalankan bisnis operasional perseroan secara grup ke depannya.
Seiring dengan proses restrukturisasi yang telah dilaksanakan sejak tahun lalu, Waskita Karya optimistis dapat menurunkan beban bunga perseroan hingga 15 persen secara tahunan pada akhir tahun ini. Langkah ini sejalan dengan fokus Waskita Karya mencapai target selama periode pemulihan.
"Tahun ini, Waskita Karya juga akan kembali mendapatkan dukungan fiskal pemerintah berupa penerbitan obligasi atau sukuk dengan penjaminan pemerintah dan penyertaan modal negara (PMN). Sejauh ini capaian kinerja masih on track sesuai tahapan recovery Waskita," kata Taufik.
Waskita Karya berhasil menerima good funds sebesar Rp 3,28 triliun melalui penerbitan obligasi dan sukuk dengan penjaminan pemerintah. "Dana yang diterima perseroan tersebut akan digunakan untuk refinancing serta sebagai modal kerja proyek tol Kayu Agung-Palembang-Betung," kata Direktur Operasi III Waskita Karya Gunadi.
Obligasi dan sukuk tersebut juga telah resmi tercatat pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 13 Mei 2022. Dengan good funds tersebut, Waskita Karya juga berhasil melaksanakan pelunasan atas pokok dan bunga Obligasi III Waskita Karya Tahap IV Tahun 2019 seri A yang jatuh tempo pada 16 Mei 2022 dengan total sebesar Rp 528 miliar.
Pelunasan pokok dan bunga obligasi itu merupakan bentuk dari komitmen perseroan untuk senantiasa melaksanakan kewajibannya kepada para investor obligasi. "Perseroan masih fokus melaksanakan proses restrukturisasi dan masih terdampak second wave pandemi pada 2021," ujar Gunadi.
View this post on Instagram
Kinerja Waskita Karya dinilai akan semakin prospektif setelah perseroan berhasil merampungkan program restrukturisasi utang. Analis BRI Danareksa Sekuritas, Muhammad Naufal Yunas, pun merekomendasikan beli saham WSKT dengan target harga pada level 1.200.
Menurut Naufal, penyelesaian program restrukturisasi utang akan menjadi katalis positif bagi saham WSKT. "Berdasarkan diskusi dengan manajemen WSKT, kami ketahui perusahaan telah menyelesaikan program restrukturisasi utang," kata Naufal dalam risetnya.
Negosiasi menghasilkan suku bunga yang lebih rendah dan jangka waktu yang lebih lama. Pada kuartal III 2021, WSKT telah menyelesaikan restrukturisasi senilai Rp 29,2 triliun utang dengan 21 bank.
Berkat restrukturisasi tersebut, suku bunga pinjaman turun dari 8,75-9,00 persen menjadi 5,5 persen per tahun. Selain itu, jatuh tempo juga diperpanjang hingga 2026.
Selain itu, perusahaan juga telah melakukan restrukturisasi untuk anak perusahaannya, kecuali Waskita Beton Precast (WSBP) yang masih menjalani restrukturisasi dengan pembayaran penangguhan utang (PKPU). Proses PKPU WSBP ditargetkan dapat selesai pada 2022.
Dukungan yang solid dari pemerintah juga akan menjadi pendongkrak kinerja WSKT. Pemerintah telah menjamin sindikasi kredit fasilitas modal kerja untuk menyelesaikan proyek serta penerbitan obligasi.
Pada 2021, WSKT menandatangani fasilitas kredit sindikasi yang dijamin pemerintah dari Bank BUMN senilai Rp 8 triliun. Perseroan juga sekaligus melakukan obligasi pertama yang dijamin pemerintah dengan penerbitan Rp 1,8 triliun.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.
Posyandu Berperan Tangani Stunting
Posyandu berkoordinasi dengan pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) di semua kelurahan di Kota Depok.
SELENGKAPNYAMesut Oezil, Muhammad Ali-nya Sepak Bola Era Kini
Mesut Oezil membuat cicitan pada 27 April 2022, berdoa pada malam Lailatul Qadar untuk keselamatan saudara Muslim di India.
SELENGKAPNYAPenjabat Gubernur DKI Dinilai Harus Paham Konstelasi
Calon Pj Gubernur Jakarta harus memenuhi persyaratan untuk karakteristik wilayah DKI Jakarta.
SELENGKAPNYA